Bun: Pelayanan Lumpuh, Fasilitas Pemerintah Seperti Kantor Bupati Lobar pun Rusak Akibat Gempa
https://www.metromini.info/2018/08/bun-pelayanan-lumpuh-fasilitas.html
Kantor Bupati Lombok Barat yang rusak di bagian dalamnya akibat gempa bumi yang terjadi Minggu, 5 Agustus 2018 lalu. METROMINI/Dok |
KABUPATEN LOMBOK BARAT - Gempa yang mengguncang Pulau Lombok pertama kalinya tanggal 29 Juli 2018 lalu menewaskan belasan dan mengevakuasi ribuan pendaki Gunung Rinjani belum hilang bau dan suasananya. Minggu, 5 Agustus 2018, gempa yang kedua yang terjadi sekitar pukul 19:48 WITA di Pulau Lombok, hingga Selasa, 7 Agustus 2018 siang, terhitung sudah menewaskan 243 orang dan yang terbanyak di Kabupaten Lombok Utara.
Seorang aktivis dan juga salah satu tokoh pemuda di Lombok, Junaedy Supryadin Akbar mengatakan, gempa yang kedua berkekuatan 7,0 SR dan diikuti dengan gempa-gempa susulan yang terhitung sudah ratusan kali, membuat aktivitas di Lombok lumpuh. Hingga kini, warga di Lombok masih belum banyak yang berani untuk masuk ke dalam rumahnya akibat gempa yang seketika tetap terasa terjadi.
"Kami di Lombok belum banyak yang berani masuk ke rumah dan bisa dipastikan sekolah di hari Senin kemarin diliburkan oleh Pemerintah Provinsi sampai dengan tanggal 8 Agustus. Aktivitas di birokrasi baik Pemda Kota/Kabupaten maupun Pemda Provinsi belum bisa melayani publik secara maksimal. Hal ini karena kondisi bangunan kantor yang rusak dan terancam rubuh bila sewaktu-waktu gempa terjadi lagi,: jelas dia, Selasa (7/8/2018) sore tadi.
Ia menambahkan, kondisi di tengah masyarakat pun sama. Saat ini, warga memilih beraktivitas dan tidur di luar rumah karena kuatir dengan adanya gempa susulan yang bisa terjadi se waktu-waktu. Tak hanya itu, pemuda yang akrab disapa Bung Bun itu menambahkan, akibat gempa, beberapa fasilitas perkantoran mengalami kerusakan. Termasuk Kantor Bupati Lombok Barat yang berada di Kecamatan Gerung.
Kata dia, kondisi kantor utama Bupati cukup mengkhawatirkan. Melihat kondisi fisik tersebut, Sekda H. Moh.Taufiq memberikan warning agar seluruh aparatnya tidak melakukan aktivitas untuk sementara waktu.
Sekda kuatir gempa susulan masih terus berlanjut,' ucap dia setelah membaca pernyataan Sekda di media.
Sementara itu, di tempat terpisah, kata dia, dampak gempa juga melanda beberapa bangungan fasilitas kesehatan seperti RSUD Awet Muda Narmada. Beberapa ruangan tampak rusak dan pasien terpaksa diungsikan ke luar ruangan.
“Terlihat korban luka-luka dan patah tulang akibat tertimpa bangunan dirawat di aeral parkir. Pihak rumah sakit belum berani memberi tindakan medis di dalam ruangan akibat kondisi bangunan yang rusak dan mudah rubuh," ucapnya.
"Kondisi yang sama juga di RSUP Mataram. Pasien akibat gempa berjejer banyak sekali di halaman rumah sakit," tandas pemuda kelahiran Kabupaten Giri Menang atau Lombok Barat itu menambahkan. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.