Gempa 9 Kali Kemarin, Hantaman 7,0 SR, Pulau Lombok dan Sumbawa Berdampak Parah

Warga di Desa Langam, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa yang meninggal dunia karena kaget akibat gempa bumi 7,0 SR yang terjadi semalam. METROMINI/Dok 
KABUPATEN SUMBAWA BARAT - Bumi Gora kembali dihantam petaka. Minggu, 19 Agustus 2018 kemarin, 9 kali gempa yang terjadi dan berdampak di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Gempa pertama dan kedua waktunya sangat dekat saja. Sekitar pukul 12: 06 dan 12:10 WITA, guncangan yang menghantan 25 KM di Timur Laut Lombok Timur dengan kekuatan 5,5 SR dan 6,4 SR membuat kepanikan dan rasa traumatik warga semakin "menggila".

Tak ayal dua gempa itu pun memicu kepanikan warda di lereng gunung rinjani yang mengalami longsor. Warga desa terdekat, di Desa Sembalun tampak ketakutan saat saat menyaksikan longsor dan hantaman debu gunung yang dalam bentuk kabut tiba dan menyelimuti pemukiman mereka/

"Tidak ada korban jiwa dilaporkan  dalam gempa yang terjadi siang kemarin. Dan juga sejak gempa awal di tanggal 29 Juli 2018, Taman Nasional Gunung Rinjani juga saat ini masih ditutup Tidak ada aktivitas masyarakat dan wisatawan di dalam Gunung Rinjani. Namun demikian petugas SAR akan melakukan penyisiran setelah gempa nantinya," tandas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kemarin.

Di tengah suasana yang mulai terlihat normal, Tak disangka hantaman gempa bumi pukul 22:56 WITA mendulang kisah gempa terdahsyat ditanggal 5 Agustus 2018. Pasalnya, dua gempa yang terjadi sama-sama di hari minggu demikian pula pada gempa yang pertama lalu. Kekautan 7,0 SR degnan kedalaman 10 Km yang jaraknya sekitar 30 Km, timur laut Lombok Timur (Lotim).

Goncangan dahsyat tak hanya terasa di pulau lombok seperti gempa-gempa susulan biasanya. Gempa bumi 7,0 SR semalam, terasa getarannya di Ruteng, NTT, Kota Bima, Kabupaten Bimam, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan berdampak cukup parah di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Lombok Timur (Lotim) dan juga di Lombok Tengah (Loteng).

Akun Facebook pejabat BMKG di Makassar. Daryono Bmkg menjelaskan, Gempa Lombok M 6,9 adalah gempa baru dengan deformasi (robekan) baru bagian timur Lombok ke utara Sumbawa Besar.

Menurut penelusuran Metromini yang dihumpun dari pengakuan netizen diperoleh kabar bahwa di Lombok Timur, longsor kembali terjadi di Gunung Rinjani. Akun Royal Sembahulun membantah jika akses masuk ke Sembalun yang sembat beredar tertimbun longsoran gunung rinjani adalah tidak benar.

"Saat ini akses ke Sembalun masih aman untuk dilewati. Kalau ada informasi bahwa akses ke simbalun lumpuh total akibat gempa adalah bohong. Dan memang ada terjadi longsor, tapi jauh dari pemukiman warga dan tak mempengaruhi akses masuk ke Sembalun saat ini," tulis dia 22 menit pasca gempa yang terjadi.

Selain itu, ada fenomena lain yang terjadi pasca gempa yang melanda Kabupaten Lombok Timur. Pasalnya, sebuah lubang yang mengeluarkan material atau isi bumi terlihat di pinggir panatai sambelia, Lombok Timur. Saat ini, dampak alam pasca bencana sudah dalam penanganan pihak terkait yang akan menganalisa fenomena pasca gempa yang terjadi di pantai sambelia, Lombok Timur. 

Sementara itu, di Kabupaten Lombok Tengah. Seorang warga di Kecamatan Praya, Septi mengabarkan, gempa 7,0 SR yang terjadi semalam sangat terasa di Kecamatan Praya. Namun, kata dia kondisi pasca gempa yang menggelapkan pulau lombok semalam, hantamannya sangat terasa dab memicu kepanikan warga yang masih dalam masa trauma bencana sebelumnya. 

Menurut Septi, untuk bagian di Kecamatan Praya dan sekitarnya masih sedikit aman. Hanya saja, kabar yang dia peroleh, kalau di bagian utara Lombok Tengah, dikabarkan banyak rumah yang sudah rata dengan tanah. 

