Program Bedah Rumah 'Gantung' Hidup Warga Miskin. "Pemuda Balas Blokir Jalan"

Sekelompok pemuda di Lingkungan Gilipanda, Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima memblokir jalan Rabu, 02 Januari 2019 siang tadi. METROMINI/Dok
KOTA BIMA - Kondisi rumah penerima bantuan, seorang wanita paruh baya bernama Habibah (55) yang diminta untuk dibongkar karena akan mendapat program bedah rumah sejak bulan Desember 2018 lalu. Hingga kini keadaannya belum jelas bantuan yang datang diberikan pemerintah. 

Kondisi "menggantung" kehidupan Habibah, warga di Lingkungan Gilipanda, Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Berdampak pada sikap kritis dan kecewa pemuda serta keluarga Habibah yang melakukan blokir jalan di Kelurahan setempat, Rabu, 02 Januari 2019 siang tadi.

Pantauan media ini, sekelompok pemuda Lingkungan Gilipanda Kelurahan Sarae yang memprotes cara kerja pemberi bantuan program rumah ini melakukan aksinya tepat di perempatan kantor Kelurahan Sarae. Mereka pun merasa kesal, saat Pemerintah Kelurahan atau Lurah yang dikonfirmasi terkait program ini, tidak mengetahui dan terkesan tak peduli terhadap kehidupan warganya. 

"Rumah milik Habibah dibongkar sejak bulan Desember 2018 lalu. Namun hingga kini belum juga mulai dikerjakan. Kami sudah klarifikasi ke Lurah Serae, tapi Lurah mengaku tidak mengetahui program bedah rumah ini," ujar Fathurahman, kordinator aksi itu, siang tadi.

Lelaki yang akrab dipanggil Tatang itu mengungkapkan, pekerjaan bedah rumah ini ditunda karena ada rencara pelebaran sungai. Namun, sebelumnya, pihak pelaksana kegiatan bedah rumah ini meminta warga penerima bantuan membongkar rumahnya. 

Akibatnya, kata dia, Habibah tinggal menumpang di  rumah warga yang lain atau tetangganya karena rumahnya yang sudah dibongkar. 

"Kalau memang ada rencana pelebaran sungai, kenapa rumah warga diminta untuk dibongkar. Selama ini, ibu Habibah tinggal menumpang di rumah keluarganya. Dan dia harus menanggung malu karena hidup menumpang di rumah orang lain," tuturnya.

Sementara itu, Lurah Sarae Iskandar, S.Sos melalui Sekretarisnya Fazlur Rahman, SSTP mengatakan, aksi siang tadi sudah ada titik temunya. Kata dia, program bedah rumah untuk Ibu Habibah akan ada lanjutannya dalam wakti dekat ini. 

Menurutnya, memang salah satu rumah penerima manfaat di Kelurahan Serae dibongkar dan diberhentikan pengerjaan. Dan kondisi itu patut disayangkan, saat masyarakat menjadi korbannya.

"Kami di Pemerintah Kelurahan memang agak dilematis dalam kondisi yang seperti ini. Sebab, satu sisi dalam proses pembongkaran rumah sebelumnya atau mulai dilaksanakannya program dari pihak lain tidak melibatkan pihak kelurahan, Bahkan kondisi seperti ini sering kali terjadi," ujar pejabat muda itu, Rabu (2/1/2019) malam. 

Diakuinya. dalam program bedah rumah yang diprotes oleh warga, sejak awal hadirnya program ini pihak Pemerintah Kelurahan tidah dilibatkan. Di sisi lainnya, saat menuai masalahnya, riaknya bermuara ke Kelurahan se tempat bukan ke dinas tehnis lainnya.

Ia berharap, ke depan, semoga kondisi miss seperti ini tidak terjadi lagi. Dan setiap proses atau pelaksanaan kegiatan bisa diperhitungkan lebih matang lagi. Dan sebenarnya, sambung dia, dalam klarifikasi masalah yang terjadi, secara runut bahwa masyarakat atau penerima manfaat berani membongkar karna ada instruksi dari konsultan. 

"Namun, dalam perjalanannya tidak semulus seperti rencana awal dengan asumsi atau ada hubungannya dengan kegiatan lain di wilayah bantaran sungai dan lain sebagainya. Dan ini merupakan domain kerja dinas tehnis terkait, di luar kemampuan dan pemahaman pihak kelurahan khususnya di Kelurahan Serae," jelas dia.

"Dan semoga ini dapat menjadi pembelajaran buat semua pihak," tambah alumni STPDN itu. (RED)

Related

Kabar Rakyat 5282890449268212731

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item