Belasan Anggota Genk BFF hadir di Polsek Woha, Diduga Mereka Aniaya J di Depan Kantor Bupati
https://www.metromini.info/2018/10/belasan-anggota-genk-bff-hadir-di.html
Kapolsek Woha, AKP Fandi. GOOGLE/Image |
KABUPATEN BIMA - Media online www.porosntb.com mewartakan kabar seorang siswi berinisial J yang menggunakan seragam Drum Band asal SMAN 1 Woha dijambak secara beramai-ramai oleh belasan siswi lainny. Dan kasus ini sudah diperiksa oleh pihak Kepolisian dan melibatkan belasan siswi yang tergabung dalam Genk Best Friends Forever (BFF) di Kecamatan Woha.
Diketahui, anggota Genk BFF merupakan campuran para siswi yang berasal dari SMAN dan SMPN yang ada di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Menurut porosntb.com, peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan itu terjadi di jalan raya tepatnya di depan Kantor Bupati Bima, di Desa Godo, Kecamatan Woha, Rabu (24/10/18) siang.
Selain itu, dugaan penganiayaan itu pun sempat direkam dalam video amatir oleh seorang siswi lainnya. Video yang berdurasi 1 menit 24 detik itu, tampak seorang siswi yang mengenakan seragam Drum Band SMAN 1 Woha (J) tiba-tiba dikeroyok sekelompok siswi lainnya. Terekam dalam video tersebut, belasan siswi Genk BFF itu menjambak rambut J, siswi asal Desa Naru, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.
Diwartakan pula, tidak ada perlawanan yang dilakukan oleh J. Korban hanya pasrah dijambak para siswi berpakaian bebas yang terlihat masih sebaya dengan korban. Terlihat TKPnya di sekitar pintu dua Kantor Bupati Bima.
Seusai dijambak, para siswi yang diduga pelajar SMAN dan SMPN di Woha itu pun sempat membuli korban. Bahkan, ada yang memperagakan gerak tubuh yang tak senonoh dan tidak pantas dilakukan oleh anak-anak seusia mereka.
Selanjutnya, terlihat dalam video, korban pengeroyokan tidak membalas perlakuan anggota Genk BFF itu. Korban hanya merapikan rambutnya yang amburadul setelah dijambak. Terlihat pula ada teman korban. Namun, karena kalah jumlah, temannya pun tidak bisa berbuat banyak dan ikut menyaksikan korban yang dianiaya oleh para ganis yang masih berstatus pelajar itu.
Kejadian ini berlangsung setelah para siswi mengikuti gerak jalan indah digelar Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima. Diduga, korban dihadang setelah selesai melaksanakan tugasnya sebagai anggota Drum Band asal SMAN 1 Woha dan digelandang oleh anggota Genk BFF ke tepi jalan, lalu dijambak secara ramai-ramai.
Informasi yang dihimpun, walau belum diketahui jelas motif dari aksi dugaan penganiayaan ini, namun berdasarkan informasi yang beredar berkaitan dengan soal asmara.
Ini Kata Kapolsek Woha
Sementara itu, pihak keluarga korban yang mengetahui adanya kejadian tersebut segera melaporkan ke Mapolsek Woha. Akhirnya, pihak pihak Polsek Woha melayangkan surat panggilan terhadap belasan siswi asal SMAN dan SMPIN di Woha itu. Terlihat, para siswi hadir di Mapolsek Woha dalam rangka memberikan keterangannya, Sabtu (27/10/2018).
Masih dilansir dari www.porosntb.com, Kapolsek Woha, AKP Fandi mengaku, telah mengambil keterangan satu persatu terkait dugaan kasus pengeroyokan tersebut. Para siswi ini datang sendiri ke kantor Polsek sendiri. Menurut Fandi, pihaknya juga telah memanggil pihak sekolah dan orang tua masing-masing siswa ini.
"Dalam proses pemeriksaan belasan siswi ini berlangsung selama empat jam. Asal sekolah mereka ada yang dari SMAN 1 Woha dan SMPN 1 Woha," terang Kapolsek, Sabtu (27/10/2018).
Kata dia, ada 18 siswi yang dipanggil terkait laporan kasus pengeroyokan ini.
"Namun, kita upayakan untuk damai, mengingat mereka masih di bawah umur semua," tutup Kapolsek. (RED | WWW.POROSNTB.COM)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.