Pindah ke Woha, Aroma Ada 'Raja' Tercium di Dinas Dikbudpora

Kantor Dinas Dikbudpora di Desa Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. METROMINI/Agus Mawardy
KABUPATEN BIMA - Kantor Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima sudah pindah tempat. Awalnya, kantor itu terletak di bilangan gunung dua, masuk bagian Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. 

Sejak awal Mei 2017 lalu, kantor itu sudah berpindah tempat di kompleks perkantoran Kantor Bupati Bima yang baru dibangun di Desa Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Dari deretan banguanan yang ada di bagian timur kantor Bupati Bima, Dinas Dikbudpora menembati bangunan yang bagian utara.

Kamis, 8 Juni 2017 pagi tadi. Reporter Metromini yang bertandang ke kantor itu dikabari dengan adanya insiden keributan kecil. Awalnya, wartawan yang ingin mengkonfirmasi soal beberapa kebijakan yang 'janggal' mendapat cerita adanya 'aksi koboy' salah seorang pejabat di dinas itu.

"Dalam ruang kepala dinas, tadi ada percekcokan. Dan gosipnya, sebelum keluar ruangan Pak Sekretaris (Pak Lukman atau akrab disapa Pak Luken-red) terdengar seperti memukul meja dan keluar dari ruang kadis dalam keadaan gusar," ujar salah seorang staf kantor itu, tapi tak ingin menuangkan namanya sebagai sumber berita, Rabu, 8 Juni 2017 pagi tadi.

Kata dia, di dinas ini tidak menafikkan bahwa Sekretaris memang bekerja. Namun, kebijakan yang diambil ada juga tanpa mengetahui atau melampai kewenangan Kepala Dinas. 

Kondisi alas kaki yang dilepas sebelum masuk di ruangan
Sekretaris Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima.
METROMINI/Agud Mawardy
"Saya menduga adanya perbedaan pandangan dan over pengambilan kebijakan yang melampau atau tanpa diketahui kepala dinas, yang buntutnya menjadi persoalan di belakangan hari," jelas dia.

"Seperti apa misalnya kebijakan itu," tanya wartawan.

"Ya banyak seh. Soal penarikan motor dari eks kepala sekolah, diberikan oleh sekretaris. Dan kabarnya ada yang hilang di Sila. Soal pencairan BOS, soal kebijakan menata kantor di sini dan kalau mau jelas tanya Pak Kadis saja," cetus dia.

Sementara itu, ada fenomena yang menarik di kantor itu. Kesan ekslusif masuk ke ruangan sekretaris tampak berbeda dengan masuk ke ruang kepala dinas. Jika di ruang kepala dinas tamu masuk dan mengantri seperti layaknya di kantor biasa. Masuk di ruang sekretaris, semua tamu harus melepas alas kaki mereka. 

"Kebiasaan ini terlihat kontras. Dan aroma adanya kesan 'merajakan diri' terasa di kantor Dinas Dikbudpora setelah pindah di Kecamatan Woha ini," ungkap Sumber yang juga pegawai lingkup pendidikan di Kabupaten Bima itu.

Sementara itu, Reporter Metromini yang ingin mengkonfirmasi ke ruangan Sekretaris, setelah dibuka pintu oleh ajudannya, tampaknya Sekretaris enggan menerima wartawan.

"Nanti, nanti mas," kata ajudan itu.

Karena kesannya sepertinya tidak ingin menerima tamu, Reporter Metromini pun masuk ke ruang Kepala Dinas, Drs. H. Supratman As. Mantan Sekwan DPRD Kabupaten Bima itu mengakui ada insiden kecil, tapi ini masalah internal.

"Tadi sudah saya tegur. Dan saya sangat berharap, semua pihak paham tupoksi dan menghargai pimpinan serta tidak mengambil kewenangannya sendiri," ujar Aji Supra, sapaan akrab Ketua KAHMI Kabupaten Bima itu.

Ia pun tak ingin mengomentari beberapa persoalan yang ingin dikonfirmasi soal kebijakan pendidikan di Kabupaten Bima yang ada di bawah kendalinya saat ini. 

"Intinya itu gampang. Sekarang lagi bekerja. Yang terpenting, mari kita wujudkan pendidikan karakter itu, Mas," tutup H. Supratman, sesepuh asal Kecamatan Wawo yang sosoknya diakui banyak pihak dan disegani di jajaran aktivis dan birokrat itu. (RED)

Related

Politik dan Hukum 7568153833548267346

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item