Dua Kasi di Sat Pol PP Kota, Cekcok dan Hampir Baku Hantam
https://www.metromini.info/2018/09/dua-kasi-di-sat-pol-pp-kota-cekcok-dan.html
Ilustrasi. GOOGLE/Image |
KOTA BIMA - Seorang ASN di Pemerintah Kota Bima yang tak ingin namanya dituangkan jelas di media mengungkap, kekisruhan terjadi di halaman belakang kantor Sat Pol PP Kota Bima, Senin, 3 September 2018 sekitar pukul 10:00 WITA.
Perseteruan tersebut terjadi antara, dua orang Kepala Seksi (Kasi) di Sat Pol PP usai apel pagi. Keduanya berinisial S dan F dan kejadian ini berlangsung sesaat sedang duduk sambil mengopi di halaman belakang kantor.
"Diduga terungkapnya masalah yang menyebabkan F dan S berseteru karena S mengetahui bahwa F menerima uang dari ASN di Pol PP berinisial Rs,:" terang Sumber.
Kata dia, dari cerita yang didapatnya dari Rs bahwa Rs yang menjabat juga sebagai Kepala Seksi di Pol PP telah menyerahkan uang sekitar Rp25 juta kepada F. Uang yang diserahkan oleh Rs itu, sambung Sumber, untuk garansi jabatan sebagai Kepala Bidang Damkar di Sat Pol PP yang kabarnya akan ditinggalkan H. Suaeb yang memasuki masa pensiun.
Kata dia, Senin pagi itu, S dan F bertemu di halaman belakang kantor. Saat itu F sedang berjalan dengan Abd dan bertemu dengan F yang sedang berbicara dengan Rs. Seketika itu,F dan S terlibat cekcok dan hampir saling baku hantam.
"Setelah adu mulut antara F dan S, keduanya sempat membuka baju dan hampir berkelahi. Syukur saja, ada dua orang pegawai lainnya berinisial Abd dan Rs yang melerai. Akhirnya, F yang terlihat lebih awal meninggalkan para pegawai itu," cerita Sumber yang menjabat di eselon IV itu, Selasa (4/9/2018).
Lanjut Sumber, F yang diketahui juga seorang mantan Lurah di Kota Bima itu memang dikenal vokal di lingkup Pemkot Bima. Di Pilkada Kota Bima lalu, F tak ragu untuk memberikan dukungannya secara terbuka kepada Pasangan H. Lutfi dan Feri Sofyan yang akhirnya keluar sebagai Wali dan Wakil Wali Kota Bima terpilih untuk periode 2018-2023.
Menurut Sumber, diduga mungkin F diketahui sebagai orang yang berjuang dibalik kemenangan Paslon Lutfi-Feri, sehingga Rs mau menyerahkan uang dan membangun komitmen diantara keduanya.
Namun, munculnya Rs di kediaman orang nomor satu dan dua di Kota Bima itu, membuat seorang Kasi berinisial S yang terlibat dalam pemenangan Lutfi-Feri merasa heran. Sebab, munculnya Rs di kediaman menjadi hal yang asing karena ditahu Rs tak pernah ikut terlibat dalam Pilkada lalu,
"Dari cerita yang disampaikan oleh S. Munculnya Rs di kediaman karena diajak oleh F memang pantas dicurigai. Dan ternyata, keduanya menjadi dekat setalah Rs menyerahkan uang sekitar Rp25 juta kepada F," tandas Sumber mengulang keterangan S.
Sambung Sumber, S yang merasa dirinya tidak hanya pejuang kemenangan Lutfi-Feri namun punya hubungan kerabat dengan Wakil Wali Kota terpilih, Feri Sofyan. tidak terima keberadaan Rs dan cara F yang telah mengambil uang dari Rs itu.
"Inilah sumber masalah hingga Rs dan F adu cekcok dan hampir mau baku hantam itu," terangnya.
Keterangan si S, kata dia, S tidak terima cara F yang mengambil uang Rs dan menggaransikan jabatan. Karena, menurut S kewenangan soal jabatan adalah hak prerogatif Kepala Daerah. Dan sebagai bawahan hatus tetap mengawal kebijkan pimpinan dan tidak bermain seperti itu.
Sumber menambahkan, di tengah percekcolan antara F dan S, ia pun selintas mendengar pernyataan dari si F bahwa jika uang ini bermasalah maka F akan kembalikan uang tersebut kepada Rs.
"Saya pun sempat mendengar, kalau F mau mengganti uang milik Rs jika nanti masalah ini merusak reputasinya," tambah ASN yang juga mantan seorang sekretaris di salah satu kelurahan itu.
Di tempat terpisah, Sekretaris Sat Pol PP Kota Bima, Syarif Rustaman membenarkan adanya insiden kejadian percekcokan antara dua orang kasi yang juga keduanya mantan lurah di Kota Bima yang berinisial S dan F itu.
"Memang benar ada kejadian itu. Cekcok antara oknum ASN berinisial S dan F yang dinas di Sat Pol PP. Dan dari keterangan Pak Lukman Kepala Provos Pol PP, keduanya sudah dipanggil. Dan Pak Lukman pun sudah menceritakan kepada kami," jelas Syarif via ponselnya, Selasa (4/9/2018) malam ini.
Syarif mengaku, keduanya setelah diperiksa provos dan jika nanti masalah ini membesar tentu akan dilakukan langkah pembinaan. Dan sementara ini, keduanya juga akan direncanakan untuk dipanggil dalam klarifikasi persoalan yang terjadi.
"Untuk masalah ini, setelah pemeriksaan keduanya di Provos. Dan kami juga akan memanggilnya nanti. Dan jika masalah ini membesar, dan tingkat kesalahannya jelas dalam pemeriksaan tentu langkah pembinaan akan dilakukan sesuai dengan aturan yang ada dan berlaku saat ini," tandas mantan Kasat Pol PP di Kota Bima itu.
Di sisi lainnya, ketiga Kasi di Sat Pol PP yaitu F, S dan Rs sedang dalam upaya dikonfirmasi terkait pemberitaan ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.