Giat Kodim Bima di Awal 2019, "Dandim: Mata Air Tak Dijaga, Yang Muncul Air Mata"
https://www.metromini.info/2019/01/giat-kodim-bima-di-awal-2019-dandim.html
dan giat penanaman pohon jajaran Kodim 1608/Bima di So Lano, Desa Woro, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Sabtu, 5 Januari 2019. METROMINI/Dok |
KOTA BIMA - Memasuki pekan pertama di tahun 2019, sama seperti tahun sebelumnya, Kodim 1608/Bima di bawah Komando Letkol. Inf. Bambang Kurnia Eka Putra tetap konsisten melaksanakan program kemanusian dan kepeduliannya pada lingkungan.
Tepat tanggal 1 Januari 2019 lalu, saat musibah kebakaran yang melanda rumah seorang ibu rumah tangga di Desa Waro, Kecamatan Monta, Bupaten Bima. Di mana dalam kejadian ini, korban mengalami luka bakar yang serius dan rumahnya hangus terbakar. Danramil Monta Mayor Inf. Syaharudin bersama seluruh anggotanya membantu rumah milik M. Yusuf (50) yang terletek di RT.03/02, Desa Waro.
"Setelah mengetahui musibah melanda rumah milik warga di Desa Waro. Saya memboyong armada di Koramil Monta untuk sama-sama membantu korban. Kami ikut membersihkan dan merapikan sisa puing-puing rumah serta mendampingi korban dalam proses pemeriksaan dan penanganan medis akibat luka yang dialaminya atas insiden kebakaran ini," jelas Syaharudin, belum lama ini.
Kegiatam pembersihan rumah warga oleh Koramil Monta di Desa Waro, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Rabu, 2 Januari 2019. METROMINI/Dok |
Selain program sosial kemanusiannya. Kegiatan lingkungan baik di Kota dan Kabupaten Bima digelar jajaran anggota TNI di Bima. Di Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, tepatnya di kawasan Danatraha atau Gunung Raja. Babinsa Kelurahan Dara Serma Lasno melaksanakan kegiatan penanaman pohon bersama dengan mahasiswa asal Unibersitas Hasanudin (UNHAS) Makasar.
Dandim 1608/Bima Letkol Inf. Bambang Kurnia Eka Putra mengatakan, kegiatan bersama di bidang lingkungan ini Babinsa Dara dan DR. Syaiful, seorang dosen di Unhas bersama para mahasiswanya. turut ikut pula Bhabinkantibmas Kelurahan Dara dan Pemerintah Kelurahan Dara.
"Untuk giat penanaman di Kelurahan Dara atau di kawasan Gunung Raja Danatraha. Bhabinkantibmas kami melaksanakan kegiatan penanaman pohon bersama dengan dosen dan mahasiswa yang datang dari Makassar bersama juga dengan Bhabinkantibmas Dara serta didukung oleh pemerintah kelurahan se tempat," ujar Dandim.
Sabtu, 5 Januari 2019. METROMINI/Dok |
Sementara itu, kegiatan penanaman pohon dilakukan jua di wilayah Kabupaten Bima, Sabtu, 5 Januari 2019. Dandim mengatakan, sebagai bentuk komitmen dan kepedulian TNI terhadap kerusakan dan upaya penyelamatan hutan di Kabupaten Bima, pihaknya memprakarsai penanaman 13.000 pohon di lahan seluas 50 hektar di So Lano, Desa Woro, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.
"Kegiatan penanaman ini terlaksana atas kerjasama KPH Tofopajo Madapangga dengan Kodim 1608/Bima dan Koramil Bolo serta melibatkan pula unsur Polri dan dukungan dari Camat serta Pol PP Madapangga," ujarnya.
"Selain jajaran pemerintah, kegiatan penanaman di Madapangga juga diikuti oleh staf dan Mahasiswa Politeknik Husada Mataram, anggota Pramuka dan masyarakat di Desa Woro," sambung dia.
Ia mengatakan, penghijauan yang dilaksanakan sebagai bentuk komitmen TNI dan stakeholder lain dalam menyelamatkan kerusakan hutan di Kabupaten Bima ini diharapkan munculnya kesadaran bagi masyarakat untuk menyelamatkan dan menghentikan pembabatan hutan di Kabupaten Bima.
"Sebab, hutan merupakan pelidung mata air yang menjadi sumber kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Bila mata air tak lagi tersisa, maka tinggalah air mata yang ada dan kita rasakan nantinya,” ujar Dandim dengan ungkapannya yang filosifis itu.
Dandim menambahkan, sebanyak 13.000 pohon yang ditanam, tentu belum bisa menutup kondisi hutan yang sudah gundul sebelumnya untuk di wilayah Desa Woro. Namun paling tidak, kata dia, upaya dan usaha dalam rangka menyelamatkan kondisi hutan tetap dilakukan.
"Harapannya, kegiatan seperti ini akan menjadi budaya masyarakat yang ada di Bima. Sebab, mengembalikan fungsi hutan dengan menyelamatkan keadaan saat ini yang cukup parah akibat kegiatan perambahan hutan. Merupakan warisan yang baik untuk kehidupan generas dan anak cucu kita di masa mendatang," tutur Dandim yang dikenal low profile itu. (RED | ADV)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.