Polemik FPKT Kabupaten Bima Dilantik Tanpa Proses Pemilihan, Ketua Irfan Angkat Bicara
https://www.metromini.info/2018/11/polemik-fpkt-kabupaten-bima-dilantik.html
Camat Woha, Irfan DJ, SH yang juga Ketua Forum Pengurus Karang Taruna (FPKT) Kabupaten Bima. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Pasca dilantikanya Camat Woha, Irfan DJ, SH sebagai Ketua Forum Pengurus Karang Taruna (FPKT) Kabupaten Bima oleh Bupati Bima, Senin, 26 November 2018 lalu. Sorotan protes dilayangkan beberapa pemuda asal Kabupaten Bima.
Seorang pemuda Diwan Ana Pua, pasca proses pelantikan itu. Ia menuliskan surat protes terbuka di sosial media Facebook. Menurutnya, mekanisme pengangkatan Pengurus FPKT Kabupaten Bima Masa Bakti 2018-2023 adalah cacat secara hukum. Pelantikan itu mlanggar proses demokrasi yang diakui bangsa ini.
"Kediktatoran terstruktur dan tersistem itu terlihat sekali dengan apa yang dilakukan oleh Bupati Bima. Kondisi itu pun sama halnya ini membatasi ruang generasi untuk berkompetisi secara sehat dan terbuka, tiba-tiba melantik Irfan, SH atau Camat Woha sebagai Ketua FPKT," tulis dia, Senin, 26 November 2018 lalu.
Kata Diwan, dari 191 desa yang ada di Kabupaten Bima banyak yang tidak tahu terpilihnya Ketua FPKT yang baru. Tiba-tiba saja, tanpa proses pemilihan berlangsung proses pelantikan sumpah jabatan di aula kantor Bupati Bima.
"Kondisi ini perlu untuk ada klarifikasi dan pejelasannya," tulis dia.
Seorang pengurus yang ikut dilantik Egon LantoedBoy menjelaskan, sebenarnya Kondisi FPKT Kabupaten Bima dan di kecamatan tidak ada selama puluhan tahun. Kata dia, jika pun ada FPKT tingkat kecamatan, yang ada hanya di Kecamatan Palibelo.
"Hanya di Palibelo yang punya FPKT-nya. Mereka inisiatif bentuk sendiri," tulis Egon.
Di tengah sorotan banyak pemuda seperti pemuda asal Kecamatan Sape, Lambu dan lainnya yang tidak terakomodir keterwakilannya dalam kepengurusan FPKT Kabupaten Bima periode 2018-2023. Irfan, SH di ruang kerjanya di Kantor Camat Woha memberikan tanggapan terkait hal ini kepada Metromini.
Irfan menjelaskan, proses pemilihan kepengurusan atau Ketua FPKT Kabupaten Bima sudah melalui prosedur yang berlaku. Proses pemilihan diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bima atau dinas tehnis yang membawa Karang Taruna.
"Pemilihan ini ada Temu Karyanya. Saat pemilihan dilaksanakan di aula kantor Camat Woha sebelum proses pelantikan dilangsungkan hari Senin (26/11/2018) lalu. Selaku penyelenggara Temu Karya adalah Dinas Sosial Kabupaten Bima," ungkap dia, Kamis, 29 November 2018 pagi tadi.
Kata dia, saat Temu Karya berlangsung, ada pengurus Karang Taruna tiap kecamatan yang hadir mewakili masing-masing kecamatan, Ia pun mengaku kehadirannya di acara Temu Karya atau pertemuan itu hanya sebagai peserta saja.
"Yang hadir saat Temu Karya adalah pengurus FPKT tiap kecamatan di Kabupaten Bima. Soal legalitas keterwakilan pengurus FPKT Kecamatan yang hadir, hal itu bukan ranah kami. Semua yang hadir hanyalah peserta di pemilihan itu," terangnya.
Terkait dengan tanggal dilakukannya Temu Karya dan tehnis pemilihan diangkat aklamasi atau ada perhitungan suara. Irfan tak melanjuti penjelasan hal tersebut dan menjawab lupa waktu pelaksanaannya.
Terlepas dengan tehnis atau bentuk Temu Karya yang diklainya telah menetapkan ia selaku Ketua FPKT Kabupaten Bima. Adanya kritik dan masukan dari para pemuda, ia mengucapkan terima kasih atas hal tersebut. Sebab, menurutnya, kritikan yang ada, akan menjadi evaluasi terkait dengan kekuarangan dalam memegang amanah kepemimpinan selaku Katua FPKT Kabupaten Bima.
"Atas kritikan dan masukan dari para pemuda, saya ucapkan terima kasih banyak. Karena dengan segala masukan yang saya dapat adalah kekurangan yang saya miliki saat ini. Dan untuk itu, saya mengajak seluruh pemuda di setiap kecamatan untuk dapat bekerja dan membangun organisasi yang sudah puluhan tahun mati suri ini," jelas Camat Woha itu.
Ia mengaku bangga karena mampu menghidupkan kembali organisasi FPKT di Kabupaten Bima yang menurutnya sudah puluha tahun tertidur. Dan dengan dinamika yang terjadi saat ini, sambung dia, merupakan potensi dan juga bentuk kepedulian yang besar dari para pemuda untuk memajukan organisasi ke depannya.
"Saya merasa bangga karena sakit yang sudah puluhan tahun ini, dapat diobati dengan dibentuknya kepengurusan FPKT Kabupaten Bima yang sekarang. Dan perbedaan maupun sorotan yang saya alami saat ini adalah dinamika yang luar biasa. Besar harapan ke depan, para taruna-taruna bima yang memiliki semangat perhatian yang luar biasa dapat sama-sama membesarkan organisasi ini," pungkasnya.
"Mari kita song-song bersama-sama, berkarya bersama Karang Taruna yang akan dihidupkan juga di tingkat Kecamatan dan juga di tingkat desa," sambung dia.
Ia menambahkan, kepada seluruh elemen kepemudaan yang ada, agar sama-sama membesarkan organisasi wadah kreatifitas para pemuda ini. Setidaknya, bersama FPKT Kabupaten Bima, para pemuda bisa berjalan seiring berdampingan demi pembanguan di daerah atau Kabupaten Bima tercinta.
Ia berharap, polemik dan perbedaan tidak semakin meruncing dan menguras tenaga yang berdampak pada keadaan yang tidak konstruktif. Menurutnya, ke depan berbagai elemen kepemudaan akan dirangkut dan diharapkan bisa bergandengan tangan baik dalam kepengurusan formal maupun informal, baik dengan FPKT di tingkat Kabupaten Bima dan FPKT di tingkat Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Bima.
"Mari bersama seiring dan sejalan untuk berpikir dalam organisasi yang bergandengan tangan demi menyalurkan pokok pikiran serta karya untuk membangun daerah Kabupaten bima tercinta. Tdak ada lagi polemik dan perbedaan ke depan," ujar dia.
"Mari kita bergabung baik secara formal maupun informal bersama FPKT di tingkat Kabupaten Bima maupun FPKT yang ada di masing-masing kecamatan yang ada saat ini. Semua elemen tetap akan kita rangkul demi keselarasan membangun Kabupaten Bima yang lebih baik ke depannya," pungkas Irfan menambahkan. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.