Kemarin, Dua Kasus Berdarah di Kota Bima, Polisi Diminta Beri Penjelasan

Amar Tewas, 
Massa 'Beringas' Blokir Jalan

Aksi pemuda dan keluarga almarhum Amar yang mendesak pihak Kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembuhan yang terjadi di Kelurahan Serae, Kota Bima, Senin (21/1/2019). METROMINI/Azhar
KOTA BIMA - Senin, 21 Januari 2019 dua kejadian berdarah terjadi di Kota Bima. Setelah pagi kemarin warga dihebohkan dengan kematian seorang pemuda bernama Amar (22) di Kelurahan Serae, Kota Bima yang berujung pemblokiran jalan yang dilakukan keluarga korban dalam menuntut pelaku pembunuh yang diduga menggorok leher korban ditangkap polisi. 

Semalam, di jalan depan pertokoan antara Surabaya Teater dan Sumber Mas, seorang pemuda bersimbah darah dalam keadaan kakinya yang terlihat patah akibat kecelakaan antara motor dan mobil jenis pick up.

Di kasus kematian amar yang merupakan anak yatim dengan ibunya yang berasal dari Desa Ngali. Pasca penguburan yang berlangsung di TPU Kelurahan Serae. Pemuda se tempat dan keluarga korban tiba-tiba memblokir jalan gajah mada tepatnya di perempatan lampu merah Masjid Agung Al Muwahidin, Kota Bima sekitar pukul 13:00 WITA.

"Kami melakukan pemblokiran jalan dan juga membakar ban dan kayu di perempatan jalan gajah mada sebagai bentuk dan sikap agar pihak Kepolisian segera mengungkap pelaku pembunuh Amar yang tergorok lehernya dan ditemukan di rumah H. Yakup atau yang biasa dipanggil H. Eko di Kelurahan Serae, dini hari tadi," ungkap Pemuda di lokasi pemblokiran jalan yang meminta namanya tidak dituangkan dalam berita.

Kata dia, dalam kasus yang telah menewaskan keluarganya tersebut, dia yang mengaku berasal dari Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima mengatakan, jika pihak Kepolisian tidak mampu mengungkap pembunuh Amar. Maka, pihaknya yang akan mencari pelaku dan mendalami kasus pembunuhan ini.

"Darah harus dibalas dengan darah. Dan kami memberi waktu Kepolisian dalam jangka waktu dua hari untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuh adik kami ini," tegas dia.

"Dan dalam perkembangan kasus pembunuhan ini, mohon pihak kepolisian memberikan kejelasan tentang hasil pemeriksaannya dalam kasus ini," tambahnya.


Pantauan Metromini, setelah komunikasi yang dilakukan para pihak di lokasi pemblokiran jalan. Awalnya mobil pemadam kebakaran yang datang dan dilarang oleh massa akhirnya diberi kesempatan oleh massa untuk menjalankan tugasnya. Terlihat, petugas pemadam dari Pemkot Bima memadamkan api dan membersihkan kembali kondisi jalan yang sudah diblokir.

Sekitar dua jam massa memblokir jalan gajah mada tersebut, massa terlihat kembali ke rumahnya. Informasi yang dihimpun, pihak aparat keamanan yang datang menemui massa menjanjikan akan menuntaskan atau mengungkap kasus pembunuhan yang menghebohkan warga kota, sejak pagi kemarin. 

 Mobil Pick Up VS Motor, 
Pick Up Lari Pengendara Patah Kaki
Pengendara sepeda motor yang bersimbah darah dan kakinya hampir purus dalam kecelakaan yang terjadi di Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Senin (21/1/2019) sekitar pukul 22:00 WITA. METROMINI/Dok
Senin, 21 Januari 2019 malam atau sekitar pukul 22:00 WITA, kabar yang menghebohkan kembali terjadi di jalan negara yang ada di antara toko Sumber Mas dan Suarabaya teater atau di sebelah urata Jembatan Padolo, Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.

Warganet dalam akun Facebook bernama Bajak Laut mengungkpapkan adanya kejadian kecelakaan antara pengendara motor Honda Revo dengan sebuah mobil Pick Up sebelum Jembatan Padolo. Bajak menuliskan, akibat kecelakaan tersebut, kaki pengendara morot hampir putus dan kondisinya bersimbah darah di pinggiran jalan tersebut. Sementara, mobil pick up yang kecelakaan dengan pengendara ini, diketahui telah melarikan diri.

"Terjadi kecelakaan di depan Toko Sumber Mas malam ini. Mobil pick up vs Honda Revo. Korban pengendara motor kakinya nyaris putus dan pengemudi mobil kabur," tulis Bajak Laut, semalam.

Diakuinya, korban pengendara yang dilihatnya di pinggir jalan tersebut, langsung dibawanya ke RSUD Bima. Menurut pengakuan korban, pengendara Honda Revo berasal dari Desa Ragi, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.

"Korban tersebut saya bawa ke RSUD Bima. Dia katanya dari Desa Ragi. Dan keluarganya sudah dihubungi. Bagi keluarganya dari Desa Ragi bisa mengunjungi korban langsung ke RSUD Bima," lanjut Bajak Laut dalam statusnya itu.


Di pihak lain, Kapolsek Rasanae Barat yang dihubungi Metromini sama dengan keterangan sebelumnya, belum bisa memberikan penjelasan karena masih ada di Mataram. Dan Plt. Kasubag Humas Polres Bima Kota yang biasa dihubungi yaitu IPDA Suratno mengaku sudah tidak menjabat sebagai Plt. Kasubag Humas.

"Saya sudah tidak Plt, Kasubag Humas lagi di Polres, Sudah diganti saat ini," tulis Suratno singkat dalam pesan WhatsApp miliknya, kemarin. 

Terpisah, terpantau di sosial media, keluarga korban yang membahas dalam kasus kematian Amar, menyebutkan cucu pemilik rumah (H. Yakub, red) yang menjadi TKP disebutkan tidur bersama Amar dan diduga sebagai saksi kunci dalam kasus ini. Sementara warganet yang lain meminta agar tidak menduga-duga keterkaitan pihak lain sebelum ada penjelasan dari pihak kepolisian. 

"Sebaiknya semua menunggu keterangan dari pihak Kepolisian agar tak menduga-duga siapa pun dalam kasus kematian Amar ini," ujar seorang Facebookers di sosial media. (RED)

Related

Kabar Rakyat 771711391995524182

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item