Warga Facebook: Postingan ini Lecehkan Guru dan Harus Diproses Hukum
https://www.metromini.info/2017/06/warga-facebook-postingan-ini-lecehkan.html
Capture, tulisan status dan komentar yang diminta warga untuk diusut oleh pihak Kepolisian. METROMINI/Dok |
KOTA BIMA - Kericuhan yang terjadi di SMPN 11 Kota Bima, menjadi viral di Sosial Media (Sosmed). Pertama kali kasus ini heboh dikalangan sosial media, setelah akun Facebook Ikbal Tanjung, mengunggah sebuah video kerucuhan warga di halaman SMPN 11 Kota Bima, di Kelurahan Jatibaru, Kecamatan Asakota, Kota Bima.
Baca: Gaduh dan Kisruh di SMPN 11 Kota Bima, Viral di Sosmed
Dari kasus yang heboh di Sosmed itu, mengundang tanggapan dan beragam komentar dari Netizen (Internet Citizen/Pengguna Internet). Rata-rata Netizen 'mengutuk' tindakan oknum warga yang datang ke Sekolah dan menghardik seorang guru serta diduga merusak fasilitas yang ada.
Dari kasus yang heboh di Sosmed itu, mengundang tanggapan dan beragam komentar dari Netizen (Internet Citizen/Pengguna Internet). Rata-rata Netizen 'mengutuk' tindakan oknum warga yang datang ke Sekolah dan menghardik seorang guru serta diduga merusak fasilitas yang ada.
Capture, komentar yang nilai mengandung nada kekerasan di Sosmed. METROMINI/Dok |
Namun, Jum'at, 9 Juni 2017 malam, warga Facebook kembali dihebohkan dengan screenshoot yang diduga berasal dari pihak warga di kejadian itu. Diduga akun itu, tidak terima ketika masyarakat hanya menyalahkan sepihak dalam kegaduhan yang terjadi di SMPN 11 Kota Bima, Kamis, dua hari yang lalu itu.
Akun Facebook Satria Madisa yang melihat postingan warga itu menuliskan agar akun Facebook, Al Al Bharedo dan Abhit Rafdhiki, diperiksa dan 'diseret' ke meja polisi, karena postingannya dinilai telah melecehkan guru secara umum.
"Saya minta Polres Bima Kota untuk menyelidiki Dua akun ini Al Bharedo dan Abhit Rafdiki. Ini bagi kami telah merusak Nama baik Guru dan melecehkan keberadaan Guru. Ini sikap yang tidak seharusnya diungkapkan disosial media apalagi Dunia nyata.
Guru dikatakan "A**ing" bukan saja menghina Oknum guru tapi menghina Pahlawan tampa tanda jasa seluruh Indonesia.
Besar Harapan Kami PGRI BIMA, PGRI NTB dan PGRI Indonesia dan seluruh lembaga penegakan Hukum untuk memberi kepastian Hukum pada Pencerah Bangsa dan Negara. Dua Akun ini harus diseret kemeja Hukum.
#SaveGuru
#StopPremanisme
#JanganLecehkanGuru," tulis Satria, semalam.
Tak hanya Satria, warga Facebook lainnya seperti Ibrahim Physics pun mengungkapkan nada yang sama.
"Sebagai GURU saya tersinggung
Doa terbaik untukmu saudaraku, semoga kamu mendapatkan hidayah di bulan RAMADHAN ini
Yth. Bapak Ka Polres Bima Kota," tulis Ibrahim yang menandai 19 akun rekan guru lainnya di kronologis akun Facebooknya sekitar 5 jam yang lalu itu.
Sementara itu, akun Facebook Al Bharedo dan Abhit Rafdhiki masih diupayakan dikonfirmasi redaksi Metromini atas tulisannya di sosial media. Pihak Kepolisian pun masih diminta tanggapannya dari keingianan warga ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.