ILMCI: Tidak Ada Penipuan, Kami Hanya Menawarkan Jasa Pendampingan Kepada Para Guru

Ibu Ynati Pengelola ILMCI di Kota Bima bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin. FACEBOOK/Yanti Ilmci
KOTA BIMA - Polemik kehadiran lembaga I Love My Country Indonesia (ILMCI Corporation) di Kota Bima mencuat saat perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan ini menawarkan produk miliknya kepada para guru di Kota Bima.

Dihimpun informasi bahwa, guru-guru yang mengeluarkan kocek pribadinya nyang bersumber dari uang kesra meneeka menyerahkan senilai Rp250 ribu dan diganti dengan kartu yang digunakan untuk mengakses informasi dan data pendidikan yang telah disiapkan dalam berbagai fitus di situs milik LMCI Corporation dengan alamat website http://www.ilmci.com. 

Menanggapi hal tersebut, perwakilan ILMCI di Kota Bima, Yanti menjelaskan. sebenarnya lembaga ILMCI merupakan lembaga yang bergerak dalam kegiatan yang turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

"ILMCI Corporation mengenalkan konsep “Revolusi Methodologi Pembelajaran ala Cinema Edutainment”. Turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa, ILMCI Corporation mengenalkan konsep “Revolusi Methodologi Pembelajaran ala Cinema Edutainment," jelas Yanti di Kantor KCD Mpunda, Kota Bima, Jum'at, 26 Oktober 2018.

Kata Yanti, ILMCI Corporation dalam kegiatannya menyedian produk-produk yang inovatif dan telah melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan baik swasta maupun negeri. Untuk di Kota Bima pun berlaku sama dengan aktivitas penawaran jasa pendampingan di bidang pendidikan yang telah mendapat persetujuan dari Kepala Daerah maupun Kepala Dinas Pendidikan se tempat. 

Yanti menjelaskan, kehadiran ILMCI di Kota Bima, awalnya mengajukan penawaran dalam rangka penguatan Sumber Daya Manusia dan kualitas para guru dengan pendekatan berbasis IT. Dan oleh pihak stakeholder pendidikan di Bima dan beberapa orang guru sepakat untuk menggunakan jasa dari ILMCI dalam hal melakukan atau memfasilitasi para guru terkait dengan Methodologi Pembelajaran ala Cinema Edutainment.

"Sebenarnya, kami tidak menjual kartu untuk bisa diakses ke dalam situs milik ILMCI. Tapi kami melakukan pendampingan bagi para guru yang sepakat mau memahami tentang Methodologi Pembelajaran ala Cinema Edutainment yang kami tawarkan," ucap Yanti, Ibu asal Kabupaten Sumbawa itu. 

Mantan aktivis Menwa itu mengaku, secara legalitas dan keberadaan ILMCI jelas dan tidak ada upaya untuk menipu atau merugikan para guru-guru khususnya di Kota Bima. Adapun kartu yang didapat oleh para guru-guru tersebut merupakan fasilitas dari ILMCI  bagi tiap guru yang ingin didampingi oleh ILMCI agar mengetahui tentang Methodologi Pembelajaran ala Cinema Edutainment.

"Kami sebenarnya menawarkan jasa pendampingan untuk pelatihan para guru-guru. Masalah ini mencuat saat para guru tidak bisa mengakses situs kami yang kebetulan sedang dalam waktu pemeliharaan. Dan saat ini, situs sudah tidak bermasalah dan bagi para guru bisa mengakses kebutuhan data dan informasi bagi mereka sesuai dengan kebutuhannya," papar dia.

Ia mengaku, bagi para guru-guru yang sepakat dengan pelatihan ini dan telah menerima kartu sebagai PIN atau cara masuk ke dalam situs ILMCI akan mendapat pelatihan dan kegiatan pelatihan sudah berjalan di Kota Bima. 

"Tiap hari kami turun ke sekolah atau kepada guru-guru yang sepakat dengan program kami dan memberikan pelatihan langsung. Kami tidak menjual kartu pada prinsipnya tapi melakukan pendampingan untuk meningkatkan kualitas SDM para guru di Kota Bima. Kartu yang didapat itu merupakan PIN untuk mengakses data agar para guru mendapatkan modul pelatihan dan tentu semua yang kami lakukan hanyalah menawarkan jasa saja," ungkap dia.

"Kami tidak memaksa dan tidak semua guru yang ikut pelatihan ini. Dan karena alasan inilah lahirnya surat dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima yang menilai penting untuk dilakukan pendampingan kepada para guru dalam rangka meningkatkan kualitas ajar mereka terutama yang berkaitan dengan intenet dan informasi berbasis tekhnologi," sambung Yanti. 

Ia mengaku, kehadirannya di Kota Bima adalah bagian dari menawarkan jasa pendampingan. Tidak ada unsur ingin menipu, apalagi menciderai dunia pendidikan yang ada di Kota Bima saat ini. Kata dia, dalam aktivitas ILMCI di Kota Bima mendapat respon yang baik dari banyak guru dan juga pimpinan daerah. 

"Untuk itu, adapun hal yang beredat tentang citra buruk kehadiran ILMCI di Bima hanyalah kesalahpahaman saja. Tidak ada penipuan dan semua orang berhak menawarkan jasanya dan dibayar dengan melakukan kesepakatan antara dua belah pihak," terang dia. 

"Kami melakukan pendampingan kepada para guru-guru dan ketika para guru membayar jasa kami. Itu hal yang wajar. Intinya kami tidak menipu dan tidak ada keterpaksaan dalam program yang kami tawarkan. Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi situs kami," pungkas dia menambahkan dan sembari berharap para pihak bisa mengklarifikasi kabar yang beredar tentang citra buruk kehadiran ILMCI di Bima. (RED)

Related

Pendidikan 482387035422069208

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item