Pemilihan BEM di Unram Chaos, "Seorang Mahasiswa Hukum Bocor Kepalanya"
https://www.metromini.info/2019/01/pemilihan-bem-di-unram-chaos-seorang.html
 |
| Bentrokan yang terjadi antara dua kelompok mahasiswa asal Fakultas Hukum dan Fakultas Tehnis, Kamis, 3 Januari 2019. METROMINI/Dok |
KOTA MATARAM - Proses suksesi atau pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Universitas Mataram (Untam) berakhir dengan chaos atau bentroknya dua kelompok mahasiswa asal Fakultas Hukum dan Fakultas Tehnik di kampus negeri yang ada di Ibu Kota Provinsi NTB itu, Kamis, 3 Januari 2019.
Akibat insiden bentrok tersebut, seorang mahasiswa dilarikan ke salah satu Rumah Sakit yang ada di Kota Mataram. Dilansir dari www.hariannusa.com, perselisihan bermula lantaran dua calon di pemilihan Ketua BEM di Unram yang berasal dari Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik, di antara dua kubu tersebut saling tidak diperbolehkan melihat proses pemilihan yang terjadi di masing-masing Fakultas.
Saat sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik mendatangi Fakultas Hukum, awal terjadi ketegangan dan berujung bentrokan antar dua kubu mahasiswa ini Aksi baku pukul dan saling lempar pun tak terelakkan. Dan seorang mahasiswa Fakultas Hukum mengalami luka bocor di kepalanya.
"Mahasiswa yang mengalami luka di kepalanya ini bernama Rahmat dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara beberapa mahasiswa lainnya mengalami cindera," dirilis www.hariannusa.com
Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Hukum, H. Sofwan mengatakan, pihak kampus berusaha untuk memediasi kedua kubu mahasiswa yang terlibat keributan. Diakuinya, bentrokan yang terjadi hanya kesalahpahaman antar dua kubu mahasiswa.
“Itu cuma salah paham saja, sehingga terjadi bentrokan. Kita berusaha secepatnya memediasi dua kubu mahasiswa ini,” ujarnya.
Kata Sofwan, soal proses lanjut masalah ini, tergantung dari pihak korban atau mahasiswa yang mengalami luka tersebut. Dia mempersilakan sepenuhnya pada mahasiswa untuk memilih dalam mengambil langkah perdamaian maupun langkah hukum dalam kasus ini.
“Untuk korban, itu tergantung pribadi mahasiswa tersebut. Apa mau mengambil langkah hukum atau yang lain dalam kasus ini. Tapi yang jelas, pihak kampus akan utamakan mediasi dan perdamaian dalam masalah ini,” tandasnya. (RED | WWW.HARIANNUSA.COM)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.