Salut! 10 Anak Gubernur Sumbar, Semuanya Hafidz Quran

Gubernut Sumatera Barat dan keluarganya. GOOGLE/www.inspirasidata.com
PADANG - Salah satu kunci kesuksesan seseorang dalam memimpin biasanya dukungan dari istri dan anak-anaknya. Sering sekali kita mendengar pepatah, “Di balik lelaki sukses, ada wanita hebat dibelakangnya.”

“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka). Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At Taghaabun: 14-15).

Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, SPsi, MSc. 
GOOGLE/www.wikipedia.co.id
Menurut Wahbah az-Zuhaili, seorang fuqaha Suriah kenamaan, yang dimaksud musuh di sini adalah permusuhan dalam urusan akhirat, terkait sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kalian.

Mereka menyibukkan seorang laki-laki dari kebaikan dan amal saleh yang berguna bagi kalian di akhirat.

Maka waspadalah agar cinta dan kasih sayang sebagai seorang suami dan ayah kepada mereka tidak mempengaruhi ketaatan kepada Allah SWT. Kemudian Allah menganjurkan untuk memberi maaf kepada mereka.

Irwan Prayitno, Gubernur Sumatra Barat ini memiliki seorang istri yang tangguh. Ini terbukti, istrinya mampu mendorongnya untuk sukses di bidang yang digelutinya.

Irwan menikah di usia muda dengan sesama aktivis dalam rangka mempercepat dakwah Islam. Kedewasaan, dinamika kehidupan dan kesamaan pemikiran membentuk pasangan muda ini menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia.

Sang istri, Hj Nevi Zuairina yang lahir pada 20 September 1965. Irwan dan Nevi memiliki 10 orang anak, yaitu Jundy Fadhlillah, Waviyatul Ahdi, Dhiya’u Syahidah, Anwar Jundi, Atika, Ibrahim, Shohwatul Ishlah, Farhana, Laili Tanzila dan si bungsu Taqiya Mafaza.

Kesepuluh anaknya memiliki prestasi tersendiri. Di antaranya ada yang menjadi juara umum di sekolahnya. Anak-anak Irwan juga semua di didik untuk menghafal Al Quran sejak dini sehingga menjadi hafiz Quran.

Putra pertama mereka Jundy Fadhlillah telah menyelesaikan studi MBA di Boston Amerika, dan telah bekerja di perusahaan energi di Jakarta.

Putri ke 2 Waviyatul Ahdi telah menyelesaikan studinya di Fakultas Kedokteran Gigi UI, putri ke 3 Dhiya’u Syahidah telah menyelesaikan studinya di Institut Teknologi Bandung dan sekarang menyelesaikan S2 di Westminster University – UK.

Putra ke empat mereka Anwar Jundi kuliah di Institut Pertanian Bogor, Atika, putri ke 5 kuliah di FE UI, Ibrahim kuliah di Jurusan Teknik Kimia UI, Shohwah dan Farhana di SMA 1 Padang. Dua orang lainnya masih sekolah di SMP dan SD.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6).

Irwan Prayitno pernah menciptkan sebuah lagu “Anakku Penyejuk Hatiku.” Lagu ini menggambarkan betapa anak-anaknya merupakan obat pelepas lelah dalam menjalani kehidupan yang keras sebagai seorang politisi.

Sebuah keluarga yang sempurna di bawah ridho Ilahi, rahmat dan kasih sayang Allah swt mereka dapati, alamat badan selamat menempuh kerasnya hidup ini.

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami Pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Al-Furqan: 74). 

Profile Gubernur Sumatera Barat


Dilansir dari situs Wikipedia. Profile Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, SPsi, MSc (lahir di Yogyakarta, Indonesia, 20 Desember 1963; umur 53 tahun) adalah seorang akademisi pendidikan dan politisi Indonesia. Ia memulai jabatan sebagai Gubernur Sumatera Barat periode kedua pada 12 Februari 2016, setelah memenangkan pemilihan Gubernur Sumatera Barat. Sebelumnya, ia duduk di Dewan Perwakilan Rakyat tiga periode sejak 1999 dari Partai Keadilan Sejahtera. Ia dikenal sebagai pendiri Yayasan Pendidikan Adzkia, tetap mengajar dan menunaikan dakwah sepanjang kariernya.

Datang dari keluarga Minangkabau, Irwan menjalani pendidikan menengah di Padang. Ia mengenal tarbiah dan terjun sebagai aktivis dakwah saat berkampus di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1982. Setelah meninggalkan status mahasiswa pada 1988, ia kembali ke Padang mendirikan Yayasan Pendidikan Adzkia. 

Ia sempat mengambil pekerjaan paruh waktu di bagian HRD (Human Resource Development) berbagai perusahan pemerintah dan dosen psikologi industri. Seiring pengukuhan Partai Keadilan pada 20 Juli 1998, Irwan membentuk dan mengetuai perwakilan PK di Malaysia. PK mengantar Irwan duduk di parlemen hasil pemilihan umum 1999; Irwan terus terpilih untuk dua periode berikutnya. Setelah menyelesaikan pendidikan doktor, ia berbagi tugas sebagai guru besar bidang pengembangan SDM dan tetap berdakwah.

Selaku kepala daerah, ia mendapat sejumlah penghargaan dari negara. Empat tahun kepemimpinan Irwan ditandai dengan sedikitnya 137 penghargaan dari pemerintah yang diraih Sumatera Barat. Selama duduk di parlemen, ia mencurahkan pandangannya dalam penyusunan sejumlah RUU, termasuk penggunaan sumber energi alternatif panas bumi. Ia dicatat karena kemampuan melobi dan pernah menolak permintaan untuk menjadi menteri. (RED | WWW.WIKIPEDIA.CO.ID)

________

Related

Pendidikan 8496251079357262021

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item