Runtuhnya Perisai Umat dan Upaya Mewujudkannya Kembali

Ilustrasi. GOOGLE/Image
Oleh: Dian Safitri, S. Pd

OPINI - Setelah runtuhnya Khilafah Islamiyah tepatnya pada 24 Maret 1924 Masehi, kaum muslimin bagaikan anak yang kehilangan ibunya. Bagaimana tidak, kaum muslimin kehilangan perisai (pelindung) nya. Melalui orang terlaknat Mustafa Kamal Attaturk Kafir penjajah telah merobohkan cahaya gemilang peradaban Islam. Ya, dia menumbangkan Khilafah dengan kekuasaan yang ia genggam. 

Bahkan dengan congkaknya dia merubah hukum-hukum Sang Maha pembuat hukum dengan aturan yang dikehendaki Kafir penjajah, Inggris dan antek-anteknya. Misalnya saja aturan yang sangat kontroversial itu terkait busana. Wanita muslimah dilarang menggunakan pakaian syar'i dan harus menggunakan pakaian yang membuka aurat dan bahkan pakaian jahiliah itu memperlihatkan keindahan lekuk tubuh mereka. Sangat merendahkan dan menghinakan Muslimah.

Betapa mudahnya aturan Sang Maha pembuat hukum diubah oleh manusia yang diciptakan-Nya dari setetes mani yang hina. Bahkan dengan biadabnya Mustafa Kamal dan antek-anteknya berkonspirasi untuk menghancurkan kaum muslimin secara berkeping-keping. Setelah mereka berhasil meruntuhkan bangunan kokoh peradaban umat, yakni Khilafah Turki Utsmaniyah, dengan kekuasaannya dia merubah aturan Islam dengan aturan sekuler. Salah satunya adalah adzan menggunakan bahasa Turki. Padahal yang seharusnya berbahasa Arab.

Karena kebiadaban Kemal Attaturk ini, kaum muslimin mengalami kemunduran dalam berbagai aspek kehidupan. Jelas kemunduran itu karena mereka dijauhkan dari Al Qur'an dan Hadits yang menjadi pegangan kaum muslimin. Kondisi kaum muslimin saat itu, bagaikan anak kecil yang kehilangan ibu yang menjadi sandarannya. 

Mustafa Kamal sangat kejam, hingga Allah pun murka terhadapnya. Jasad yang hina itu tidak diterima bumi dan diabadikan dalam sejarah umat manusia. Menjadi pelajaran bagi manusia setelahnya. Agar tidak menjadi pembangkang yang nyata. Kalau kita membaca sejarah Islam sebelum masa keruntuhannya, kita akan merasa tercengang. Karena Daulah Islam menjadi kiblat negara-negara Barat. Sangat disegani oleh kawan maupun lawan.

Tentu saja bukan suatu yang mustahil. Semuanya terjadi, dan faktanya telah dicatat dalam sejarah. Kala itu kaum muslimin menjadikan Al Qur'an sebagai ruh dalam kehidupan. Islam diterapkan dalam segala lini kehidupan. Mereka berjaya, gemilang,termuliakan karena Islam yang dijadikan sebagai landasannya dalam mengatur manusia.

Jadi, tidak heran kalau Islam menjadi kiblat. Bahkan Islam mampu mencetak generasi-generasi emas, seperti Imam syafi'i, Imam Ahmad, Imam Malik, Ibnu batutah, Imam Al Ghozali, Ibnu Taimiyyah dan masih banyak lagi yang membuat kita akan semakin berdecap kagum. Kita ambil contohnya seperti Imam Syafi'i, beliau adalah ulama terkemuka yang dilahirkan dalam peradaban Islam. Nama nya telah tertoreh dalam tinta emas peradaban Islam. Dalam usianya enam tahun beliau sudah menghafal Al Qur'an sekaligus memahami maknanya. 

Begitu pun dengan hadits-hadits Nabi yang sudah diluar kepala dan beliau memiliki akhlak yang sangat luhur, ketawadhu'an, ketakwaan juga ketakutan yang amat pada Rob-Nya. Beliau bisa seperti itu Karena beliau dididik dengan Islam. Dilahirkan dari rahim wanita yang taat pada Rob-Nya. Selama ibunya mengandung Imam Syafi'i, beliau tidak pernah meninggalkan shalat malam. Dengan badan yang berat beliau mengambil air wudhu dan bermunajat pada Rob-Nya.

Sosok Ibu yang sangat bertakwa bahkan sangat berhati-hati memasukkan makanan yang haram dan mengandung syubhat. Beliau sangat menjaga dan mendidik sosok ulama terkemuka ini. Jika kita ingin Islam kembali berjaya, yuk kembali pada pegangan kita yakni Al Qur'an dan hadist. Biidznillah kita akan merasakan kegemilangan Islam yang kedua kalinya.

Tidak cukupkah bagi orang-orang yang mengaku dirinya beriman akan bisyaroh Rasul-Nya? 

Bahwa umat Islam akan menaklukkan Roma sebagaimana Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel. Mari kita berjuang untuk terwujudnya penerapan Islam kaffah melalui institusi negara yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para Khulafaur Rasyidin. 

Dengan begitu Insya Allah, kita akan menjemput kejayaan itu dan yang pastinya kita akan merasakan kemaslahatan hidup di bawah naungan Islam. Sebagaimana kaidah ushul. Di mana ada hukum syara di sana pasti ada maslahat. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa orang Kafir tidak akan pernah tidur untuk menghancurkan umat Islam. Maka kita pun harusnya lebih bersemangat untuk mendakwahkan Islam kaffah di tengah-tengah umat. ***

Related

Opini 5243613802038097288

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item