Siswi di Desa Nangakara-Dompu Meninggal Dunia, "Polisi: Korban Diduga Terkena Peluru Senapan Angin"

Siswi bernama Ayu Siniska (14)  meninggal dunia diduga karena tertembak peluru senapan angin di Desa  Nangakara, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Kamis, 27 Desember 2018 pagi atau sekitar pukul 08:30 WITA. METROMINI/Dok
KABUPATEN DOMPU -  Kasubag Humas Polres Dompu IPTU Sabri mengungkapkan, diduga karena tindak pidana penganiayaan , seorang siswi meninggal dunia di  Desa Nangakara, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. Kamis, 27 Desember 2018 pagi atau sekitar pukul 08:30 WITA. Korban bernama Ayu Siniska (14) sudah lama tinggal di Desa Nangkara dan berasal dari Pulau Lombok.

Sabri menjelaskan, Kamis pagi kemarin, pihaknya mendapat informasi dari pihak Puskesmas Calabai terkait adanya salah seorang siswi dalam keadaan meninggal dunia secara tidak wajar. Pada tubuh korban, ditemukan luka di kening bagian kirinya. Diduga korban terkena peluru senapan angin. 

"Kemarin kami mendapat informasi dari Puskesmas Calabai tentang seorang siswi yang dibawa ke Puskesmas dalam keadaan meninggal dunia dengan tidak wajar. Diduga siswi bersuku Sasak dan bernama Ayu Siniska (14) meninggal akibat  luka di kening bagian kiri yang diduga terkena peluru senapan angin," ujar Kasubag Humas Polres Dompu, Jum'at (28/12/2018) pagi ini.

Ia mengatakan, kronologi kejadian berdasarkan keterangan seorang saksi WA yang juga  adik kandung korban. Saat saksi pulang dari mata air beringin jaya melihat kakaknya tergeletak di dapur yang ada di bekang rumah mereka. Saksi melihat korban dalam keadaan pingsan berlumur darah di bagian kepalanya. 

Bagian dapur rumah koeban yang ditemukan darah milik korban di Desa  Nangakara, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Kamis, 27 Desember 2018 pagi atau sekitar pukul 08:30 WITA. METROMINI/Dok
Melihat hal tersebut, sambung Sabri, saksi langsung keluar rumah untuk meminta bantuan kepada tetangga terdekat. Saat keluar rumah, saksi bertemu dengan warga bernama Sunia dan langsung menceritakan kejadian dilihat dan dialami oleh kakaknya. 

"Saat itu, saksi dan Suniah langsung mendatangi korban dan keduanya pun kembali meminta bantuan kepada tetangga yang lainnya untuk memanggil orang tua korban yang sedang berada di lahan tebu milik PT.  SMS," ujar Sabri.

Lanjut dia, tidak lama kemudian, korban dibawa ke Puskesmas Calabai dengan menggunakan mobil pick up untuk mendapatkan perawatan medis. Samapai di Puskesmas Calabai,  korban dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis yang menanganinya. 

"Diduga korban meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas," ucap Sabri.

Sementara ini, kata dia, dalam kasus ini tidak menutup kemungkinan bahwa peluru yang bersarang di kepala korban barasal dari orang yang tidak dikenal yang mungkin sedang mencari burung di dekat posisi korban.

"Mungkin saja peluru itu dari orang yang tak dikenal yang sedang mencari burung di sekitar rumah korban. Dan saat ini, kami masih melakukan pulbaket, , guna mencari pelaku penembakan tersebut," tuturnya. (RED)

Related

Politik dan Hukum 7015780157919790667

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item