Kepala BPBD Dijabat Tersangka, Seala Kadar Bantu Pasutri Tua Renta yang Terbakar Rumahnya Setahun Lalu
https://www.metromini.info/2019/01/kepala-bpbd-dijabat-tersangka-seala.html
Kehidupan Kakek Idris dan istirnya Rukayah setelah kebakaran yang melanda rumah mereka di Dusun Tolo, Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima setahun yang lalu. GOOGLE/www.kahaba.net |
KABUPATEN BIMA - Potret kemiskinan yang menyayat hati kembali terjadi di daerah yang dipimpin oleh Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE sebagai Bupati Bima saat ini. Pasalnya, diangkatnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), H. Taufik Rusdi yang statusnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi fiberglass dinilai tak mampu melihat kesusahan warga pasca bencana yang dialami seperti kehidupan pasangan tua renta Idris dan Rukayah yang tinggal di Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.
Kisahnya, setahun yang lalu, rumah panggung milik seorang kakek bernama Idris dan istrinya bernama Rukayah yang usianya terhitung tua renta terbakar. Tak ada yang tersisa dari bencana yang dialami warga di RT. 11/06, Dusun Tolo, Desa Teke itu.
Sehari-harinya, dalam melanjutkan pasutri yang berusia senja itu tinggal di bawah sebuah tenda yang dibuat seadanya. Sudah setahun mereka hidup tanpa rumah yang layak untuk dihuni akibat bencana kebakaran setahun yang lalu tersebut.
"Kami sudah berbulan-bulan hidup di bawah tenda sejak rumah panggung sembilan tiang milik kami terbakar tahun lalu. Sehari-hari selalu dihantam terik mentari dan bila hujan kami sibuk merapikan tenda agar air tak masuk ke dalam tempat tidur yang seadanya ini," ujar Idris, dikutip dari sebuah media online di Bima.
Idris mengatakan, saat kebakaran tahun lalu, pihak pemerintah daerah melalui kantor BPBD Kabupaten Bima hanya memberikan bantuan mie instan dan satu buah tarpal. Kata dia, setelah bantuan tersebut, seolah tak ada kepedulian yang lebih untuk kehidupannya saat ini.
"Kami hanya bisa berharap di tengah keterbatasan keadaan yang ada saat ini. Yah, kami hidup dengan apa adanya. Berharap bantuan dari pemerintah, bagai mimpi di siang bolong. Lelah berharap, bantuan pun tak ada yang datang," ujar dia.
Idris pun mengaku, hidupnya saat ini sedikit susah. Kata dia, istrinya semenjak tinggal di tenda kondisinya mulai menurun dan sering sakit-sakitan. Sementara anak Idris sekarang tinggal dan bekerja di Jakarta,
"Untuk kebutuhan sehari-hari, kami sudah tak bercocok tanam lagi. Dan hanya mengandalkan bantuan keluarga dan para darmawan yang ada. Kami sangat berharap agar pihak pemerintah bisa memberikan bantuan dalam kehidupan kami yang susah saat ini," tandas Idris, belum lama ini.
Di sisi lainnya, pihak Pemkab Bima atau BPBD Kabupaten Bima masih dikonfirmasi atas bantuan yang dikeluhkan pasutri asal Desa Teke, Kecamatan Palibelo ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.