Bapak Dua Orang Anak di Desa Sumi Akhiri Hidup dengan Lilitkan Sarung di Kepalanya
https://www.metromini.info/2018/09/bapak-dua-orang-anak-di-desa-sumi.html
Keadaan di pelataran rumah duka almarhum Kairudin, korban yang mengakhiri hidupnya di Desa Sumi, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Selasa, 4 Agustus 2018 sore. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Diduga mengidap stres sudah selama setahun. Seorang bapak bernama Hairudin, 45 yang tinggal di Dusun Woha, Desa Sumi, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima mengakhiri hidupnya, Selasa, 4 September 20108 sore.
Informasi yang dihimpun Metromini. Bapak dua orang anak mulai mengidap stres dan mengalami gangguan kejiwaan sejak tahun yang lalu. Dari penuturan tetangga korban, Pak Hairudin diduga stress karena anak tunggalnya yang bernama Wawan (18) gagal lulus mengikuti seleksi anggota TNI di tahun lalu/
"Kabarnya, almarhum mulai sakit-sakitan dan mengalami gangguan kejiawaan sejak tahun lalu setelah mendengar anaknya gagal menjadi anggota TNI," ucap warga yang enggan menuangkan namanya, Rabu (5/9/2018) pagi ini.
Sementara itu, menurut seorang warga Kecamatan Lambu, Gejod yang sempat menanyakan perihal bunuh diri ini kepada anak korban, Wawan (18). menceritakan, Pak Hairudin memang sejak mengalami stress sering menutupkan kepalanya dengan sarung. Dan kebiasaan itu, ternyata adalah cara almarhum untuk mengakhiri hidupnya.
Menurut cerita Wawan, sambung Gejod, kemarin sore, istri almarhum melihat suaminya yang melilitkan sarung menutupi kepalanya. Dan ternyata, almarhum melilitkan sarung itu hingga ia tak bisa bernapas. Dan saat sakratul maut, kata Gejod, istri almarhum sempat melihat bersama dengan anak gadisnya di atas rumah yang mereka huni saat ini.
"Jadi, rumor soal gantung diri itu tidak pas. Yang benar almarhum mengakhiri hidupnya dengan melilitkan sarung di kepalanya hingga tak bisa bernafas dan akhirnya meninggal dunia," ujar Gejod via ponselnya, pagi ini,
"Saat sakratul maut, pengakuan anak korban (Wawan) dia sedang berada di sawah. Sedangkan ibu dan adik perempuannya sempat melihat ayahnya yang sedang sakratul maut akibat meliltkan sarung di kepalanya yang biasa dilakukan di atas tempat tidur di dalan runahnya," tambah Gejod menjelaskan.
Diakuinya, pagi ini, di rumah duka sudah berdatangan para warga yang datang melayat. Dan rencananya, almarhum akan dikebumikan pada pagi hari ini.
"Saat ini warga sudah banyak yang datang melayat. Dan almarhum akan dikuburkan pagi ini di Tempat Pemakaman Umum Desa Sumi, Kecamatan Lambu," tandas pemuda yang juga mantan Ketua BEM STIE Bima itu.
Sementara itu, Kapolsek Lambu yang coba dikonfirmasi media ini, belum bisa dihubungi. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.