Dandim Lobar: Selasa Siang Tercatat 243 Orang Tewas, Kondisi Bantuan Masih Minim dan Terjadi Penjarahan

Anggota TNI saat membantu korban gempa bumi pada hari Minggu, 5 Agustus 2018 lalu. GOOGLE/Image 
KABUPATEN LOMBOK BARAT - Komandan Kodim (Dandim) 1606/Lobar, Letkol czi Djoko Rahmanto mengatakan, perkembangan situasi akibat gempa yang terjadi di hari Minggu, 5 Agustus 2018 dan gempa susulan hingga Selasa, 7 Agustus 2018 siang di wilayah Kodim 1606/Lobar (Kabupaten Lombok Utara,Kabupaten Lombok Barat dan Kota mataram) semakin meningkat. 

Ia menyebutkan, di hari kedua pasca gempa 7,0 SR sampai dengan pukul 11:53 WITA, dapat dilaporkan bahwa korban yang meninggal dunia dari tragedi ini, sementara berjumlah 243 orang. Ia merinci, korban terbanyak di Kabupaten Lombok Utara ada 220 orang yang meninggal dunia, diikuti Kabupaten Lombok Barat ada sebanyak 18 orang dan yang di Kota Mataram ada 5 norang warga yang meninggal duania.

"Jumlah korban meninggal dunia khususnya di wilayah Kabupaten Lombok Barat masih akan bertambah karena adanya korban gempa di bawah bangunan yang runtuh belum bisa semuanya di evakuasi," jelas dia dalam release persnya, Selasa, 7 Agustus 2018.

Kata dia, saat ini kondisi jenazah yang sudah ditemukan semuanya sudah dimakamkan sesuai alamat masing masing. Sedangkan untuk korban yang mengalami luka berat yang masih dalam tahap pendataan ada sebanyak 374 orang. 

Lanjut Dandim, dalam aspek kerugian materil seperti bangunan atau perumahan kondisi kerusakan berat yang masih dalam pendataan diperkirakan mencapai 70%. Dan untuk jenis bangunan lain maupun yang rusak ringan masih didata juga. 

"Bangunan atau perumahan mengalami kerusakan sekitar 70%. Untuk yang rusak ringan maupun sarana ibadah seperti masjid , musholla dan Pura masih dalam pendataan anggota. Sedangkan untuk fasilitas lain seperti jembatan ada satu yang mengalami kerusakan berat sementara di bebrapa titik jalan di Lombok Utara mengalami kerusakan yang cukup serius," tandas dia. 

Ia menyebutkan, dalam pemulihan keadaan pasca bencana gempa bumi ini penempatan anggota TNI sudah diposkan, yaitu:

A. SSK Yonkes Kostrad di Tanjung,
B. SSK Yonkes Marinir di Kayangan,
C. SSK Yonkes Paskhas rencananya di Gangga),
D. Satu Team Denkesyah di Kantor Camat Pemenang,
E. SSK Yonzipur 18 di Bayan,
F. SSK Yonzipur 10 Kostrad di Tanjung,
G. SSK Yonzikon 13 di Kayangan

Sementara untuk jumlah personil anggota TNI akan diturunnkan sebanyak 289 prajurit yang terdiri dari:

A. Kodim 1606/Lobar sebanyak 150 orang.
B. Korem 162/WB sebanyak 10 orang.
C. Yonif 742/SWY sebanyak 76 orang.
D. Denbekang sebanyak 8 orang.
E. Denhub sebanyak 2 orang.
F. Denzibang sebanyak 2 orang
G. Yon Kes-2/ Kostrad sebanyak 82 orang
H. Yon Zipur gianyar sebanyak 93 oorang
I. Ki Zipur Mtr sebanyak  20 orang di Pemenang

Sementara untuk  Pasukan BKO Rem 162/WB DAM IX Udayana
A. Yonkes 1 Kostrad sebanyak 79 orang
B. Zipur 10 sebanyak 100 orang
C. Paskhas sebanyak 100 orang
D. Yonkes 2 Kostrad sebanyak 64 orang
E. Yonkes Marinir sebanyak 100 orang
F. Yonzikon 13 rencananya sebanyak 93 orang
G. Raider rencananya sebanyak 132 orang

Dandim melanjutkan, dalam pemulihan ini, tindakan yang diambil yaitu tetap melaksanakan koordinasi dengan Pemda setempat dan siaga pencarian dan pertolongan. Tetap  melaksanakan pertolongan terhadap korban yang meninggal dunia dan yang luka-luka serta tetap berkoordinasi dengan pihak BMKG tentang informasi yang berkembang.

"Kami tetap akan terus mencari korban yang masih berada dalam reruntuhan bangunan. Dan juga anggota TNI akan melanjutkan pendataan kerusakan rumah oleh Tim Asegment tentukan yang rusak berat maupuan yang rusak ringan," ungkapnya.

Ditambah juga, kami akan tetap mendata bantuan logistik yang masuk dan melakukan pendistribusian logistik lanjutan ke pengungsi dan menyalurkan bantuan air bersih dengan menggunakan tangki air maupun membuka pelayanan Pos Kesehatan dab dapur umum lapangan dan fasilitas kesehatan untuk para korban bencana gempa bumi ini," tandasnya Dandim menambahkan. 

Dandim juga mengungkapkan, di tengah para korban, bantuan logistik yang disalurkan masih kurang. Ada juga aksi penjarahan oleh warga yang belum mendapatkan bantuan yang terjadi saat ini. Selain itu, fakta di lapangan adanya warga penyumbang bantuan yang langsung turun ke lapagan dan tetap masuk ke Pos Utama untuk mendata jumlah bantuan namun mereka membawanya sendiri ke koraban,

"Biasanya yang memberikan langsung ke korban dikarenakan penyumbang dan korban masih ada hubungan saudara atau keluarga dan kerabat dekatnya," ucapnya. (RED | RED)

Related

Pemerintahan 6929198729349185586

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item