Insiden di Renda, Seorang Warga Ngali dan Dua Personil Polisi Jadi Korban
https://www.metromini.info/2019/01/insiden-di-renda-seorang-warga-ngali.html
Seorang warga asal Desa Ngali yang menjadi korban openganiayaan di Desa Renda, Kecamatan belo, Kabupaten Bima, Selasa, 29 Januari 2019. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Seorang Sumber Metromini mengungkapkan. telah terjadi tindak pidana perampasan handphone dan tas milik seorang warga asal Desa Nisa, Kecamatan Woha, Selasa, 29 Januari 2019 sekitar pukul 15:00 WITA, di Jalan Lintas Monta - Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima.
"Korban adalah Ramli alias Yan (36) seorang warga asal Desa Nisa dan seorang saksi bernama Man yang berboncengan dengan korban asal desa yang sama," ucap Sumber, Rabu, 30 Januari 2019.
Diakuinya, dalam kasus ini terduga pelaku adalah seorang pelajar berinisial I (17) yang diketahui adalah warga asal Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima. Ia menceritakan, kronologis kejadian ini, saat korban yang membawa sepeda motor dari arah Desa Monta yang ingin kembali ke rumahnya di Desa Tente melewati Desa Ngali setelah pulang mengantar pesanan konsumen di Monta.
"Tiba-tiba datang pelaku yang menggunakan sepeda motor jenis merk Sonix warna kuning campur ping dengan list putih dari arah belakang dan menghadang korban. Saat itu, pelaku hendak merampas sepeda motor milik korban, namun pelaku hanya berhasil merampas HP dan tas yang berisi uang," jelas dia.
"Kemudian pelaku melarikan diri menuju ke arah Desa Renda, Kecamatan Belo," sambungnya.
Kemudian, sambung dia, warga Desa Ngali yang mendengar adanya kejadian tersebut, menghubungi warga Desa Renda dengan tujuan untuk menginformasikan bahwa pelaku tersebut melarikan diri ke arah Desa Renda. Namun, warga Desa Renda yang mendengar adanya kejadian tersebut melakukan penghadangan terhadap pelaku di jembatan Desa Renda.
"Diduga penghadangan tersebut, bertujuan untuk menghakimi pelaku. Namun, pelaku berhasil mengamankan diri di rumah seorang warga bernama Nurma atau mama la eka (55) yang ada di RT. 07, Desa Renda," kisahnya.
Dua orang anggota Polres Bima Kota yang menjadi korban pelemparan masyarakat di di Desa Renda, Kecamatan belo, Kabupaten Bima, Selasa, 29 Januari 2019. METROMINI/Dok |
Ia mengaku, saat itu warga Desa Renda yang hendak menghakimi terduga pelaku dan menjelaskan kepada pemilik rumah bahwa oknum pelajar baru saja menjambret orang Tente. Namun, sesaat kemudian tiba-tiba datang dua orang rekan korban yang diketahui adalah warga Desa Ngali bernama Muhsin dan Nasir yang berboncengan menggunakan sepeda motor dengan tujuan menyelamatkan rekannya.
"Saat keduanya datang, mereka membela terduga I dengan mengatakan "Kalau mereka mencuri mana buktinya?". Dan keduanya pun sempat mengacungkan senjata tajam ke arah warga Desa Renda sehingga 2 (dua) orang rekan pelaku tersebut dihakimi oleh masyarakat Desa Renda," jelasnya.
"Akibat dari penganiayaan tersebut, Muhsin alias Kiko warga asal Desa Ngali mengalami luka robek di bagian kepala dan sempat dievakuasi oleh Pesronil Polsek Belo yang kemudian dibawa ke PKM Cenggu sedangkan rekannya Nasir berhasil meloloskan diri," sambung Sumber yang juga seorang anggota Pol PP di Kabupaten Bima itu.
Diakuinya, sekitar pukul 15:40 WITA, Personil Satuan Sabhara Polres Bima yang di pimpin oleh Kabag Ops Polres Bima Kompol Jamaludin, S.Sos tiba di Desa Renda. Aparat Kepolisian berupaya melakukan upaya evakuasi oknum I dan berhasil dikeluarkan dengan menggunakan kendaraan truck Dalmas dan digiring ke Mapolres Bima.
"Dalam dan dalam proses evakuasi tersebut, dua orang Personil Sabhara Polres Bima mengalami luka akibat lemparan batu dari masyarakat yang marah di Desa Renda. Selain dua orang Personil Sabhara, mobil Patroli Polsek Woha rusak atau pecah di bagian kaca belakang akibat dilempari warga yang berupaya menghakimi pelaku," tandas dia.
Ia melanjutkan, dua orang personil Satuan Sabhara Polres Bima yaitu Bripda Agung Wijaya dan Bripda Made Adi Winata yang menjadi korban pelemparan dibawa ke RSUD Bima. Pada kondisi luka anggota tersebut, Bripda Agung Wijaya mengalami luka di kepala bagian belakang dengan 6 kali jahitan sedangkan Bripda Made Adi Winata mengalami luka di bagian kepala dan rahang.
"Saat ini situasi terakhir di Desa Renda masih terpantau aman dan terkendali. Ada satu peleton Personil Satuan Sabhara Polres Bima dan satu Peleton Brimob Subden A Bima serta satu Peleton TNI Bataliyon 1608/Bima masih stand by di Desa Renda dan Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima," tutup dia. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.