Wabup Janji Tuntaskan Kasus Mayat Bayi Asal Waro-Monta
https://www.metromini.info/2018/03/wabup-janji-tuntaskan-kasus-mayat-bayi.html
Wakil Bupati Bima, Drs. H. M. Dahlan H. M. Nur hadir di rumah keluarga korban bayi di Desa Waro, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Jum'at, (16/4/2018) kemarin. FACEBOOK/Egon LantoedBoy |
KABUPATEN BIMA - Wakil Bupati Bima, Drs. H. M. Dahlan H. M. Nur tampaknya serius dalam menuntaskan kasus kematian bayi yang dipulangkan dengan menggunakan ojek atau sepeda motor dari RSUD Bima ke kampungnya di Desa Waro, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Rabu, 14 Maret 2018 malam lalu.
H. Dahlan yang mendengar kasus yang menjadi viral di dunia maya dan derasnya arus kecaman atas kinerja manajemen RSUD Bima (BLUD Bima) pun mendatangi keluarga korban, Jum'at, 16 Maret 2018 sore kemarin. Sebelumnya, di Jum'at pagi, Direktur bersama Sekretaris RSUD Bima pun menyampaikan permohonan maafnya secara langsung kepada keluarga korban yang ada di Desa Waro itu.
Dilansir dari media online www.porosntb.com, dari pengakuan keluarga pasien, istri Kades Waro, Nurwahidah mengungkapkan sebelumnya, sebelum bayi yang telah meninggal dunia setelah dirawat berhari-hari di RSUD Bima, dirinya terlibat tawar menawar dengan salah seorang bidan/perawat di ruang NICU BLUD Bima. Kata Nurwahidah, petugas medis berinisial NH meminta uang sebesar Rp1,8 juta kepada keluarga pasien jika ingin jenazah bayi dibawa pulang.
Sementara itu, informasi yang dihimpun, selain NH, oknum bidan/perawat lain yang disebutkan saat piket di hari Rabu (14/3/2048) malam itu ada yang berinisial NL dan juga LPH. Kabarnya, kepala ruang NICU (HS) sempat dihubungi oleh NH yang merupakan ketua tim piket. NH ini diduga statusnya adalah seorang PNS.
Setelah NH menghubungi kepala ruangan NICU, rumornya kepala ruangan tidak mau memberikan kebijakan maupun tindakan lain. Dan tidak ada titik temu antara bidan/perawat (NH) yang berkomunikasi dengan keluarga bayi yang meninggal itu.
"Akhirnya, dengan menjaminkan KTP, KK dan Buku Nikah. Kami membawa pulang mayat bayi dengan sepeda motor. Karena tak punya uang untuk menyewa mobil. Jarak tempuh kurang lebih 50 KM. Perjalanan malam dan rintik hujan. Alhamdulillah, kami pun selamat tiba sampai di rumah ," ucap Ibu Kades Nurwahidah saat Metromini bertandang ke rumah keluarga bayi di Desa Waro, Monta, Jum'at, 16 Maret 2018 kemarin.
Inisial para oknum bidan/perawat itu dibenarkan Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer. Bahkan, "Ada enam orang yang diidentifikasi dan telah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Bima terkait masalah ini," ucap Wabup dilansir dari www.porosntb.com.
Kepada media ini, Wabup Bima menjelaskan, kasus yang menimpa anak pasangan Jufrin (31) dan Suhada (27) yang meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Bima selama 3 hari, tentu akan diproses sebagaimana ketentuan yang ada dalam aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Disebutkannya, dalam UU Nomor 4 Tahun 1999 dikatakan bahwa rumah sakit wajib melayani pasien miskin dan memberikan layanan ambulance.
"Sebelumnya, Tim Inspektorat sudah memeriksa bidan/perawat yang diidentifikasi terlibat dalam kasus ini. Dan hari ini (Sabtu, 17 Maret 2018), Tim Inspektorat juga sudah turun ke Monta dan mendatangi keluarga pasien dalam rangka mengambil keterangan dalam proses investigasi yang mereka lakukan," jelas Wabup via ponselnya, siang tadi.
Kata dia, dalam status RSUD Bima yang telah berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Bima, secara struktural ada yang namanya Tim Pengawas yang di Ketuai oleh Sekda Kabupaten Bima (Drs. H. Taufik).
"Saya pun telah memerintahkan Pak Sekda untuk melakukan pemeriksaan di RSUD Bima dan nantinya hasil pemeriksaan ini akan di-matching-kan dengan hasil dari Tim Inspektorat yang telah menginvestigasi kasus ini," tandasnya.
Secara ASN, kata dia, dalam hal adanya dugaan pelanggaran disiplin pegawai, akan pula dipertimbangkan keberadaan PP nomor 53 dalam melakukan pemeriksaan terhadap kasus ini.
"Intinya, kasus ini akan kami tuntaskan. Sementara sedang dalam proses. Dan untuk selanjutnya akan diberikan rekomendasi kepada Direktur RSUD Bima untuk menindaklanjutinya," tutup Wabup yang mengaku sedang berada di luar daerah, pagi tadi. (RED | WWW.POROSNTB.COM)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.