Asset Asrama Tak Terurus di Makasar, Pemkab Bima Dituding Tak Punya Hati

Kondisi asrama mahasiswa bima di Makassar yang merupakan asset milik Pemkab Bima yang tak terawat keadaannya saat ini. METROMINI/Dok
KOTA MAKASSAR - Seorang mahasiswa bernama Riki mengungkaplan, sebuah kegagalan Pemerintahan Kabupaten Bima dapat melihat dari salah satu variabel yang dilakukannya dalam membangun infrastruktur dan merawat asset atau miliknya saat ini. Namun, di tengah geliat Pemerintah Kabupaten Bima yang membangun berbagai sarana dan prasarana publik, dalam sisi perawatannya sangatlah minim. 

"Keberpihakanya Pemda terhadap pembangunan untuk masyrakat dapat dilihat dari banyaknya pembangunan infrastruktur dan asas manfaat yang didapat oleh masyarakat. Dan ternyata, di tengah pembangunan yang dilakukannya. Dalam sisi merawat asset miliknya sendiri sangatlah kurang bahkan terkesan tak punya hati," kata Riki kepada Metromini, Kamis, 24 Januari 2019.

Beberapa waktu yang lalu, muncul masalah asrama milik Pemkab Bima di Jogjakarta yang bertahun-tahun tak dibayar Pajak Bumi dan Bangunannya (PBB). Lantas, kata Riki, masalah yang sama pun terlihat pada asset milik Pemkab Bima di Kota Daeng, Makassar. Mahasiswa Bima yang ada di Makassar tidak mendapatkan dukungan moral maupun material dari Pemkab Bima dalam menata dan mengurus asrama yang merupakan asset milik Pemda saat ini. 

"Kondisi asrama mahasiswa di Makasar tidak layak untuk ditempati dan dijadikan tempat bersilaturahmi mahasiswa bima yang ada di Makassar. Kondisi ini sudah berlangsung lama, dan sebenernya kondisi yang sangat memperhatikan keberadaan mahasiswa bima yang ada makassar saat ini sudah disampaikan beberapa waktu yang lalu," ujarnya. 


Namun, kata dia, aspirasi yang disampaikan tidak pernah mendapat respon yang baik dari pihak Pemkab Bima. Ia pun berharap, Pemkab Bima tidak menutup mata atas kondisi asrama yang kian tak layak huni, padahal keberadaannya sangat dibutuhkan mahasiswa asal Bima yang ada di Makassar saat ini. 

Kata dia, beberapa lembaga asal Bima di Makassar pernah melakukan pertemuan diantaranya ada saudara M. Taher, Dewan Penasehat Himpunan Mahasiswa Lambitu (HIPMAL), M Yusuf Malik selaku Demiseoner KPMR Makassar, ada Ibrahim Rifaid selaku Ketua Umum Mahasiswa Woha di Makassar dan M. Ramhmansyah Fikri selaku Demisioner IMAM UMI Makassar serta bebera aktifis pergerakan lainnya asal Bima menyepakati bahwa menilai asrama mahasiswa bima di Makassar kondisinya sangat tidak layak huni, 

Untuk itu, kata dia, sesuai hasil kesepakatan pertemuan para Mahasiswa, diminta agar Pemkab Bima segera membantu untuk mengembalikan dan memperbaiki kondisi asrama yang anggarannya dialokasikan dalam APBD tahun ini. 

"Kami sepakat dalam pertemuan lalu untuk mendesak agar Pemkab Bima mau merenovasi asrama mahasiswa untuk bangunan putra dan putri yang ada di Makassar melalui APBD tahun 2019 sekarang," jelas dia.

"Selain itu, kami pun meminta Bupati Bima untuk mengevaluasi keberadaan aset daerah di luar Bima seperti di Makassar dan di daerah-daerah lain agar selalu mengalokasikan anggaran perawatan untuk kebaikan para mahasiswa Bima yang menuntut ilmu di luar daerah," tambah Riki. 

Di sisi lainnya, pihak Pemkab Bima masih dikonfirmasi terkait dengan tuntutan para mahasiswa di Makassar agar keberadaan asrama milik Pemkab segera direnovasi keadaannya saat ini. (RED)

Related

Pendidikan 7118566338484378903

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item