Ini Curhatan Operator Sekolah di Kota Bima
https://www.metromini.info/2018/12/ini-curhatan-operator-sekolah-di-kota.html
Ilustrasi. GOOGLE/Image |
KOTA BIMA - Seorang operator sekolah di Kota Bima, Dedi mengungkapkan, pekerjaan menjadi operator sekolah. di tengah pekerjaannya yang besar dan fungsinya sebagai jantung bdata sekolah. Namun, dari sisi pendatapatan atau gaji sangat memprihatinkan.
"Operator sekolah berada dalam posisi yang dilematis. Mau membangkang takut sama Kepsek dan jika nurut, pendapatannya ngak mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, apalagi yang sudah berumah tangga," ujar dia, belum lama ini.
Tak hanya Dedi yang mencurahkan keadaanya sebagai operator sekolah. Seorang operator lainnya, Arul mengatakan, pihaknya ingin sedikit tidak bisa dihargai seperti rekan-rekan honor yang masuk Ketegori (K-II) yang mendapat gaji minimal Rp1 juta per bulan seperti yang dijanjikan Wali Kota Bima.
Kata dia, seorang operator sekolah, sering kali terlambat ke sekolah karena mereka harus begadang memperbaiki data guru-guru di sekolah dan juga data murid. Menurutnya, operator tidak hanya kerja di sekolah tapi di rumahnya juga.
"Terkadang, kami bermalam di rumah orang, untuk menumpang wifi hanya untuk mensingkronkan data guru ke server pusat supaya segala macam tunjangan guru dan murid bisa cair di masing-masing sekolah," tutur dia.
Ia menceritakan, tidak sedikit operator sekolah yang alami penyakit lambung dan insomnia karena telat makan dan tidak bisa tidur karena memikirkan data guru yang belum valid. Dan tak jarang, operator selalu disalahkan bila tunjangan guru yang bersangkutan terhambat. Padahal letak kesalahan itu bukan karena pekerjaan operator sekolah.
"Kami tidak punya gaji seperti guru dan tidak punya tunjangan. Oleh karna itu, bapak atau ibu yang telah dibantu oleh operator, tolang ingat jasa operator, jangan dicuekin bahkan pura- pura lupa saat tunjangan hasil entry data operator dicairkan oleh negara," tandas dia.
Ia berharap, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima dan Pemerintah Kota Bima dapat memperhatikan kejelasan nasib para operator sekolah. Jangan hanya memperhatikan guru yang datang, duduk, diam dan pulang atau guru yang hanya datang mengisi absen, lantas dihargai dengan tunjangan.
"Mohon jangan jadikan operator sekolah hanya sebagai nama saja tanpa ada kejelasan sepucuk surat keputusan dari Pemerintah Daerah atau pihak Dinas atas keberadaan kami di dalam dunia pendidikan ini," jelas dia, (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.