"Beli CT Scan Rp5 M Dari Pendapatan BLUD", Limbah Medis RSUD Bima Dikelola Pihak Ketiga

Ilustrasi alat CT Scan yang dibeli oleh BLUD RSUD Bima. GOOGLE/Image
KABUPATEN BIMA - Direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima dalam menangani limbah medis di rumah sakit telah menggandeng pihak ketiga yaitu PT. Putra Restu Abadi. Perusahaan tersebut berasal dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

Menurutnya, hai itu dilakukan RSUD Bima berdasarkan rekomendasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit yang ada Departemen Kesehatan Independen di bawah Kementerian Kesehatan RI.

"Di RSUD Bima gandeng pihak ketiga untuk penanganan limbah padat medis sejak tahun 2017 lalu hingga saat ini. Dan kebijkan itu berlaku untuk semua rumah sakit di NTB," ungkap Direktur BLUD RSUD Bima, drg. H. Ihsan, MPH, Selasa, 15 Januari 2019.

Dijelaskannya, jika pihak rumah sakit tidak bekerja sama dengan pihak ketiga maka sanksinya akan dicabut ijin operasional dan ijin akreditasi rumah sakit serta mendapat denda yang telah ditetapkan dalam aturan kesehatan di Indonesia. Untuk biaya pengelolaan limbah padat medis dan Bahan Berbahaya beracun (B3), sambung Ihsan, dikenakan biaya Rp50 ribu per kilogram. 

"Sementara untuk volume limbah medis dan B3 di RSUD Bima rata- rata 100-200 kg per bulan. Dan untuk sistim pembayarannya kadang tiga bulan dalam sekali pembayaran," cetusnya.

Ia menjelaskan, limbah padat medis yang meliputi limbah padat bekas pakaian pasien dan B3, proses penanganan limbah padat dari setiap ruangan dikumpulkan dan langsung dipacking. Lalu, disimpan di Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah medis dan B3 yang ada di RSUD Bima. Selanjutnya, menunggu waktu diangkut pihak ketiga untuk dikirim ke Mojokerto, Jawa Timur.

“Berat limbah padat medis dan B3 biasanya diangkut pihak ketiga saat mencapai berat maksimal 100-200 kg, Dan pengangkutannya busa dalam sebulan sekali," pungkasnya.

Dia menambahkan, sebenarnya RSUD Bima telah memiliki mesin incinerator dan sempat dioperasikan. Namun, karena rekomendasi pengoperasian incinerator dihentikan maka sistem limbah saat ini ditangani pihak ketiga. 

RSUD Bima Beli CT Scan Rp5 Miliar

Selain itu, Direktur menambahkan, dalam meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Bima, pengadaan fasilitas penunjang pelayanan medis pun diadakan. Saat ini, banyak fasilitas baru yang disediakan untuk kebutuhan medis di RSUD Bima. 

"Fasilitas baru yang ada di RSUD Bima saat ini seperti pembangunan gedung atau ruangan-ruangan baru untuk berbagai kebutuhan perawatan bagi pasien dan juga menyediakan alat CT Scan yang sudah ada di RSUD Bima dan sedang dalam proses instalasi," jelas Ihsan. 

Ia menambahkan, di RSUD Bima juga sedang dibangun gedung radiologi untuk penyimpanan alat CT Scan ini. Ia memperkirakan, sekitar bulan Maret 2019, alat ini sudah bisa dioperasaikan. Kata dia, selama ini, bagi pasien yang membutuhkan pemeriksaan dengan CT Scan harus dirujuk ke Mataram. Namun, dalam waktu dekat, hal itu tidak perlu lagi karena alat tersebut sudah tersedia saat ini. 

"Bagi pasien yang membutuhkan pemeriksaan menggunakan sinar x dan terhubung dalam sistim pengecekan melalui komputer yang biasa dikenal dengan alat bernama CT Scan yang hanya ada di Mataram. Kami sudah membeli alat tersebut dan sedang dalam tahap Instalasi serta persiapan gedung atau ruangan untuk penempatan alat tersebur," jelas dia. 

Dengan alat ini, sambung dia, Dokter di RSUD Bima sudah bisa melihat yang terjadi di dalam tubuh pasien secara lebih rinci lebih dari pemeriksaan yang biasa dilakukan dengan rontgen. Dan alat ini, mampu mendeteksi adanya patah tulang atau tumor di dalam tubuh pasien dalam hasil yang lebih jelas. 

"Tidak hanya patah tulang, alat CT Scan juga dapat mendeteksi adanya tumor, penggumpalan darah dan infeksi yang terdapat di dalam tubuh pasien. Dan bagi dokter yang ingin melihat kondisi kanker, penyakit jantung atau ganggung fungsi hati, akan sangat dibantu dengan pemeriksaan yang dilakukan menggunakan alat ini," bebernya. 

Diakuinya, alat ini dibeli oleh RSUD Bima dengan harga sekitar Rp5 miliar yang sumber dananya dihasilkan dari uang pendapatan yang dikumpukan BLUD RSUD Bima selama ini. 

"Dan dari pendapatan BLUD Bima selama ini, selain disisihkan untuk membeli alat medis yang dinilai penting bagi kebutuhan pasien. Untuk kebutuhan tenaga pun telah kami sisipkan anggarannya dalam pengadaan tenaga spesialis radiologi yang dibutuhkan pihak RSUD Bima saat ini," papar dia.

"Dan untuk kebutuhan tersebut, kami sudah kordinasikan dengan pihak Fakultas Kesehatan Universitas Makasar dan Depkes RI untuk tenaga spesialis radiologi yang akan bertugas dalam mengoperasikan ST Scan di ruang radiologi yang sedang dipersiapkan saat ini," tambah Direktur menjelaskan perkembangan yang sedang disiapkan di rumah sakit yang ada di Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba, Kota Bima itu. (RED | ADV)

Related

Pemerintahan 3075833055117810122

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item