Masuk Sepekan, Kasus Kematian Amar Masih Buram, Kapolres pun Diminta Dicopot

M. Natsir, S.Sos, Anggota DPRD Kabupaten Bima yang masih punya hubungan kerabat dengan almarhum Amar. METROMINI/Dok
KOTA BIMA - Kasus dugaan pembunuhan yang menwaskan Muamar Ramadhan alias Amar, pemuda di Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Senin, 21 Januari 2019 lalu masih menyisahkan tanya. Kasus yang menghebohkan dan membuat keluarga korban dan warga memblokir jalan dan menuntut segera ditemukannya pelaku pembunuhan hingga sepekan lamanya ini, belum juga ada titik terang yang diungkap pihak Polres Bima Kota terkait dugaan kasus pembunuhan sadis ini. 

Keluarga korban yang mulai kecewa dengan kinerja aparat Kepolisian yang tak memberikan informasi tentang perkembangan dari pengungkapan kasus tersebut pun mulai semarak dilayangkan melalui sosial media dan bahkan sudah dua kali pemblokiran jalan di Kelurahan Serae terjadi sebagai bentuk kecewa atas kinerja aparat kepolisian yang kesannya tertutup dalam mengungkap kasus ini.

Kegeraman atas situasi kasus ini pun disampaikan keluarga korban hingga meminta agar Kapolres Bima Kota mengatensikan penuntasan kasus dugaan pembunuhan ini. Seorang keluarga korban, Mas'ud menilai bahwa sejauh ini Polisi terlalu pasif dalam merespon keingmnan keluarga terlebih dalam mengabarkan perkembangan kasus ini. 

"Kalau lamban begini terus, kami akan tetap melakukan pemblokadean jalan. Dan dalam waktu dekat akan menggelar aksi di depan Mapolres Bima Kota," ungkap warga asal Desa Ngali yang juga mantan Ketua BEM STIHM Bima itu.


Senada dengan Mas'ud. keluarga korban lainnya yang juga masih paman korban, M. Natsir, S.Sos rnendesak polisi bergerak cepat dan menuntut Kapolres Bima Kota dicopot dari jabatannya lantaran sikap kepolisian yang tertutup dan bungkam dalam mengungkap kasus ini. 

"Lokasi kejadian pembunuhan ini bukan di hutan belantara. Ada banyak petunjuk jelas terlihat. Sudah mau seminggu coba lihat begini terus keadaannya," gumam anggota DPRD Kabupaten Bima itu. 

Natsir mengaku, pihaknya akan menggeruduk Mapolres Bima Kota dengan massa yang berasal dari berbagai wilayah mulai dari Desa Ngali yang merupakan asal dari ibu korban bersama dengan massa dari kota bima. Kata Natsir, semestinya beberapa jam pasca pembunuhan ini terungkap, polisi sudah
berhasil mengamankan para saksi dan bahkan pelaku yang terlibat dalam kasus sadis ini. Namun, sudah memasuki sepekan ini, belum ada tanda-tanda polisi berhasil menunjukkan kinerjanya.

"Kami mendorong polisi agar bisa bekenja serius dan sungguh-sungguh. Kasus ini terjadi di tengah masyarakat. Artinya, korban tentu punya teman. sahabat bergaul dan lainnya. Tentunya polisi tidak susah untuk mengungkap kasus ini," keluhnya dengan heran.


Ia pun membandingkan sejumlah kasus pembunuhan di daerah lain yang menghebohkan seperti ini, Dan dibandingkan dengan penanganan di Mapolres Bima Kota, sangat berbeda dengan daerah lainnya yang cepat terungkap hanya dengan hitungan hari bahkan hitungan jam saja. 

"Kenapa kasus yang ditangani oleh Mapolres Bima Kota sepertinya tak ada perkembangan dan hanya jalan di tempat saja? Dan yang mengherankan saat prosesi pemakaman keponakan kami ini, tidak ada pejabat kepolisian yang hadir untuk memberikan bela sungkawa dari kasus pembunuhan ini," tandasnya. 

"Tidak hanya pihak Kepolisian, Jajaran petinggi daerah yang ada di Kota Bima, tak ada yang berupaya hadir ke rumah keluarga korban untuk menyampaikan dukanya. Dan mengapa semua seolah mengangap kasus ini adalah kejadian yang biasa-biasa saja. Padahal sudah jelas ini kasus pembunuhan dan sangat menghebohkan warga yang tidak hanya di Kota Bima bahkan di beberapa daerah lainnya," ungkap Aufa, keluarga almarhum Amar yang lainnya. 

Di sisi lainnya, pihak Polres Bima Kota masih dikonfirmasi terkait dengan sorotan keluarga almarhum Amar ini. (RED)

Related

Politik dan Hukum 3830079430111137534

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item