Kasus Pembacokan di Sape, Warga Rai Oi Tewas, Warga Kampo Kore Kritis, "Suasana Tegang Malam ini"

Sahlan, warga asal Desa Rai Oi yang tewas setelah terlibat perkelahian dengan seorang warga asal Warga Kampo Kore, Desa Nata, Kecamatan Sape, Rabu, 22 Agustus 2018 malam. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA  -  Lagi, suasana berdarah mewarnai Hari Raya Idul Adha 1439 H di Kabupaten Bima. Sebelumnya, sore tadi terjadi pembunuhan di Desa Mawu, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima. Sekitar ba'da maghrib atau pukul 19:30 WITA, dua orang terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam di Kecamatan Sape, Rabu, 22 Agustus 2018.

Informasi yang dihimpun Metromini, dari perkelahian tersebut, korban yang meninggal atas nma Sahlan atau biasa dipanggil Miski. Korban adalah warga Desa Rai Oi, Sementara warga Dusun Kore, Desa Naru, Kecamatan Sape bernama Herman, 29, alami lua mbacok pada bagian bahu dan kedua pergelangan tangannya.. 

"Diduga, keduanya ada dendam lama yang mengakibatkan pertikaian yang terjadi malam ini," ujar Syaifullah, warga Kecamatan Sape.

Sementara itu, Dandim 1608 Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka P membenarkan adanya kejadian berdarah di Kecamatan Sape. Kata Bambang, dua warga yang terlibat perkelahian adalah warga Desa Rai Oi dan warga Dusun Kore, Desa Naru, Kecamatan Sape.  Dan untuk identitas eduanya masih dikonfirmasi. 

"Dari perkelahian tersebut. Warga Desa Rai Oi meninggal dunia. Dan warga Dusun Kore mengalami luka yang cukup serius dan kondisi kritis, Saat ini, warga Kampo Kore sudah dirujuk ke RSUD Bima untuk dirawat lebih lanjut," ucap Dandim, malam ini.

Warga Kampo Kore, Desa Nata, Kecamatan Sape kondisinya kritis setelah perkelahian dengan seorang warga asal Desa Rai Oi yang tewas, Rabu, 22 Agustus 2018 malam. METROMINI/Dok
Kata Dandim, pasca kejadian pertikaian dua warga tersebut. Ada ketegangan yang muncul dari dua wilayah yaitu di Desa Rai Oi dan di Dusun Kore, Desa Naru. 

"Saya sekarang di Rai Oi dan mencoba untuk menenangkan massa bersama pihak Kepolisian," tuturnya.

Ia berharap, warga di Kecamatan Sape tidak lagi memperpanjang masalah dan menyerahkan persoalan yang terjadi pada proses hukum yang ada di negara ini, Pertikaian antara warga hanya akan merugikan kedua belah pihak.

"Harapannya sesama warga serumpun satu adat dan budaya. Sama-sama bisa saling bersabar dan tidak memicu konflik tambahan dan menyimpan benih dendam yang nantinya akan meletup kembali sewaktu-waktu," tandas Bambang. 

Dia mengaku, pihaknya bersama jajaran anggota Polri akan terus memangtau perkembangan di Sape. Ia berharap warga tidak lagi berkonsentrasi dan berkumpul untuk saling menyakiti. 

"Kami himbau warga agar bisa menahan diri dan kembali ke rumahnya masing-masing. Baik yang di Desa Rai Oi maupun di Kampo Kore, Desa Naru," ucap Dandim penuh harap. (RED)

Related

Politik dan Hukum 5851713826616128755

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item