Pembagian Bibit Jagung Bisi 2 "Ribut" di Kota Bima, Petugas GP Ansor "Angkat Tangan"

Jenis bibit jagung yang dibagikan oleh GP Ansor kepada 3.479 CPCL di Kota Bima. METROMINI/Dok
KOTA BIMA - Kegiatan penanaman jagung massal yang disasarankan kepada sekitar 3.479 CPCL (Calon Petani Calon Lapangan) yang merupakan kegiatan di Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Bima menuai polemik dan protes. Saat ini, mencuat dugaan saat pendistribusian bibit jagung yang dilakukan oleh GP Ansor selaku pihak yang ditunjuk Dinas Pertanian Provinsi NTB terkuak kabar yang tidak sedap. 

Pasalnya, pada proses pembagian bibit jagung tersebut, ada dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum tertentu kepada petani. Padahal, dalam aturan pembagian bibit jagung bisi dua oleh pemerintah (Dinas Pertanian Provinsi NTB, red) kepada 3.479 CPCL di Kota Bima yang telah menunjuk GP Ansor selaku pihak distributor dilarang memungut biaya kepada petani. 

Sebelumnya, Kepala Bidang Holtikultura dan Tanaman Pangan Kota Bima, Ridwan menjelaskan untuk di Kota Bima pendistribusian yang dilakukan oleh GP Ansor diarahkan kepada 3.479 CPCL dan di dalam CPCL. 

"Ada Pak Ismet dari GP Ansor yang kordinasikan program ini sekaligus memverifikasi data CPCL ke kami. Kegiatan yang dilakukan oleh GP Ansor merupakan bentuk penunjukkan dari Dinas Pertanian Provinsi NTB sebagai penyalur bibit jagung bisi dua ke 3.479 CPCL yang ada di Kota Bima," ucap dia.

Soal adanya dugaan penarikan uang di petani, Ridwan mengatakan sangat disayangkan jika hal itu terjadi dan dilakukan. Sebab, dalam aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, dalam kegiatan ini proses pemberian bibit jagung dilakukan tanpa memungut biaya kepada petani. 

"Sangat disayangkan jika ada yang melakukan penarikan uang di CPCL. Sebab, sudah tertera jelas bantuan bibit jagung yang bersumber dari pemerintah tidak dipungut biaya dan bila segelnya rusak, pihak petani berhak untuk meminta ganti atau menolaknya," papar Ridwan.

Sementara itu, Kordinato GP Ansor Bidang Pertanian dan Kedaulatan Pangan yang bertanggung jawab dalam kegiatan pendistribusian bibit jagung kepada 3.479 CPCL di Kota Bima, Ismet Jayadi membantah keras bila ada pemungutan uang yang dilakukan pihaknya terhadap petani. 

"Tidak ada penarikan uang. Jika kegiatan ini dimanfaatkan banyak orang, mungkin memang iya terjadi demikian," tulis Ismet dalam pesan elektroniknya melalui aplikasi WhatsApp, Kamis (25/10/2018) kemarin.

Ismet mengaku, karena adanya gejolak dan iklam pembagian bantuan bibit jagung yang memicu kegaduhan. Sesuai arah dari Pimpinan Pusat GP Ansor, dia mengaku telah menyampaikan secara tertulis laporan kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor di Jakarta. 

Dalam laporannya tersebut, Ismet menyarankan agar kegiatan pendistribusian bibit jagung bisi dua di Kota Bima bisa dihentikan karena hanya mendatangkan polemik dan kondisinya tidak kondusif. Ia pun menyampaikan pertimbangan agar kegiatan ini bisa dialihkan ke daerah lain yang lebih kondusif dan agar bis segera dikomunikasikan dengan pihak terkait. 

"Saya menyarankan agar pendistribusian bibit jagung di Kota Bima dihentikan dan menyampaikan pertimbangan kepada Pimpinan Pusat GP Ansor untuk membahas dengan pihak terkait agar kegiatan ini bisa dialihkan ke daerah yang lebih kondusif," tulis pemilik akun Facebook Ismet Jayady dalam suratnya itu.

Di sisi yang berbeda, pihak Dinas Pertanian Provinsi NTB yang merupakan pelaksana kegiatan pembagian bibit jagung bisi dua di Kota Bima, diupayakan untuk dikonfirmasi melalui Kepala Dinasnya namun belum berhasil dihubungi oleh Metromini. (RED)

Related

Politik dan Hukum 7941738973993923295

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item