Kades: Desa Lere Mungkin Anak Tiri di Mata Bupati
https://www.metromini.info/2018/08/kades-desa-lere-mungkin-anak-tiri-di.html
Kondisi jalan lintas Lere, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima saat ini. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Seorang warga asal Kota Bima, Adriansyah Baharuddin mengatakan, kondisi jalan menuju Desa Lere, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima sangat rusak parah. Menurutnya, ia yang pernah berkunjung ke sana saat membawakan beras dalam program bakti sosial megaku, kondisi jalan yang ada di Desa Lere adalah jalan yang sangat jelek keadaannya, jika dibandingkan dengan jalan-jalan lain yang ada di Kabupaten Bima saat ini.
"Saya sering membawa bantuan ke Desa Lera, sejak lama kondisi jalan di sana tetap saja rusak. Walau diperbaiki karena tak ada drainase saat musim hujan datang, pasti akan rusak kembali," ungkap dia kepada Metromini.
Seorang pemuda asal Kecamatan Parado, Ruslan Kdn mengatakan, kondisi terakhir perbaikan jalan menuju Desa Lere dilakukan pemerintah di zaman Presiden Soeharto atau di masa orde baru. Hingga kini, jalan ke sana masih belum kunjung diperbaiki.
"Kita minta ada itikad baik dari Pemda mencari solusinya. Karena merekalah yang punya tanggung jawab. Tidak mungkin kita minta bantuan ke negara tetangga sementara Desa Lere, Kecamatan Parado wilayah administrasi dari Pemkab Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat," terang dia.
Kepala Desa Lere, Jufrin kepada wartawan mengatakan, jalan yang dikeluhkan oleh warga adalah jalan satu-satunya untuk sarana transportasi dari berbagai daerah yang menghubungkan dengan Desa Lere.
"Kalau dari ibu kota Kecamatan Parado yaitu Desa Rato atau dari daerah lain, hanya jalan ini satu-satunya akses yang menghubungkan Desa Lere dengan wilayah lain. Dan kondisinya, tak pernah diperbaiki dan sangat jelek serta mengenaskan," ucap Jufri kepada pewarta di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018 kemarin.
Menurut Kades, kondisi kerusakan jalan ini sudah berlangsung sejak lama. Pernah belasan tahun yang lalu, jalan itu diaspal. Namun, saat ini, kondisi aspal yang rusak dan tidak ada drainase di pinggir jalan, membuat kerikil, debu dan lubang yang menganga di sepanjang jalan bisa mengancam keselamatan pengendara saat ini.
"Apalagi di musim hujan, jalan lintas Lere membentuk seperti anak sungai dan danau-danau kecil dengan banyak titik serta jumlahnya," kata Kades.
Kades menambahkan, akses jalan yang rusak tersebut, merupakan sarana satu-satunya bagi warga untuk melakukan berbagai aktivitas ekonomi yang ada. Terkadang warga Lere atau pendatang harus beradu nasib saat melintas jalan ini.
"Kalau saya sering sering membaca surat-surat pendek agar perjalanan aman sampai ke tujuan. Bagi pendatang yang ke Lere, jalan lintas Lere ada yang mengangap ianggap sebagai momok yang menakutkan. Karena kondisinya yang rusak parah dan jalur jalan yang ekstremm" tutur Kades.
Kades mengaku, sudah ada beberapa kali pengendara yang menjadi korban saat melintasi jalan lintas Lere ini. Kecelakaan yang sangat tragis pun pernah terjadi. Dulu, Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri semasa kampanye pernah menjanjikan perbaikan jalan ini.
"Janji itu sekitar tahun 2015 - 2016. Selain itu, sambung Kades, ada kerancuan atas prestasi Pemkab atau Bupati Bima yang menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha Pemerintah Republik Indonesia dari Menteri Perhubungan RI," terang Kades.
"Kenapa Bupati Bima diberikan penghargaan ini? Karena Pemkab Bima dianggap mampu menata transportasi publik yang berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan. Tapi, sangat disayangkan, prestasi di bidang transportasi publik atau perhubungan itu tidak sesuati dengan fakta yang kami alami di Desa Lere, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima sejak lama hingga saat ini," tandas Kades menambahkan.
Ia berharap, Bupati Bima tidak memandang Desa Lere sebagai anak tiri dan membiarkan keadaan jalan lintas Lere rusak parah dalam waktu cukup lama dirasakan masyarakat saat ini. Ia pun mengaku, kendati wilayah jalan lintas Lere bagian dari tanggung jawab Pemerintah Provinsi, tapi minimal aspirasi warga Desa Lere menjadi prioritas Kepala Daerah dalam menunaikan janji politiknya di masa kampanye sekaligus tanggung jawab wilayah atas kondisi jalan yang mengancam warganya.
"Harapan kami, Bupati tidak memandang Desa Lere sebagai anak tiri. Dan janji politiknya saat kampanye lalu bisa ditunaikan walau kewenangan perbaikan jalan menuju Desa Lere adalah tanggung jawab Pemeintah Provinsi NTB," tandas Kades penuh harap.
Kata dia, kehadirannya ke Jakarta salah satu tujuannya agar aspirasi perbaikan jalan ini dapat didengar juga oleh pemerintah pusai.
Sementara itu, pihak Pemerintah Provinsi NTB maupun Bupati Bima masih dalam upaya dikonfirmasi atas tuntutan warga dan Kepala Desa Lere atas kondisi jalan yang didesak untuk segera diperbaiki. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.