Gedung SDN Tambora Retak, "Guru: Sejak Bulan Juli Siswa Belajar di Luar Kelas"
https://www.metromini.info/2018/08/gedung-sdn-tambora-retak-guru-sejak.html
Siswa kelas 3 SDN Tambora, di Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima yang proses KBM-nya dilangsungkan di luar ruangan kelas. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Cukup menyedihkan melihat beberapa siswa yang ada di SDN Tambora, Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima terpaksa harus belajar di luar ruang kelas. Sebeb, kondisi ruangan dalam dua tahun terakhir tepatnya pasca gempa tahun 2016 lalu kondisi banynannya sudah retak dan rusak parah.
Seorang guru SDN setempat, Sugeng Purnomo S.Pd mengaku proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan di luar ruang kelas sejak bulan Juli 2018 lalu. Kata dia, kondisi ini karena banguan kelas 3 di SDN Tambora cukup membahayakan karena kondisinya yang sudah rusak parah.
"Kami tak ingin ambil resiko. Dan KBM di luar sekolah sudah berjalan mulai dari bulan Juli 2018 lalu,” katanya, Rabu, 8 Agustus 2018.
Dikatakannya, retaknya bangunan tersebut karena guncangan gempa yang terjadi pada hari Minggu, (5 Juli 2018) petang yang lalu. Sebelumnya, sekolah tersebut juga sudah mengalami keretakan pada dua tahun terakhir, karena diguncang gempa bumi di 2016.
“Sampai saat ini, kondisi bangunan belum kunjung diperhatikan oleh Dinas. Sejak Juli hingga saat ini, bangunan tersebut tidak lagi digunakan untuk proses KBM kelas 3 SDN Tambora," ungkap Guru kelas itu.
Sugeng menjelaskan, akibat kerusakan bangunan tersebut, siswa enggan untuk sekolah. Tercatat sejak bulan lalu hanya separuh yang masuk karena takut. Selain itu, wali murid juga melarang anaknya untuk mengikuti KBM di dalam ruang kelas.
“Kami sangat berharap pihak dinas bisa melihat kondisi banguanan ini, Saat ini, orang tua siswa merasa kuatir anaknya datang ke sekolah dan ikuti KBM di dalam kelas, Karena itu, kami ambil kebijakan untuk kelangsungan KBM dilaksanakan di luar ruangan. Kondisi ini tentu membuat konsentrasi siswa terganggu dan tingkat kehadiran siswa pun berpengaruh," tandasnya.
Sementara itu, Sugeng mengaku, pasca gempa yang terjadi di awal bulan Juli 2018 lalu. Pihaknya sudah menyampaikan masalah ini melalui media massa. Dan ini adalah yang kedua kalinya, dengtan harapan bisa didengar oleh pihak Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima.
Di sisi yang berbeda, atas keluhan SDN Tambora ini, Kepala Dinas Dikbudpora masih diupayakan untuk dikonfirmasi atas keadaan malangnya siswa dalam mengikuti KBM di sekolah yang ada di bawah kaki gunung tambora itu. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.