KM Fungka Permata V Terbakar dan Tenggelam di Perairan Sulteng, Data Sementara 10 Orang Meninggal
https://www.metromini.info/2018/09/km-fungka-permata-v-terbakar-dan.html
KM Fungka Permata V yang terbakar dan tenggelam dipPerairan Provinsi Sulawesi Tengah, Jum'at (14/9/2018). GOOGLE/www.alinea.id |
KABUPATEN MUNA - Dilansir dari situs www.alinea.id, Kapolres Bankep Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) AKBP, Idham Mahdi, mengatakan, kapal penumpang KM Fungka Permata V yang berangkat dari Pelabuhan Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara dan rencananya menuju ke Pelabuhan Banggai Laut, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah terbakar dan tenggelam. Jumat, 14 September 2018.
"KM Fungka Permamata V berangkat dari Pelabuhan Raha Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara dan rencananya menuju ke Pelabuhan Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah. Setelah melakukan perjalanan selama empat jam, kapal terbakar di tengah laut," ucap Kapolres.
"Kapal penumpang KM Fungka Permata V terbakar saat belayar di perairan laut wilayah Desa Togong Sagu Kecamatan Bangkurung, Kabupaten Balut. Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan informasi awal melalui sambungan radio Syahbandar Pelabuhan Banggai Laut, kapal tersebut terbakar sekitar pukul 16.45 WITA," sambung Kapolres.
Kata Kapolres, perjalanan dari Banggai ke lokasi kejadian membutuhkan waktu empat jam dan kondisi gelombang cukup tinggi. Di lokasi juga tidak ada akses komunikasi telepon, hanya mengandalkan radio kapal.
Kapolres melanjutkan, setelah mendapatkan informasi tersebut selanjutnya dilakukan koordinasi antara Unit KP3 Polsek Banggai, Basarnas, Syahbandar dan Anggota Koramil Banggai. Ia menyebutkan, KM Fungka Permata V terdapat 72 penumpang dan 12 ABK. Petugas gabungan pun segera melakukan persiapan untuk melakukan evakusi. Kata dia, tim gabungan telah meminta bantuan masyarakat Kecamatan Bangkurung.
"Pada pukul 17.30 WITA, tim gabungan sampai di lokasi terbakarnya kapal dan berhasil melakukan evakuasi menggunakan speed milik KPLP. Sebanyak delapan orang ditemukan telah meninggal dunia. Dan proses pencarian masih terus dilakukan,” ucapnya, Jumat (14/9/2018) kemarin.
Idham mengatakan, pihaknya belum berhasil mengindentidikasi identitas korban. Sedangkan penumpang dan ABK lainnya sudah berhasil diselamatkan dan di bawa ke Desa Togong Sagu oleh masyarakat dan saat ini sedang dalam pendataan.
Sementara itu, masih dilansir dari www.alinea.id, hari ini (Sabtu, 15 September 2018, red), sebanyak 20-an penumpang KM Fungka Permata V yang terbakar dan tenggelam di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah, masih dalam pencarian. Saat ini, 126 orang ditemukan selamat dan 10 orang lainnya meninggal dunia.
"Di antara yang selamat itu, terdapat 11 anak buah kapal bersama nakhodanya Andi Sulistiyono, sedang yang meninggal dunia terdapat dua balita," kata Aksar Amir, pejabat BPBD Banggai Laut yang dihubungi lewat telepon genggam di atas kapal yang sedang mengevakuasi para korban, Sabtu (15/9/2018) dikutip dari www.alinea.id.
Menurut Aksar, korban selamat dan meninggal dunia sedang dievakuasi dari lokasi kejadian ke Banggai menggunakan kapal penumpang KM Lapolo Ekspres. Mereka ditemukan terapung-apung di laut, sebagian menggunakan pelampung dan yang lainnya menggunakan sampan dan papan-papan seadanya dari bekas kapal yang terbakar dan tenggelam itu.
"Kapal kayu yang berlayar dari Baubau, Sulawesi Tenggara, dengan tujuan akhir Taliabo, Maluku Utara itu, diperkirakan membawa 150-an penumpang, termasuk ABK. Upaya pencarian terhadap sisa korban masih terus dilakukan dan dibantu Tim SAR dari Kendari, Sulawesi Tenggara," jelasnya.
Menurut keterangan dari ABK yang selamat, kata Aksar, musibah kapal kayu tersebut terjadi pada Jumat (14/9/2018) sekitar pukul 12.00 WITA, saat mesin tiba-tiba panas karena air pendingin tidak jalan dan akhirnya terbakar.
"Kapal itu akhirnya tenggelam di sekitar Pulau Tagong Sagu, Kecamatan Bangkurung, Kabupaten Banggai Laut," ujarnya.
Kata dia, laporan mengenai musibah ini kemudian diterima di Banggai sekitar pukul 16.00 WITA. Kemudian, pukul 17.00 WITA kemarin, Tim SAR dan petugas dari TNI Polri, BPBD dan unsur terkait lainnya turun ke lokasi memberikan pertolongan.
Mengenai identitas para korban, Aksar Amir belum bisa merinci. Namun ia menyebutkan, korban meninggal dunia terdapat tujuh perempuan, satu laki-laki dan dua balita.
"Kami perkirakan tidak ada warga Banggai Laut yang menjadi korban karena dari semua penumpang yang berangkat dari Baubau, Sultra, itu tidak ada yang akan turun di Banggai. Kapal hanya akan transit di Banggai untuk keperluan logistik kemudian melanjutkan pelayaran ke Taliabu, Maluku Utara," ujarnya. (RED | WWW.ALINEA.ID)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.