Kapolda NTB Atensi 3 Bentuk Kejahatan ini

Kapolda NTB Brigjen Pol. Firli  GOOGLE/www.tribunnews.com
KOTA BIMA - Kapolda NTB Brigjen Pol. Firli menegaskan tiga bentuk kejahatan yang terjadi saat lawatannya ke Bima. Tiga kejahatan itu yritu narkotika dan obat-obatan terlarang, gerakan terorisme dan kebiasaan warga di NTB yang menbawa senjata tajam (Sajam) jika keluar rumah.

Menurut Kapolda, soal ancaman gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas) yang menjadi fokus atau atensi jajarannya saat ini tiga point tersebut merupakan tindak kejahatan yang perlu diperhatikan secara seksama.

Kapolda menyampaikan hal tersebut, usai menghadiri acara halal bil halal di Mapolresta Kota Bima kepada para pekerja media, Kamis (29/6/2017) kemarin.

Lanjut Rifli, khusus soal, pihaknya telah melakukan tindakan pendekatan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama dan kepala lingkungan. Dia berharap, para tokoh-tokoh tersebut bisa memberikan kesadaran, kepada masyarakat atau kelompok tertentu agar tidak mengedepankan tindakan kekerasan yang menjurus pada aksi terorisme. Baik terhadap Pemerintah, TNI dan Polri serta kekerasan sesama warga masyarakat.

Kapolda NTB saat memberikan arahan kepada anggota polisi di Polres Bima Kota. GOOGLE/www.kahaba.net
Menurut dia, tidak ada keuntungan dari tindakan kekerasan yang dilakukan. Bahkan, di negara Timur Tengah yang didominasi umat Islam masih banyak tindakan kekerasan yang terjadi. Dan sungguh beruntung kita yang ada di Indonesia, tapi tindak kekerasan masih jauh dari yanga terjadi di Timur Tengah.

“Kita patut bersyukur di Negara Indonesia, dengan kerangka NKRI, landasan Pancasila dan UUD 1945, kita diikat dalam kebhinekaan. Kita sangat tinggi toleransi," ucapnya.

Dan dua kejahatan lainnya, seperti narkotika dan warga yang masih doyan membawa sajam. Ia berharap agar ada kesadaran dari masyarakat. 

"Narkotika adalah musuh bersama. Jika menemukan tindakan kejahatan narkotika, segera lapor ke aparat terdekat. Begitu juga dengan warga yang suka membawa sajam ke mana mana. Mestinya ini harus tumbuh kesadaran dari diri pribadi masyarakat. Karena, sering kali adanya sajam di tangan warga kerap pemicu konflik yang berkepanjangan. "Tinggalkan budaya membawa sajam saat berpergian," jelas dan harap Kapolda.

Usai memberikan arahan di hadapan jajaran Polres Bima Kota, Firli pun memberikan penghargaan kepada keluarga tersangka kasus pembacokan di Langgudu. Selain itu, penghargaan terharap personil Polsek yang membantu mengamankan situasi yang terjadi.


Selain itu, Rifli memberikan penghargaan kepada personil yang khatam Al Quran dan yang rajin beribadah. Bantuan pun diberikan kepara ibu guru di Tk Bhayangkari Kota Bima. (RED)

Related

Kabar Rakyat 6929046221816602880

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item