Kades Kawinda To'i: AY Tak Akui Perbuatannya dan Dijemput Polisi Sejak Kemarin

M. Yusuf, Kades Kawinda To;i, Kecamatan Tambrtra, Kabupaten Bima. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Kasus dugaan pencambulan yang dilakukan AY, oknum warga di Kecamatan Tambora terhadap seorang siswi (Mawar, red) di Desa Kawinda Toi yang telah dilaporkan pihak keluarga Mawar ditanggapi oleh Kepala Desa Kawinda Toi, M. Yusuf.

Yusuf mengaku, kasus itu sebelumnya ingin ia selesaikan secara kekeluargaan. Sebab, dari pihak terduga pelaku maupun korban masih memiliki hubungan kekerabatan dengan dirinya. 

"Saya sebenarnya ingin mendamiakan kedua belah pihak secara kekeluargaan. Karena pihak korban maupun terduga AY masih ada hubungan keluarga dengan saya," ucap Kades via ponselnya, Rabu, 5 Desember 2018.

Yusuf melanjutkan, di hari Selasa (4/12/2018) kemarin, terduga pelaku AY sudah dijemput pihak Kepolisan Resor Bima.K ata Kades, AY sudah dibawa ke Mapolres Bima. 

Ia mengatakan, menjemput terduga pelaku, dirinya sempat membawa AY ke kantor desa bersama dengan Kapolsek Tambora untuk mendapat keterangan dan penjelasan dari terduga pelaku ini. 

"Sebelum dibawa polisi kemarin, saya dan Kapolsek Tambora sempat mengajaknya ke kantor desa dan meminta keterangan dari AY," ujarnya. 

Kata dia, dari keterangan AY, sekitar bulan Februari tahun 2018 lalu, dia diutus oleh keluarga si korban untuk membawa pulang si Mawar ke Desa Kawinda To'i karena harus masuk sekolah. Akhirnya, AY menjemput Nawar di Desa Boro yang sedang menjenguk kakeknya yang sakit di sana dan membawanya ke Desa Kawinda To'i. 

"Saat perjalanan dari Desa Boro ke Kawinda To'i. Motor yang dibawa AY terpeleset. Ay dan Mawar yang diboncengnya saat itu sama-sama terjatuh. Dan pengakuan si AY, dia sempat mengangkat Mawar yang jatuh dan memeluknya. Itupun karena AY masih menganggap Mawar  seperti anaknya sendiri," ujar Kades.

Kades mengatakan, kejadian itu saat Mawar masih duduk di bangku kelas 5 SD. Dan kalau sekarang di Mawar sudah murid di kelas 6. Dan saat mereka terjatuh, memang tidak ada luka yang dialami keduanya. Selanjutnya, AY melanjutkan perjalanan dan sempat dia membeli es dan singgah di salah satu pondokan yang ada di kebun milik AY saat itu.

"Saat mereka melanjutkan perjalanan, keduanya memang singgah di kebun milik si AY dan sempat istirahat di sana. Dan sebelumnya, mereka sempat membeli es yang dijual di pinggir jalan sebelum sampai di kebun dan istrirahat di pondokan milik si AY," kata Kades yang menceritakan kembali pengakuan si AY yang didengarnya bersama Kapolsek Tambora, sebelum si AY dibawa polisi, kemarin. 

Kades melanjutkan, setiba di kebun, Mawar merasa kesakitan mungkin karena jatuh dari motor tadi. Dan karena masih mengangap pamannya Mawar, AY melakukan pemeriksaan di bagian tangan dan kaki korban yang sakit.

"Sampai di kebun, si Mawar menjerit rasa sakit pada tumbuhnya. AY lalu melihat kondisi Mawar yang dianggapnya seperti anaknya sendiri itu. AY memeriksa bagian tangan dan kaki si Mawar yang kemungkinan saja terdapat luka," tukasnya. 

Kades menegaskan, sesuai dengan pengakuan si AY bahwa tidak ada kejadian yang dituduhkan esebagai perbuatan pencabulan terhadap Mawar. Kades ,e, terkait dengan laporan pencambulan itu, kendati sudah ditangani pihak Polres Bima, namun si AY mengaku tidak melakukan dugaan pencabulan tersebut.

"Kalau di hadapan kami, AY tak pernah mengaku kalau ia sempat menodai si Mawar," terangnya. (RED)

Related

Politik dan Hukum 3661313926664334482

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item