Kantor Pertanian di Tambora, Sudah Jadi Rumah Hantu Karena Tak Difungsikan
https://www.metromini.info/2019/01/kantor-pertanian-di-tambora-sudah-jadi.html
Kantor Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Dinas Pertanian. Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertapa) Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Sebelumnya, duga Kantor Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Dinas Pertanian. Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertapa) Kecamatan Sanggar yang disorot yang semua pegawai yang pulang karena diberi ijin pergi pupuk jagung oleh Kepala kantor. Kini, kantor Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Dispertapa Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima diduga tidak pernah difungsikan atau melakukan pelayanan apapun setelah dipimpin oleh Kepala UPT yang menjabat saat ini.
Info yang himpun, saat ini, Kepala UPT Dispertapa Kecamatan Tambora sedang menjalani hukuman pada kasus korupsi yang menjeratnya terkait pengadaan bibit kedelai beberapa tahun yang lalu.
Vakumnya aktivitas pelayanan di kantor UPT Dispertapa Kecamatan Tambora yang sejak ketersangkutan Kepala kantor dalam kasus korupsi disampaikan oleh warga asal Desa Kananga, Kecamatan Tambora, Anang Fajar.
Kata dia, selama dijabat oleh Kepala UPT saat ini, pelayanan di kantor tersebut tidak ada sama sekali. Padahal, banyak permasalahan yang dikeluhkan petani dan warga yang harus diselesaikan melalui kantor UPT Pertanian Kecamatan Tambora.
"Kantor UPT Pertanian Kecamatan Tambora tidak pernah dibuka atau memberikan pelayanan sejak dijabat oleh Pak Mansur sebagai kepala kantor. Padahal banyak permaslahan yang dikeluhkan masyarakat di kantor tersebut," ujarnya, Senin, 21 Januari 2019.
Kata dia, bagi warga yang ingin mengurus izin pupuk atau tentang masalah bantuan bibit, soal keluhan distribusi pupuk di Kecamatan Tambora, warga tidak lagi menyampaikan persoalan tersebut akibat kondisi kantor UPTD Pertanian yang vakum dan tak ada aktivitasnya sama sekali.
Ia menyesalkan keadaan yang terjadi di kantor UPTD Pertanian, khususnya kepada para pegawai yang lain yang sengaja tidak masuk kantor dengan alasan tak ada Kepala UPTD yang saat ini sedang menjalani hukuman karena kasus korupsi.
"Kondisi ini sangat disesalkan. Kami tak bisa menyampaikan apapun masalah pertanian di Kecamatan Tambora akibat pelayanan kantor yang dihentikan oleh para pegawai yang ada. Saya kecewa dengan pegawai yang lain yang ikut-ikutan Kepala KUPTD yang tidak masuk dan diduga mengalihkan lokasi kantor karena tersangkut kasus korupsi," sorot dia.
Ia meminta pihak kantor Dispertapa Kabupaten Bima atau lembaga terkait di Pemkab Bima untuk bisa memberikan pembinaan kepada semua pegawai yang ada di kantor UPT Dispertapa Kecamatan Tambora ini.
"Praktis pelayanan kepada masyarakat Tambora tidak ada lewat kantor ini. Kita meminta Bupati atau lembaga terkait di Pemkan Bima untuk menegur dan membina pegawai di UPTD ini karena tak melakukan pelayanan ke masyarakat Tambora yang berlangsung sejak lama," ujar dia.
Warga lainnya di Tambora, Sukrim mengaku kecewa dengan tidak adanya kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh pihak pemerintah melalui UPTD Pertanian saat ini. Kata dia, untuk keluhan soal pertanian, pihaknya terpaksa bertanya atau mendatangi kantor UPTD yang lokasinya sudah dipindahkan ke tempat lain atau di kantor UPTD yang ada di Kecamatan lain.
"Kami terus terang sangat kecewa dengan keberadaan kantor UPTD Pertanian di Tambora yang tidak memberikan pendampingan selama ini terkait dengan beberapa program pertanian yang ada di pemerintah. Selama ini, kami terpaksa mendatangi kantor UPTD yang lain, jika ada kebutuhan soal pertanian yang berhubungan dengan pemerintah," jelas warga Desa Kawinda Toi itu, kemarin.
Diakuinya, pelayanan kantor tersebut tidak lagi di Kecamatan Tambora. Pelayanan sudah dialihkan ke Kecamatan lain. Sementara, sambung Sukrin, kantor pertanian yang ada di Tambora, sekarang sudah dihuni oleh hantu, saking tak ada aktivitasnya sejak lama.
"Pelayanan kantor UPTD Pertanian Tambora sekarang sudah pindah di Sondo Sila. Entah kenapa pindah ke sana, mungkin karena Kepalanya orang asli Sondo Sila. Dan kantor pertanian yang di Tambora sekarang sudah jadi rumah hantu, karena tak difungsikan sejak lama," ujarnya.
Di sisi lainnya, pihak Pemkab Bima masih dikonfirmasi terkait keluhan warga di Kecamatan Tambora ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.