Parkiran di Kota Bima, Semberawut, Sarat Pungli dan Bau Premam
https://www.metromini.info/2017/06/parkiran-di-kota-bima-semberawut-sarat.html
Ilustrasi. GOOGLE/www.cirebonradio.com |
KOTA BIMA - Warga mengeluhkan dengan kondisi bayaran parkir yang ada di Kota Bima. Pasalnya, ulah tukang parkir sangat tidak profesional dan gayanya tak ubahnya seperti pungutan liar.
Kondisi ini terjadi di tempat parkiran yang tersebar di banyak titik di kompleks pertokoan Bima, di Kelurahan Paruga dan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.Hal ini diakui seorang warga, Erni Susanti.
Diceritakannya, penarikan parkir yang notabene sebagai bentuk retribusi atau penghasilan pemerintah di luar pajak yang sah, cenderung dilakukan seperti cara pungutan liar dan tak ubah caranya seperti preman. Para tukang parkir ini memaksa pengendara bermotor dan saat membayar tak disertai karcis parkir. Dampaknya, kata dia, setiap memarkir kendaraan di tempat yang berbeda selalu ditarik tarif parkirnya.
"Tukang parkir di bima ne tiap toko ada,truz kalo kita cuma parkir sambil nyalain motor krn tungguin org yg beli bntar tetap aja di minta parkir,,Luar biasa jadi tukang parkir di bima ne#sedikitjengkeldgntukangparkir#," tulis Erni di kronologi akun Facebook pribadinya, Kemarin, Rabu, 7 Juni 2017.
Kadis Perhubungan saat memeriksa kelengkapan tukang parkir. GOOGLE/www.bimakini.com |
Senanda dengan Erni, warga lainnya, Yoen BundaNya Alfian mengaku dirinya kaget dengan kelakuan tukang parkir.
"Saya jga kaget pas kemaren belanja dipasar senggol...masa tiap toko ada tukang parkirnya saya habis 10 rb malah hanya untuk bayar parkirnya...mana kalau terlambat dikasih, nada mereka kasal. Saking jengkelnya, saat kita minta karcis, malah tukang parkir itu marah. Kalau saya lihat, tidak ada yang pegang karcis para tukang parkir ini," cetus dia di kolom komentar status Ernis Susanti.
Tak hanya mereka, banyak warga yang mengeluh dengan cara tukang parkir di Kota Bima. Tarifnya tidak bisa kurang dar Rp2.000 sekali parkir. Dan cerita yang menjengkelkan lagi, diakui seorang warga bernama
"Iyah jg yah, aq dulu jg geto jengkel. Dulu aq mending naik bemo sm dian, krn lebih banyak keluarin di parkir dr pd ongkos bemo, kecuali tujuanx ke 1 toko saja baru q bawa motor," kata Juli
"Jangankan ditoko. di ATM ada tukang parkirnya.. sy prgi k ATM g bawa dompet, cuma niat ambil uang, tiba2 muncul tukang parkir, d blg g ada uang kecil dia cari kembaliannya smpe dapet wkwkwkwkwk," tutup Nana Erniwati komntator lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bima, Ir. H. Julkifli sebelumnya pernah mengaku telah menata kondisi perpakiran di Kota Bima.
Bahkan di awal menjabat jabatan Kadis ini, H. Ju, sapaan akrab beliau pernah mengundang seluruh tukang parkir di Kota Bima dan telah diberikan arahan dan pembinaan.
"Kami sudah memberikan pemahaman dan penjelasan kepada tukang parkir. Agar dalam melayani para pengendari melengkapi diri dengan beragam hal yang ada di ketentuan, seperti ID Card atau tanda pengenal, rompi parkir dan karcis," ujar mantan Assisten II itu, beberapa waktu yang lalu. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.