Abdurahman Angkat Bicara Soal Cekcok Faruk dan Suryadin
https://www.metromini.info/2018/09/abdurahman-angkat-bicara-soal-cekcok.html
Abdurahman, S.Sos, Kepala Seksi (Kasi) Operasional di kantor Sat Pol PP Kota Bima. METROMINI/Dok |
KOTA BIMA - Salah seorang saksi yang ada di tempat kejadian saat percekcokkan antara dua orang Kepala Seksi (Kasi) di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Bima, Abdurahman, S.Sos menceritakan keadaan yang terjadi di hari Senin, 3 September 2018 pagi lalu.
Kata Abdurahman, di pagi itu, dirinya memang sengaja ingin mencari Faruk (F) dan juga Suryadin (S). Ia bermaksud ingin mendapat klarifikasi soal beredarnya rumor bahwa Faruk menerima uang dari Rusdi (Rs).
"Saya memang yang mencari dua rekan itu. Mau mendengar langsung soal isu yang beredar," terang Kepela Seksi (Kasi) Operasional, Abdurahman, S.Sos.
Diakuinya, saat bertemu bertemu Faruk, mereka pun sepakat untuk mencari Suryadin agar bisa klarifikasi atas isu yang dihembuskan olehnya, sesuai isu yang beredar.
"Sambil memesan kopi, kebetulan ada Suryadin dan juga Rusdi yang sedang duduk di samping mobil damkar yang rusak. Saya dan Faruk pun menghampiri mereka," ucap Abdurahman, Kamis, 6 September 2018 pagi ini.
Sebenarnya, kata dia, Faruk ingin mendatangi dan menanyai kepada Suryadin soal isu tersebut. Karena saling bersitegang, keduanya terlibat cekcok yang alot. Saat itu, Faruk bertanya tentang isu yang dihembuskan Suryadin soal uang yang diterimanya. Dan Suryadin menyambut sahutan Faruk bahwa cerita itu didapat langsung dari Rusdi.
"Dan di tengah keduanya terlibat cekcok. Rusdi menyangkal dan membenarkan bahwa dia yang menceritakan kepada Suryadin. Dan yang pasti hanya cekcok saja, tidak ada perkelahian dan juga buka baju maupun saling memegang leher baju," pungkas mantan Lurah Lelamase itu.
Melihat keduanya berdebat, Abdurahman pun menengahi dan meminta tidak usah membahas soal itu di halaman kantor. Kata dia, lebih baik dibahas nanti saat keadaan sudah lebih tenang.
"Setelah saya menengahi, keduanya pun turun tensinya dan saling bubar saat itu," kata dia via ponselnya kepada Metromini.
Diakuinya, memang sempat Kepala Provos atau Kanit PTI (Lukman) ingin datang ke lokasi percekcokkan. Namun, dihalau dan diminta untuk tidak diperpanjang dan masalahnya hanya debat biasa dan sudah selesai.
"Saat Pak Lukman ingin menghampiri kami, saya pun menjelaskan kepada beliau bahwa yang terjadi hanyalah cekcok biasa. Dan Pak Lukman pun memahami keadaan dan kembali ke kantor," tuturnya.
Sementara itu, sambung dia, soal nominal uang yang diterima Faruk dari Rusdi tidak disebutkan nominalnya dan dibutuhkan untuk kepentingan apa. Abdurahman menegaskan, yang memiliki masalah awal adalah Rusdi yang menceritakan kepada pihak lain tentang hubungan dan aktivitasnya bersama Faruk. Dan saat kejadian itu, yang jelas tak ada pihak lain yang tahu.
"Saat kejadian itu hanya kami berempat saja. Dan semestinya Rusdi yang harus menjelaskan kepada kita semua atas kegaduhan kecil yang terjadi saat ini. Dan kondisi ketegangan ini, mengundang ketidaknyaman di antara anggota di Sat Pol PP saat ini," tandas dia.
Sementara itu, Faruk yang merasa dirinya didiskreditkan dan diisukan yang tidak benar. Menegaskan bahwa soal uang yang diterimanya itu 90% mengandung unsur cerita bohong.
"Sebenarnya keterangan di berita itu hoax dan tak ada kami dipanggil Kanit PTI maupun hampir chaos dan buka baju segala," tandas mantan Lurah di Paruh\ga dan Pane dalam komentar di status pada linimasa akun Facebooknya, Kamis (6/9/2018) pagi tadi.
Kata Faruk, ia menyayangkan bahwa pihaknya tidak diklarifikasi dalam berita awal. Namun, dalam pemberitaan sebelumnya, diceritakan dengan kondisi yang berbeda saat debat dengan Suryadin yang terjadi di hari Senin (3/9/2018) pagi lalu.
"Kami tidak ada berkelahi dan hanya ingin klarifikasi. Untuk terjadi debat itu hal yang biasa dan kabar ini adalah upaya membunuh karakter saya," pungkas Faruk kepada Metromini lewat messenger akun Facebooknya yang bernama Faruk Rangga itu.
Di sisi lainnya, dua nama yang disebutkan dalam berita yaitu Rusdi dan Suryadin masih dalam upaya dikonfirmasi terkait dengan kejadian dan pemberitaan ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.