Galian Proyek Pipa Dikomplain Warga Dara, CV. Mega Minta Maaf

Kondisi galian di Kelurahan Dara yang diprotes warga. FACEBOOK./Buddin Syahbuddin
KOTA BIMA - Seorang warga di Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima Syahbuddin protes pelaksanaan proyek pemasangan pipa di lingkungan rumahnya. Budi menduga adanya 'perselingkuhan' dibalik proyek pemasangan pipa yang dilaksanakan oleh CV. Mega dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bima.

Dijelaskannya, pelaksanaan penggalian pipa air minum yang dilakukan oleh CV. Mega menelan anggaran sebesar Rp5,9 miliar sengaja membiarkan keadaan pekejerjaannya terbengkalai dengan dilakukan penggalian namun tidak dilakukan proses pemasangan pipa. 

"Proyek di Kelurahan Dara terkait denga proyek pemasangan pipa untuk kebutuhan air bersih sengaja dibiarkan galiannya oleh kontraktor. Idealnya, penggalian bisa dilakukan manakala pipa sudah siap di tempat," ungkap dia, Kamis (1/11/2018).

Kata dia, kondisi galian yang ada membuat kesulitan dan kerepotan  bagi warga sekitar. Tak ayal, sambung Budi. sudah banyak mobil yang lalu lalang dan jatuh terperosok ke dalam lubang galian yang belum jelas kapan proyek pipa ini dilakukan pemasangan. 

"Kami mendesak Dinas PUPR Kota Bima, untuk segara meminta pihak kontraktor agar dapat mempertanggungjawabkan pekerjaannya ini," ketus tokoh pemuda asal kelurahan tersebut.\

Menanggapi adanya protes warga di Kelurahan Dara. pihka CV Mega, Ir. Rusdi yang mengaku sebagai pemenang tender dan pelaksana proyek pemasangan pipa ini menjelaskan bahwa pipa yang digunakan belum tiba di Kota Bima. 

Rusdi menjelaskan, proyek yang dilakukannya ini menelan anggaran sebesar Rp1,6 miliar dari pos anggaran yang ada di Dinas PUPR Kota Bima. Sebenarnya, pipa yang digunakan untuk pemasangan sudah dipesan di Surabaya. Namun, pipa tersebut sudah terlanjur dibawa ke Kabupaten Lombok Utara. 

"Akhirnya pipa dipesan ulang ke Surabaya. Dan dalam waktu dekat pipa tersebut akan tiba di Kota Bima dan sekarang sedang dalam perjalanan dari Surabaya. Sedangkan untuk anggaran proyek nilainya Rp1,6 miliar bukan senilai Rp5,9 miliar," jelas Rusdi via ponselnya, kemarin. 

Diakuinya, proyek pemasangan pipa yang ukurannya 2, 3 dan 4 inch ini dilakukan sepanjang 7 KM. Mulai pemasangan yaitu menyambung pipa yang ada di jembatan lingkungan bedi, Keluarahan Monggonao yang disambung terus ke barat hingga ke Kelurahan Dara melewati jalur jalan pegunungan raja. 

"Proyek pemasangan pipa ini melanjutkan atan menyambung pipa yang ada di jembatan bedi dan disambung sejauh 7 KM ke Kelurahan Dara. Kegiatan ini dilakukan berawal dari keluahan warga di Kelurahan Dara yang saat ini sedang alami kekurangan air bersih," jelas dia,

Diakuinya, atas komplain atau protes warga di Kelurahan Dara, pihaknya sudah menyampaikan permohonan maaf atas kondisi galian yang dilakukan para pekerjanya itu. Permohonan maaf disampaikan kemarin kepada warga dan ia berharap kondisi yang ada bisa dimaklumi.

"Kemarin saya sudah bicara dengan warga di Kelurahan Dara dan saya sudah sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan adanya galian yang mengganggu aktivitas warga tersebut. Memang kekeliruan pekerja kami di lapangan terlalu cepat melakukan galian sementara pipa sedang dalam perjalanan dari Surabaya," ungkapnya. 

"Dan Inysa Alah dalam waktua dua atau tiga hari ke depan pipa akan tiba di Bima dan akan segera dilakukan pemasangan," tambahnya. 

Menanggapi janji dari pihak Kontraktor, Syahbuddin kembali menegaskan bahwa pihak kontraktor harus punya hati nurani dan tidak berorientasi pada nirlaba saja.

"Kami akan pegang janjinya bahwa dalam waktu dua atau tiga hari ke depan, setelah datang pipanya dan akan segera dilakukan pemasangan. Kondisi galian ini sungguh meresahkan warga," tegas Budi. (RED)

Related

Pemerintahan 4097157689647613416

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item