Heboh Dugaan Penculikan Anak di Wera, "Polisi: Bukan Penculikan, Tapi Ada Kesalahpahaman Ibu Korban"
https://www.metromini.info/2018/09/heboh-dugaan-penculikan-anak-di-wera.html
Liana dan Ibunya, Umisom (43) warga asal Desa Nanga Wera, Kecamtan Wera, Kabupaten Bima. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Heboh kasus penculikan anak perempuan di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Kamis, 20 September 2018 akhirnya ditanggapi pihak Polsek Wera. Kabar yang beredar dan mendadak viral di Sosial Media bahwa seorang anak perempuan berusia 4 tahun bernama Liana, putri kedua dari pasangan Nasarudin dan Umiso asal Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima diduga diculik oleh seorang anggota polisi. Ternyata, kabar tersebut hanyalah kesalahpahaman semata.
Dikabarkan sebelumnya, menurut seorang warga yang juga keluarga korban, Moris mengatakan, korban (Liana, red) diduga diculik menggunakan mobil pick up dengan nomor polisi DK 829 A sekitar pukul 15:00 WITA. Penculikan ini terjadi, di sekitar Pantai Mantau, Kecamatan Wera.
Moris yang juga menjadi sumber berita di media online (www.indikatorbima.com) yang mengabarkan tentang adanya dugaan kasus penculikan ini menuturkan, kejadian ini bermula saat korban bersama keluarganya berjualan ikan di Pantai Mantau, Saat itu, tiba-tiba saja dugaan kasus penculikan ini terjadi, Kata Moris, keluarga korban bersama warga sempat melihat korban diangkut menggunakan mobil pick up warna putih, kemudia lari menuju arah Kota Bima.
"Iya benar, telah terjadi penculikan," kata Moris, dikutip dari www.indikatorbima.com.
Moris mengaku, dirinya bersama anggota keluarga korban sudah mendatangi kantor Polres Bima Kota dan ditemani oleh anggota dari Polsek Wera. Kata dia, Liana sudah ditemukan dan akan dibawa pulang ke Wera.
"Ini kami baru selesai dari Polres Bima Kota. Dan sekarang mau pulang dikawal oleh anggota dari Polsek Wera," ungkap dia, sore tadi.
Status keluarga korban Liana (4) yang diduga diculik di Desa Nanga Wera, Kecamtan Wera, Kabupaten Bima. METROMINI/Dok |
Moris mengungkapkan, pelaku sudah menyerahkan diri kepada Polres Bima Kota. Diakuinya, kabarnya pelaku sudah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut kepada pihak Polres Bima Kota.
"Tadi kita di Polres Bima Kota. Ternyata pelaku adalah seorang anggota polisi. Katanya dia sudah minta maaf tapi belum sempat bertemu," jelasnya.
"Tapi, kita belum tau identitas lengkap pelaku itu, besok baru kita ke Polres Bima Kota lagi," lanjutnya.
Diakuinya, atas adanya peristiwa ini, pihak keluarga korban akan tetap menempuh jalur hukum meskipun pelaku sudah menyerahkan diri dan meminta maaf.
"Kami akan tetap menempuh jalur hukum, besok kami laporkan secara resmi," tegas Moris di Indikatorbima.com.
Penjelasan Kepala SPKT Polsek Wera
Di sisi yang berbeda, Kepala SPKT Polsek Wera, Didi Darmadi menegaskan, sebenarnya kejadian di Desa Nangawera bukan kasus penculikan. Pelaku yang membawa Liana, anak gadis berumur 4 tahun itu sudah seijin orang tuanya.
Didi menceritakan, setelah mendengar penjelasan dari para terkait dalam masalah ini. Terduga pelaku yaitu istri anggota Polres Bima Kota yang biasa dipanggil Mama Remom diketahui bahwa, Mama Remon dan keluarganya bertamasya di Pinggir Pantai Mantau, Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, siang tadi.
Kata dia, saat pulang, Mama Remon membawa Liana ke Kota Bima ini. Sebenarnya, Mama Remon sudah mengenal lama dengan Umisom atau ibu Liana, korban yang dikabarkan diculik ini. Mereka berkenalan kurang lebih sejak tiga tahun yang lalu dan sudak akrab hingga saling mengenal.
Kata Didi, Orang tua Liana atau Umisom ini adalah seorang janda. Siang tadi, antara Mama Remon dan Umisom sempat bicara sebelum Mama Remon mengajak Liana ke rumahnya di lingkungan asrama gunugn dua Polres Bima Kota.
"Sebenarnya, saat Liana dibawa oleh Mama Remon sudah ijin kepada Umisom," ucap Didi, Kamis (20/9/2018) malam ini.
Lanjut Didi, saat Liana dibawa oleh Mama Remon ke Kota Bima, Mama Remon sempat menitipkan nomor HPnya kepada Umisom. Namun ternyata, nomor yang ditulis oleh Umisom kurang angkanya, sehingga saat dihubungi nomor tersebut tidak aktif atau salah.
"Keadaan ini, kata dia, menimbulkan kekuatiran dari Umisom dan keluarganya, di tengah merebaknya isu adanya kasus penculikan anak," terang dia.
Kata Didi, Mama Remon yang sangat suka terhadap Liana. Motif Mama Remon membawa Liana karena dia menginginkan anak perempuan. Mama Remon sengaja membawa Liana karena anak-anak Mama Remon, tiga orang semuanya laki-laki.
Lanjut Didi, di saat nomor ponsel Mama Remon tidak bisa dihubungi. Akhirnya, Umisom dan keluarganya bertandang ke gunung dua dan mencari rumah Mama Remon. Keduanya pun sempat bertemu dan Umisom melihat anaknya ada di rumah Mama Remon dalam keadaan baik-baik saja.
"Setelah Umisom dan keluarganya mendatangi asrama gunung dua, dia bertemu dengan Mama Remon. Mereka pun uga melihat Liana sedang berada di tempat Mama Remon. Dan masalah ini sebenarnya ada kesalahpahaman saja yang terjadi," ungkap Dia.
Diakuinya, Liana selama dalam asuhan Pak Suhardin (anggota Polres Bima Kota) dan istrinya atau Mama Remon dalam kondisi yang baik-baik saja. Bahkan, Liana mendapatkan perhatian khusus dari pemilik kantin di asrama gunung dua itu.
"Liana sempat dibeliin baju satu kresek oleh Mama Remon saking sayangnya Mama Remon dengan anak Umisom tersebut," terang mantan Anggota Buser Polres Bima Kota itu. (RED | WWW.INDIKATORBIMA.COM)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.