Sudah 10 Bulan Belum Tuntas, Pemuda Cenggu Akan Somasi Pelaksana Proyek Jembatan
https://www.metromini.info/2018/07/sudah-10-bulan-belum-tuntas-pemuda.html
Kondisi proyek jembatan cenggu di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima. METROMINI/Agus Mawardy |
KABUPATEN BIMA - Sorotan proyek pembangunan kian tersohor dan massif dilakukan elemen muda di Kabupaten Bima. Sebelumnya, sorotan pindah kantor Bupati Bima pun lantang disuarakan. Kali ini, satu item kegiatan pembangunan jembatan cenggu yang terletak di Desa Cenggu, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima pun dipertanyakan.
Pemuda setemapat, Yogi menuturkan, proyek dengan nomor kontrak: 602.1/401/K/06.9/2017 dengan nilai kontrak Rp3.454.500.000 yang bersumber dari DAU APBD Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2017 dan 2018 penuh dengan dugaan masalah dan adanya aroma korupsi. Pasalnya, kata dia, pemenang tender atau pihak pelaksana pembangunan adalah PT. Putra Nangoroe Aceh yang berdomisili asal Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) di Pulau Sumatera itu patut dipertanyakan.
"Apa tidak ada perusahaan lokal atau regional. Hingga harus perusahaan dari NAD selaku kontraktor pelaksana proyek Jembatan Desa Cenggu. Dana dugaan masalah di balik proyek ini dengan berawal dari tidak adanya papan informasi yang dibuat pihak kontraktor. Untuk diketahui kapan waktu pengerjaan proyek ini," jelas Yogi, Senin, 9 Juli 2018.
Yogi menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya bersama kelompok muda lainnya akan melakukan somasi terhadap perusahaan pemenang tender proyek jembatan di wilayah cenggu itu. Ia pun berharap Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan perusahaan pemenang tender harus bertanggung jawab atas pembangunan jembatan cenggu yang belum tuntas dan terlihat banyak masalah dalam pekerjaannya.
"Kami akan somasi pihak kontraktor. Dan meminta pertanggungjawaban dari KPA dengan adanya masalah dalam perjalanan proyek tersebut," tuturnya.
Dijelaskannya, sudah 10 bulan jembatan Cenggu belum selesai dikerjakan. Sementara, keberadaa jembatan ini sangat vital untuk kebutuhan transportasi masyarakat.
"Inikan sudah sepuluh bulan. Kapan selesai dan ini patut diklarifikasi dengan pihak pelaksana. Kasihan masyarakat di sini, sementara, untuk pekerjaan seperti di jembatan talabiu sudah selesai. Padahal pengerjaannya sama-sama dimulai sejak bulan Agustus 2017 lalu," tandas dia.
Sementara itu, pihak pelaksana dan DPUPR Kabupaten Bima, masih dikonfirmasi atas keluhan pemuda ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.