Janda 80 Tahun Tinggalkan Rumahnya yang Reot, Hidup dengan Anaknya yang Cacat di Langgudu
https://www.metromini.info/2019/01/janda-80-tahun-tinggalkan-rumahnya-yang.html
Rumah milik warga miskin di RT. 02/01, Desa Rupe, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Malang nian hidup seorang janda tua renta bernama St. Jainab warga di RT. 02/01, Desa Rupe, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Nenek berusia sekitar 80 tahun itu hidup sebatang kata, Dua sudah menjanda selama 45 tahun lamanya dan kini hidup di rumah yang kian lapuk dan tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
"Rumah yang sudah roboh di bagian belakangnya adalah milik St. Jainab yang usianya hampir 80 tahun. Nenek itu tinggal sendiri. Dan sudah menjanda selama 45 tahun lamanya," ungkap One, warga Desa se tempat kepada Metromini, Rabu, 16 Januari 2019.
Sungguh miris memang hidup wanita tua ini, Tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah baik dari Pemerintah Desa hingga bantuan bedah rumah yang biasanya di dapat bagi warga yang tidak mampu, dengan kondisi rumahnya yang sudah rusak berat.
One mengatakan, pemerintah hanya melihat saja keadaan nenek Jainab yang kian tak memiliki kemampuan lebih untuk mengisi masa tuanya saat ini. Nenek Jainab tak pernah mendapat bantuan sosial apapun, lebih-lebih program bedah rumah yang hingar bingar di dapat sebagian warga tak mampu di beberapa wilayah yang ada di Bima.
"Banyaknya program bedah rumah yang turun di Desa Rupe, tapi rumah nenek Jainab tidak disentuh dan masuk dalam daftar penerima bantuan. Kesannya, bantuan itu tebang pilih dalam pendataan penerima bantuan," ujar ia yang meminta namanya di samarkan itu,
One mengatakan, di Desa Rupe, banyak yang mendapatkan program bedah rumah adalah warga yang rumahnya masih bagus atau layak huni. Dan anehnya, rumah nenek Jainab yang bahkan sudah dipasang penyanggah dari luar agat tak roboh, jangankan mendapat bantuan, dilirik pun enggan oleh pemerintah.
"Kondisi rumah nenek ini keadaannya sangat memprihatinkan. Bahkan sudah dipasang penyangga dari luar yang menahan rumah agar tak roboh," kata dia.
Diakuinya, keadaan ini sudah beberapa kali dilaporkan ke pihak desa, agar rumah nenek Jainab masuk dalam daftar penerima bantuan program bedah rumah, Namun, lagi-lagi tidak diindahkan oleh pihak Pemerintah Desa dengan alasannya yang berbagai macam.
"Sekarang nenek Jainab sudah hidup menumpang di rumah anaknya di Dusun Oi U'a, Desa Dumu, Kecamatan Langgudu karena rumahnya yang hampir roboh tak layak lagi untuk ditempati," ujarnya,
Ia mengatakan, kehidupan nenek Jainab dipenuhi dengan cobaan hidup yang luar biasa. Di tengah keadaannya yang tuna wisma dengan kondisi rumahnya yang rusak. Kondisi anaknya yang saat ini ditumpanginya untuk hidup dalam keadaan cacat di Desa Dumu.
"Saat ini, nenek Jainab hidup apa adanya dengan anaknya yang dalam kondisi cacat. Dan beliau takkan mungkin kembali tinggal di tengah rumahnya yang sudah mau rubuh saat ini. Kami berharap kondisi kehidupan nenek Jainab dapat dilirik pemerintah, apalagi sudah sekian lama hidup dalam kesusahan," jelas dia.
"Dikuatirkan juga, kondisi rumah yang roboh se waktu-waktu ini bisa membahayakan warga lain atau rumah lain di sebelahnya," tambah One mengakhiri cerita hidup nenek Jainab di Desa Rupe itu.
Terpisah, Pemerintah Desa Rupe yang diupayakan dikonfirmasi atas kondisi kehidupan nenek Jainab, masih diupayakan untuk dikonfirmasi lanjut soal bantuan dan kepedulian pemerintah atas kehidupan warganya yang miskin dan diklaim tak pernah mendapat perhatian selama ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.