"Kalau di Praya masih sedikit aman. Dan kabar yang kami dapatkan bahwa dampak gempa terparah di Lombok Tengah terletak di bagian utara. Dikabarkan banyak yang rata dengan tanah. Sementara untuk korban jiwa belum diketahui informasi jelasnya," ucap Septi kepada Metromini.

Untuk tiga daerah lainnya di Pulau Lombok sepertti di Lombok Barat, Lombok Utara dan Kota Mataram, redaksi masih menunggu informasi valid dari Dansatgas Gempa Bima Lombok. Dan semalam, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan status gempa bumi bukan lagi sebagai bencana daerah tapi sudah naik statusnya menjadi  "Bencana Nasional".

Sementara di Kota Bima dan Kabupaten Bima, informasi yang dihimpun, sebuah rumah mengalami kerusakan di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Sedangkan beberapa rumah seperti di Kelurahan Sambinae, Kota Bima, di Kecamatan Parado dan Sanggar, Kabupaten Bima beberapa rumah mengalami keretakan akibat gempa yang terjadi semalam. 

Selain itu, kabar mengejutkan dan mengiris duka saat gempa 7,0 SR sangat berdampak di Kabupaten Sumbawa Barat. Saat ini, banyak warga seperti di Kecamatan Alas dan Taliwang yang memilih untuk tidur di luar rumahnya di tengah setelah gempa 7,0 SR terjadi, sekitar 6 kali ada gempa susulan yang membuat warga menjadi cepat traumatik akibat gempa kemarin.

"Kami di Taliwang saat ini tidak ada yang berani tidur di rumah. Sekarang kami hidup di penampungan seperti di Lingkungan Arab  Kenangan (Arken), Kecmaatan Taliwang," tulis Halidah Zubaidi.

Halidah mengaku, tempat tinggalnya dan beberapa tempat tinggal tetangganya mengalami keretakan. Selain itu, kabar yang dihimpunnya dikabarkan bahwa Kantor Polsek Alas mengalami kerusakan yang cukup parah bahkan dalam keadaan ingin roboh. Kondisi jalan di alas ada yang terbelah. Dan kondisi yang cukup parah juga terjadi di Kecamatan Seteluk dan Kecamatan Maluk bahkan di Maluk kabarnya ada seorang bayi yang meninggal.

"Ada sebagian rumah warga yang roboh di Seteluk dan Maluk. Sementara di Taliwang kabarnya ada bangunan pemerintah yang roboh. Kalau saya tak salah dengar, kantor pajak di taliwang roboh pasca gempa tadi," sebut dia, dini hari ini. 

Selain itu, ia mengaku, pasien yang berada di RSUD Sumbawa dan Puskesmas Seteluk  dirawat di luar ruangan. Ada yang mengalami luka-luka dan seorang warga di Desa Langam, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa ada yang meninggal dunia dikarenakan kaget dan jatuh pingsan saat terjadinya gempa semalam," jelasnya. 

"Kabar dari group  "Rungan Samawa",wrga yang meninggal di Desa Langam bernama Nur Asiah, usianya sekitar 36 tahun," sebut dia menambahkan. 

Selain iktu, kabar terbakarnya Desa Pulau Bungin, Kecmatan Alas, Kabupaten Sumbawa dikabarkan satu dusun pada pemukiman nelayan terpadat itu habis dilahap si jago merah. 

"Kebakaran hebat terjadi di Desa Pulau Bungin. Dan para warga dievakuasi menggunakan bot semalam," tandas Erik, Tim Tagana asal Kota Bima kepada Metromini.

Setelah gempa ketiga 7,0 SR, hingga pukul 23:59 ada sekitar 6 kali gempa susulan yang terjadi. Kondisi warga di Kabupaten Sumbawa Barat selalu meraskan goyangan yang tiada henti hingga banyak warga yang memilih begadang dan tidur dengan tenda di ruang terbuka atau di lapangan.

Diketatui, tercatat dalam situs BMKG, Senin, 20 Agustus 2018 sudah terjadi gempa susulan lagi. BMKG mencatat, sekitar pukul 02:23 WITA dengan kekuatan 5,2 SR di kedalamab 10 KM pada  42 km Timur Laut lombok Timur  kembali dirasakan oleh warga. 

Sementara itu, pihak BPBD Provinsi NTB maupun dari pihak Dansatgas Bencana Nasional Gempa Lombok Sumbawa masih dikonfirmasi terkait dampak dan penganan musibah gempa bumi pasca dinaikannya status musibah di Bumi Gora menjadi Bencana Nasional Gempa Bumi Lombok dan Sumbawa. (RED)

Related

Kabar Rakyat 2420593994724951655

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item