Ketua MOI Kabupaten Bima Kecewa dengan Cara Ketua KONI Tetapkan Media Yang Ikut POPROV di Lombok Tengah
https://www.metromini.info/2018/12/ketua-moi-kabupaten-bima-kecewa-dengan.html
Awak media yang tergabung di Media Online Indonesia (MOI) Kabupaten Bima saat menggelar pertemuan beberapa waktu yang lalu. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Ketua Media Online Indonesia (MOI) Kabupaten Bima, Armin Bolo menilai Ketua KONI Kabupaten Bima, Hj. Indah Darmayanti Putri yang juga menjabat sebagai Bupati Bima kurang menghargai keberadaaan Jurnalis atau Wartawan di Kabupaten Bima, Senin, 10 Desember 2018.
Kata Armin, melihat cara yang dilakukan pihak KONI Kabupaten Bima dalam mengakomodir keberadaan Pers yang menjadi mitra KONI dalam peliputan kegiatan POPROV di Lombok Tengah saat ini berbau kolusi dan nepotisme. Diakuinya, hanya media atau oknum wartawan yang dianggap dekat oleh Ketua KONI Kabupaten Bima yang diakomodir atau diajak untuk kemitraan peliputan kegiatan POPROV di Lombok Tengah.
"Saya menilai, cara Ketua KONI Kabupaten Bima sangat tidak menghargai keberadaan jurnalis seperti kami yang tergabung di Organasasi MOI Kabupaten Bima. Ketua Koni alias Bupati Bima sangat pilih kasih dalam penentuan media atau wartawan yang diajak dalam peliputan kegaitan POPROV di Lombok Tengah," ungkap Amrin.
Kata dia, pada prinsipnya, siapa Wartawan yang berangkat peliputan POPROV tidak masalah. Namun, cara penetapan kemitraan dengan jurnalis yang dilakukan oleh Ketua KONI Kabupaten Bima sarat dengan nepotisme dan tertutup.
"Keberangkatan beberepa awak media di kegiatan POPROV NTB, sengaja dipilih langsung oleh Ketua KONI atau Bupati Bima tanpa ada informasi awal atau pembahasan di tingkat KONI siapa saja yang akan dijadikan mitra peliputan," ujarnya.
"Sebenarnya, siapapun wartawan yang berangkat tidak masalah. Tapi, cara menentukan mitra media oleh KONI Kabupaten Bima yang kami nilai sangat nepotisme dan tanpa ada informasi secara jelas tentang keputusan KONI Kabupaten Bima di momen POPROV tahun ini," sambungnya.
Ia menilai, cara Bupati Bima telah tidak menghargai keberadaan banyak media di Bima, khususnya yang tergabung di Media Online Indonesia (MOI) Kabupaten Bima. Karena tidak dihargai, kata dia, maka MOI Kabupaten Bima akan menunjukan perlawanan terhadap Ketua KONI Kabupaten Bima yang sekaligus nahkoda di Pemerintah Kabupaten Bima saat ini.
"Intinya, keberadaan media kami maupun MOI Kabupaten Bima tidak dianggap oleh Ketua KONI alias Bupati Bima. Kami akan menunjukan perlawanan sebagai bentuk wujud keberadaan kami sebagai pewarta di Kabupaten Bima," tandasnya.
Sementara itu, terkait protes Ketua MOI Kabupaten Bima, Ketua KONI Kabupaten Bima, Dae Dinda--biasa Ibu Bupati itu disapa, masih dikonfirmasi terkait hal ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.