Kasus Cabuli Siswi di Tambora, Terbongkar Saat Anak Pelaku Berkelahi dengan Korban
https://www.metromini.info/2018/12/kasus-cabuli-siswi-di-tambora.html
Ilustrasi. GOOGLE/Dok |
KABUPATEN BIMA - Sekitar dua atau tiga bulan yang lalu. Peristiwa dugaan pencabulan dilakukan oleh sorang berinisial AY (42) , warga di Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima terhadap seorang siswi kelas enam SD. Menurut keterangan seorang keluarga korban--sebut saja namanya Mawar mengatakan, kasus ini terduga pelaku sempat melakukan ancaman terhadap korban maupun pihak keluarganya.
Ia menceritakan, sekitar kurang dari tiga bulan yang lalu, tiba-tiba Mawar terlibat percekcokan dan berkelahi dengan anak terduga pelaku di sekolahnya. Saat itu, Mawar mengaku kepada anak pelaku kalau dirinya sempat diperkosa atau dicabuli oleh ayahnya.
"Dalam kasus ini, pihak kami membutuhkan perlindungan hukum. Sebab, pihak terduga pelaku kerap melakukan pengancaman terhadap korban dan juga keluarganya, jika masalah ini terungkap ke pihak lain atau didengar warga:" ungkap Sumber, Selasa (4/12/2018).
"Terungkapnya dugaan pencabulan saat Mawar berkelahi dengan anak korban dan mengaku kalau orang tua siswa yang berkelahi dengannya itu telah kawei na nahu (memperkosa Mawar, red)," sambung Sumber.
Sumber melanjutkan, pernyataan Mawar saat di sekolahnya itu ternyata terdengar oleh gurunya. Akhirnya, pihak guru segera mengantar mawar untuk melakukan visum dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Tambora.
Pengakuan orang tua Mawar, Suhada Ahmad (41) mengatakan, dugaan pemerkosaan ini terjadi beberapa waktu yang lalu saat dirinya pulang dari salah satu desa di Kecamatan Sanggar. Suami dari Mariam itu mengaku, terduka pelaku masih ada hubungan keluarga dengan mereka.
"Kejadian pilu yang dialami putri kami saat Mawar pulang daru Desa Boro, Kecamatan Sanggar. Kebetulan Mawar kami titipkan kepada terduga pelaku yang masih ipar kita juga. Dan saat ini, Mawar adalah siswa kelas 6 di salah satu SDN yang ada di Tambora ini," kisah Ayah Mawar kepada Metromini.
Ia melanjutkan, dalam proses yang ditangani oleh Polsek Tambora, Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus ini diduga tidak mau ditandatangan oleh Kapolsek yang berharap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kasus ini sudah diproses di Polsek Tambora. Namun, Kapolsek tidak mau tanda tangan BAP. Alasan Kapolsek karena ada bahasa dari Kepala Desa Kawinda To'i bahwa terduga pelaku masih ada hubungan keluarga dengan korban dan juga Kepala Desa," ujar Sudaha.
Diakuinya, Kapolsek meminta masalah ini diselesaikan dengan kekeluargaan. Namun, Suhada menegaskan, masalah pencabulan oleh oknum warga ini tidak bisa dibicarakan secara kekeluargaan.
"Masalah ini menyangkut masa depan anank saya dan harga diri serta martabat anak kami. Alasan mereka dibicarakan secara kekeluagaan itu kalau tidak ada kasus pencabulan ini. Dan saya tegaskan, masalah ini menyangkut harga anak saya. Saya sudah tekankan ke Pak Kapolsek," terang Suhada.
"Dan saya ingin, pelaku harus diproses sesuai hukum yang berlaku dan disanksi atas perbuatannya," sambung Suhada.
Ia mengatakan, pihaknya menyesalkan pelayanan yang dilakukan Kapolsek Tambora. Untuk itu, ia mengaku, putrinya telah dibawa ke Mapolres Bima, Selasa (4/12/2018) pagi untuk diperiksa dan diambil keterangannya di sana.
"Karena kami tidak puas dengan cara pemeriksaan di Mapolsek Tambora. Kami sudah adukan soal ini ke Polres Bima. Dan anak kami telah diperiksa serta didampingi oleh adik dan ipar saya. Kabarnya, pelaku juga sudah ke Mapolres Bima namun melewati arah jalur lewat Calabai-Kempo,", jelasnya.
Ia menambahkan, dalam masalah ini, dirinya mengaku telah memasukkan dua laporan terkait dengan tindak pidana pencabulan dan pemerkosaan. Dan kedua laporan soal ancaman pembunuhan. Ia berharap, laporannya ini bisa diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang ada.
Sementara itu, informasi yang dihimpun, pihak saksi dari sekolah Mawar diperiksa hari ini di Mapolres Bima. Kata Sumber, dalam masalah ini dugaan intervensi dari pihak Kapolsek dan juga Kades Kawinda Toi masih berharap agar persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan saja.
Sementara itu, Kapolsek Tambora, terduga pelaku dan Kepala Desa Kawinda Toi masih dimintai keterangannya di tengah dipublikasikannya pemberitaan ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.