Pengelola Villa di Pantai Wane Luruskan Soal Parkiran yang Dikeluhkan Netizen
https://www.metromini.info/2019/01/pengelola-villa-di-pantai-wane-luruskan.html
Suasana wisata di Pantai Wane, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima. GOOGLE/Image |
KABUPATEN BIMA - Pengungkapan seroong warganet di status Facebooknya belum lama ini tentang mahalnya biaya parkiran saat berkunjung ke Pantai Wane, di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, ditanggapi pihak pemilik villa di Pantai itu. Sebelumnya, warganet mengaku, biaya parkir di kawasan pantai dimintai oleh oknum warga sebesar Rp50 ribu per mobilnya.
Wanita yang menulis cerita ini di akun sosmed miliknya itu menceritakan, awalnya rombongan keluarganya berwisata ke Pantai Wane dengan menggunakan 8 mobil, sekitar beberapa haru yang lalu. Dan oleh petugas parkir (seorang wanita, red) meminta uang Rp50 ribu per mobilnya saat mereka tiba di kawasan Pantai Wane. Sontak saja, harga parkir itu membuatnya tercengang. Sebab, di tempat wisata ternama seperti di kota-kota besar tidak sebesar parkiran yang ada di Pantai Wane, Kabupaten Bima.
Status itu pun viral dan menuai keheranan warganet lainnya. Namun, mengetahui hal tersebut, pengelila villa di Pantai Wane mengklarifikasi persoalan tersebut. Menurut lelaki yang bernama Mujiburahmi menjelaskan, cerita netizen yang datang dengan 8 mobil dan dimintai Rp50 ribu tiap mobil itu tidak benar.
"Sebenarnya, status di Facebook yang dibuat oleh seorang wanita yang datang dengan 8 mobil dan dimintai uang Rp50 ribu untuk parkiran per mobilnya itu tidak benar. Ibu yang buat status itu sudah bicara dengan kami dan siap menghapus statusnya serta sudah meminta maaf," ungkap dia, Selasa, 1 Januari 2019 malam.
Kata Muji, pengunjung yang datang dengan rombongan keluarganya itu hanya 4 mobil saja. Bukan 8 mobil yang diklaimnya. Sementara, 4 mobil yang lain adalah milik warga di luar rombongan tersebut dan merupakan mobil jenis pick up.
"Kalau ibu itu dan keluarganya datang dengan 4 mobil avanza," tukasnya.
Setiba di Pantai Wane, sambung Muji, rombongan itu memarkir mobil mereka di lahan yang masuk dalam kepemilikan villa yang dikelolanya saat ini.
"Mereka pas datang parkir di lahan milik villa. Dan sebagai pengelola villa, memang ada petugas yang meminta uang sebagai jasa pelayanan yang diberikan kepada pengunjung atau wisatawan yang datang ke kawasan villa," terang dia.
Kata dia, selaku penanggung jawab manajemen villa dan dalam menjalankan tugas yang Bosnya berikan, setiap pengendara roda empat dimintai tarif Rp50 ribu dan uang itu bukan untuk parkiran saja. Melainkan untuk jasa yang villa berikan kepada pengunjung yang datang dengan kendaraan roda empat tersebut.
"Uang itu tidak hanya untuk parkir saja, Tapi merupakan uang sewa atas fasilitas villa yang digunakan oleh pengunjung. Dan kedatangan rombongan itu, langsung masuk ke kawasan villa yang merupakan milik pribadi," jelas dia.
"Kami menetapkan aturan bagi para pengunjung villa. Saat itu, kami memang mengambil uang Rp200 ribu kepada rombongan yang datang bersama dengan 4 mobil avanza itu. Tapi, itu untuk ganti biaya jasa pelayanan atas fasilitas villa yang diberikan kepada pengunjung," tambahnya.
Saat itu, kata dia, setelah memarkir mobilnya, para pengunjung duduk di enam meja yang telah disediakan dan milik atau asset villa bukan milik publik atau pemerintah. Menurutnya, jika disebutkan kalau uang parkir Rp50 ribu di Pantai Wane itu tidak ada. Namun, saat masuk ke wilayah milik villa memang ditetapkan ada biayanya atas penggunaan fasilitas yang diberikan oleh pihak villa.
"Fasilitas parkiran, tempat duduk dan suasana nyaman di dalam villa yang merupakan milik pribadi tentu ada jasa atau uang pengganti pelayanan tersebut. Dan kedatangan 4 mobil avanza atau rombongan tersebut, memang kami tarik Rp200 ribu yang semuanya untuk biaya jasa pelayanan yang kami berikan kepada pengunjung vila yang menikmati pemandangan Pantai Wane saat bertamasya," jelas dia.
Diakuinya, dari pendapatannya itu, selanjutnya digunakan untuk biaya pemeliharaan dan juga untuk menggaji karyawan yang ada di villa.
"Dari uang penghasilan jasa tersebut, kami gunakan untuk pemeliharaan properti dan kebersihan di villa serta untuk kebutuhan menggaji karyawan yang ada," terang dia meluruskan persoalan yang terjadi. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.