Ratusan Karyawan PT. AMNT-Sumbawa Barat, Mogok Kerja
https://www.metromini.info/2017/06/ratusan-karyawan-pt-amnt-sumbawa-barat.html
Kunjungan kerja Menteri ESDM Ignasius Jonan ke Wilayah Pertambangan Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dioperasikan PT AMNT, Jumat lalu (28/04/2017). GOOGLE/www.tribunnews.com |
SUMBAWA BARAT - Tepat hari Jum'at, tanggal 28 April 2017 lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan dengan dibangunnya Smelter oleh PT. Amman Mineral Industri di Kawasan Teluk Benete Kabupaten Sumbawa Barat, merupakan sinyal kuat bagi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berkomitmen untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian hasil tambangnya di dalam negeri.
Hal ini dikatakan oleh Jonan kepada awak media pada kunjungan kerjanya bersama staf Kementerian ESDM dalam rangka peresmian pembangunan Smelter (pemurnian pengelolaan emas) di Benete Sumbawa Barat pada jum’at (28/04/17).
Sebagaimana diketahui, PT AMNT telah melakukan perubahan bentuk usaha pertambangan dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi.
"Perusahaan ini telah menjadi pioneer pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2017 dan produk hukum turunannya," kata Menteri Jonan, dilansir dari www.tribunnews.com, dua bulan yang lalu itu.
Ratusan karyawan PT. AMNT mogok kerja, Selasa, 20 Juni 2017. GOOGLE/www.kicknews.today |
Dari informasi yang dihimpun redaksi Metromini. Setidakanya ada sekitar 200 karyawan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melakukan mogok kerja Selasa (20/6/2017) sekitar Pukul 15.30 WITA sore tadi. Mereka memprotes kebijakan perusahaan tambang eks PT. Newmont Nusa Tenggara itu (NNT) soal pengurangan karyawan.
Aksi ini dikoordinir oleh Andi Patarai. Dan sebagai titik konsentrasinya digelar di terminal Bus Benete PT AMNT. Karyawan yang melakukan aksi mogok kerja bahkan melakukan penghadangan terhadap karyawan yang masuk shift malam.
“Mereka memaksa karyawan lainnya untuk bergabung melakukan aksi mogok kerja,” kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP. Dra. Tri Budi Pangastuti MM, dilansir dari www.kickbews.today
Menurut Tri, ada beberapa hal yang menjadi protes mereka dalam aksi mogok kerja itu. Diantaranya, memo yang dikeluarkan oleh perusahaan pada Oktober 2016 menyampaikan, bahwa tidak akan ada pengurangan tenaga kerja dan tidak ada penghilangan bonus terhadap karyawan. Namun faktanya, kata Tri, menurut karyawan itu terjadi.
Puluhan warga masyarakat lokal pencari kerja wilayah Lingkar Tambang PT. Amman Mineral Nusa Tenggara melakukan aksi blokir jalan pada Selasa (02/05/17) sore lalu. Aksinya di seputaran Admin 2 Benete PT. AMNT, Aksi blokir jalan yang dilakukan oleh masyarakat setempat pada intinya warga minta agar dipekerjakan di PT. AMNT sebagai karyawan, Untuk menindak lanjuti aspirasi para aksi, pihak managemen PT. AMNT akhirnya menerima utusan pencari kerja yang berlangsung tertutup. GOOGLE/www.buserbhayangkara74.com |
Lanjut Tri Budi, peserta aksi mogok kerja hingga menjelang standby di lokasi dan menunggu Presiden Direktur PT. AMNT datang. Dijelaskannnya, akhirnya muncullah opsi, jika tetap bertahan aksi mogok, maka akan lambat terakomodir. Dan di pilihan kedua, perwakilan karyawan harus ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya di kantor pusat.
“Masing masing crew sebanyak enam orang untuk dikirim ke Jakarta guna menyampaikan aspirasi peserta aksi mogok agar tuntutan dapat terakomodir,” jelas Tri Budi.
Ditambahkannya, oleh pendemo dipilih opsi yang kedua. Mereka mengutus empat orang untuk menyampaikan aspirasinya ke Jakarta. Sementara Polisi baik dari Polres Kabupaten Sumbawa Barat tetap berupaya mengamankan situasi. (RED | WWW.TRIBUNNEWS.COM | WWW.KICKNEWS.TODAY)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.