Tenaga Medis: Uang JasPel di RS Sondosia Sejak Bulan Mei 2017 lalu Belum Diterima
https://www.metromini.info/2018/02/tenaga-medis-uang-jaspel-di-rs-sondosia.html
Bangunan Rumah Sakil Sondosia milik Pemerintah Kabupaten Bima. GOOGLE/www.dreamfile.wordpress.com |
KABUPATEN BIMA - Keluhan uang Jasa Pelayanan (JasPel) dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) untuk tenaga medis di Rumah Sakil Sondosia milik Pemerintah Kabupaten Bima mencuat. Pasalnya, menurut Sumber Metromini, honor atau uang JasPel itu belum diberikan kepada semua tenaga medis sejak bulan Mei 2017 lalu.
Kata dia, ada dua jenis pendapatan di Rumah Sakit. Ada gaji dan juga ada uang Jasa Pelayanan (JasPel). Diakuinya, kalau gaji bagi dia yang berstatus PTT (Pegawai Tidak Tetap) selalu diberikan. Biasanya gaji PTT diberikan dalam 3 bulan sekali. Masalah yang ada, kata dia, uang JasPel yang belum diberikan sejak bulan Mei 2017 lalu.
"Kalau Gaji PTT kami lancar. Per tiga bulan dari Dinas Kesehatan (Dikes) selalu diberikan. Yang bermasalah ini uang JasPel di RS yang sumbernya dari BPJS," jelas dia belum lama ini.
Menurutnya, sesuai dengan kabar yang didengar. Pihak BPJS sudah memberikan uang itu. Dan memang dari BPJS tentu akan dihitung sesuai dengan aturan bahkan tak pernah ada masalah proses pemberian dari sana.
"Kami dengar pihak RS Sondosia sudah menerima uang dari BPJS itu. Cuman, sejak bulan Mei 2017 hingga sekarang, pemberian hanya di bulan Juni 2017 saja. Sisanya sekitar 6-7 bulan belum diberikan kepada semua tenaga medis di RS Sondosia," paparnya.
Dia memperkirakan, besaran uang yang belum diterima kurang lebih sekitar Rp180 juta. Uang itu semestinya dibagikan kepada seluruh pegawai di RS baik yang sukarela, honda, PTT dan yang PNS.
"Diperkirakan uang yang belum diterima ada sekitar Rp180 juta-an. Dan semestinya uang itu didapat oleh seluruh pegawai mulai dari yang sukarela hingga berstatus PNS," tandasnya.
Kondisi bangunan Rumah Sakil Sondosia milik Pemerintah Kabupaten Bima yang tampak tak terurus. GOOGLE/www.lensabima.com |
Sementara itu, tak hanya keluhan tentang uang jasa pelayanan saja. Dihimpun dari kabar yang beredar dan pantauan langsung Reporter Metromini di RS Sondosia. Keadaan kumuh dan kotor serta keberadaan bangunan yang kesannya tak terurus pun terpampang di RS itu.
Tak ayal, keluhan keluarga pasien selalu sering terdengan karena pengelolaan RS milik Pemkab Bima itu yang seakan menjadi 'anak tiri' dari rumah sakil milik Pemkab Bima yang lain yaitu RSUD Bima yang ada di Kecamatan Raba, Kota Bima.
Di konfirmasi terpisah, pihak pengelola RS Sondosia yang sejak pekan lalu dihubungi Reporter Metromini, belum berhasil ditemui. Didatangi dua kali di kantornya di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Kepala RS setempat tidak ada di ruang kerjanya. Upaya konfirmasi pun masih dilakukan seiring dengan dipublikasikannya berita ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.