Warga Protes, Dua Hari Jalan Provinsi Dipalang
https://www.metromini.info/2017/06/warga-protes-dua-hari-jalan-provinsi.html
Kondisi jalan provinsi (Jalan Gajah Mada) yang ditutup warga hari Selasa dan Rabu (27-28 Juni 2017) METROMINI/Dok |
KOTA BIMA - Kebijakan pemerintah yang memberikan ijin pemalangan atau penutupan akses jalan Provinsi tepatnya di Jalan Gajah Mada, perbatasan antara Kelurahan Nae dan Pane disorot dan disesali warga. Pasalnya, menurut pengakuan warga, Arifin Tumpa, SH, sudah dua hari penutupan Jalan Gajah Mada diberlakukan.
"Kondisi akses jalan di sebelah barat lampu merah perempatan cabang pane (Perkuburan Salama) akses jalan yang mengarah ke barat sudah dua hari ditutup. Sejak hari Selasa dan Rabu (27-28 Juni 20017), kondisi jalan di sana sengaja di palang oleh warga demi kepentingan pribadinya," tutup seorang pengacara yang tinggal di Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Rabu, 28 Juni 2017 malam tadi.
Kata dia, semestinya, pemberian ijin untuk kewenangan jalan Provinsi tidak mudah diberikan oleh Pemerintah yang dalam hal ini Dinas Perhubungan. Sebabnya, akses jalan provinsi adalah akses vital yang menghubungkan antara daerah antar provinsi.
"Jika sampai dua hari ditutup itu mewah juga yang punya izin diberi akses oleh pemerintah," sentil warga asli Desa Soki, Kecamatan Belo, Kabupaten Bim itu.
Kondisi jalan Gajah Mada yang dipalang warga pemilik acara. Akibatnya, jalan tidak bisa langsung harus berputar di jalan lain jika ingin ke wilayah Raba atau Pasar Raya Bima, Rabu (28/6/2017) pagi kemarin. FACEBOOK/Arifin Tumpa |
Selain Arifin, nada yang sama juga disampaikan oleh Somad. Pegiat LSM itu menuturkan bahwa, aura nepotisme dengan diterbitkannya ijin dibalik pemanfaatan jalan oleh warga tercium menyengat.
"Saya curiga yang punya acara itu memiliki kedekatan dengan penguasa. Harusnya, kepentingan umum jangan dikorbankan berhari-hari begini," tandas aktivis itu.
Ditambahkannya, semestinya perlakuan istimewa seperti ini patut dipertimbangkan oleh pemerintah. Kata dia, jika ingin acara masih banyak tempat dan gedung yang lainnya jika ingin digunakan.
"Akses publik itu sengaja diserahkan oleh rakyat kepada pemerintah agar peruntukannya diarahkan pada keutamaan melayani kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan," sorot Somad tajam.
Sementara itu, di sisi lainnya, Dinas Perhubungan Kota Bima, maupun pemilik acara yang memalang jalan Gajah Mada masih dikonfirmasi terkait dengan sorotan warga ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.