Bayi Prematur di Desa Rade Wafat di RSUD Bima, "Ayub: Kepada Pak Dandim dan Jajarannya Kami Ucapkan Terima Kasih"
https://www.metromini.info/2019/01/bayi-prematur-di-desa-rade-wafat-di.html
Kondisi bayi saat dirawat di rumahnya di Desa Rade, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, sebelum diantar Babinsa Rade ke RSUD Bima, Minggu, 6 Januari 2019. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Nasib bayi yang lahir dalam keadaan prematur selama enam hari pasca kelahiran dan hidup di dalam kardus ditemani bola lampu sebagai penghangat badannya. Hari Minggu, 6 Januari 2018 lalu, Babinsa Rade Sertu Samsudin yang mendengar kabar bayi ini, mendapat arahan dari Dandim 1608/Bima untuk memfasilitasinya hingga dirawat di RSUD Bima.
Dalam perjuangan itu, ternyata Allah menakdirkannya berbeda. Bayi prematur asal keluarga tak mampu di Desa Rade itu, dua hari dirawat di RSUD Bima, Allah memanggilnya pulang. Menurut petugas di RSUD Bima, Nur mengatakan, buah hati pasangan Ayub Julkarnain dan Fifi asal Desa Rade mengembuskan nafas yang terakhir jam 09:00, Selasa, 8 Januari 2019.
"Bayi asal Desa Rade memang mengalami prematur setelah dilahirkan sepekan yang lalu. Dan baru hari Minggu kemarin dibawa ke RSUD Bima. Dan bayi ini menghembuskan nafasnya dalam perawatan yang sudah maksimal yang diberikan pihak RSUD Bima," ucap Nur,
"Dan Bayi ini meninggal dunia sekitar jam sembilan pagi, Selasa (8/1/2019)," sambungnya.
Sementara itu, Ayah sang bayi. Ayub menerima cobaan yang Allah berikan ini pada ia dan istrinya. Ia pun menyarnpaikan terirnakasih kepada semua pihak yang telah ikhlas rnembantu keluarganya dalam memperjuangkan keselamatan sang buah hatinya.
"Allah telah berkehendak. Kita harus terima dengan lapang dada dengan keadaan yang telah ditetapkanNya," ungkap Ayub, kemarin.
Ia mengatakan, keluarganya sangat bersyukur telah mendapat bantuan dari pada pihak yang peduli dengan keadaannya saat ini. Terutama, kata Ayub, ucapan terima kasih kepada Dandim 1608/Bima dan jajarannya yang sudah rnaksimal rnembantu keluarganya.
"Kami ucapkan terima kasih terutama kepada Pak Dandim 1608/Bima dan jajarannya yang sudah membantu kami mulai dan penjemputan di rumah dan hingga membawa kami ke RSUD Bima dan termasuk pembiayaan dan pengaobatan anak kami di rumah sakit yang atas kebaikan Pak Dandim dan Direktur RSUD Bima kami merasa tak terbebani atas masalah pembiayaan di rumah sakit," terang dia.
"Semoga amal ibadah Pak Dandim dan semua pihak yang telah membantu kami diterima di sisi Allah SWT," tambah Ayub.
Ia mengatakan, kondisi anaknya setelah dilahirkan memang dalam keadaan prematur. Dan karena tak ada biaya, dirinya merawat dengan menggunakan kardus dan lampu sebagai penghangat. Dan ia baru bisa memberikan perawatan yang lebih baik atas bantuan jajaran pihak TNI.
"Namun, semua sudah diupayakan dengan maksimal. Kami terima keadaan ini. Dan sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu keluarga kami. Dan buah hati kami sudah dikuburkan sore tadi di TPU Desa Rade," tandas Ayub, Selasa (8/1/2019). (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.