Di STISIP Ada Mahasiswa 'Siluman', Ulah Staf BAAK Kampus


Kampus STISIP Mbojo-Bima. GOOGLE/www.stisipmbojobima.ac.id
KOTA BIMA - Seujumlah mahasiswa di Kampus STISIP Mbojo Bima, ternyata belum dinyatakan resmi sebagai mahasiswa terdaftar di kampus setempat. Pasalnya, setelah lulus ujian masuk lalu, uang pendaftaran mereka ditilep dan disalahgunakan oleh oknum pegawai Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK ) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima, berinisial Mdn.

Adanya status mahasiswa 'siluman' ini terbongkar dari pengakuan salah seorang korban aksi patgulipat Mdn. Menurut mahasiswa yang sedang mengenyam kuliah di STISIP, Firdaus membongkar masalah ini ke media. Kata Firdaus, uang miliknya sejumlah Rp2,8 juta yang diberikan kepada staf BAAK kampus setempat (Mdn), oleh staf itu disalahgunakan. Bukannya disetor lewat bank dan selipnya dikembalikan ke mahasiswa, tapi oleh pelaku malah menilepnya. 

Kondisi perkuliahan di kampus STISIP.
Metromini/Dok
"Mdn jelas telah menipu kami dengan menggelapkan uang pendaftaran ulang setiap mahasiswa yang nilainya Rp2,8 juta pasca ujian masuk di kampus STISIP lalu untuk uang pembayaran awal masuk kuliahseperti uang SPP, SKS, Pembangunan hingga kewajiban lainnya," jelas Firdaus kepada sejumlah media, Kamis (8/6/2017) kemarin.

Diakuinya, karena ulah Mdn, semestinya dia sudah tercover dalam database mahasiswa yang tercantum namanya di Dikti lewat Kopertis Wilayah VIII. Karena ulah Mdn yang tak mendaftar ulang, beberapa nama mahasiswa pun tak ada di Dikti.

Diakui Firdaus, kecurigaan dirinya ditipu oleh Mdn, saat ia bertemu dengan Mdn waktu pendaftaran ulang setelah pengumuman nama para siswa yang lulus menjadi mahasiswa di STISIP. tahun 2016 lalu. 

Pengakuan Mdn, yang ingin membantunya untuk membayar administrasi pendaftaran ulang, tanpa rasa curiga, beberapa mahasiswa menitipkannya lewat dia. 

"Saya tak tahu persis berapa mahasiswa korban yang ditipu. Tapi yang jelas, rata-rata dari kami menyetorkan uang Rp2,8 juta. Dan saat itu, mdn mengaku akan membayarkan langsung uang ke bank. Namun sampai hari ini slip sebagai bukti pembayaran tersebut tidak kunjung diberikan oleh dia hingga saat ini," jelas Firdaus. .

Dia pun mengaku, walaupun sudah lulus ujian tes penerimaan calon mahasiswa kalau tidak membayar pendaftaran ulang maka akan dianggap gugur dan tidak termasuk sebagai mahasiswa STISIP. 

"Benar saja, ternyata nama dia dan beberapa temannya tidak terdaftar sebagai mahasiswa. Sama dengan mahaiswa 'siluman' kami ini padahal semua kewajiban di kampus sudah ditunaikan. NIM kami pun itu NIM palsu yang dibuat abal-abal oleh Mdn," keluh dia. 

Selain Firdaus, mahasiswa lainnya seperti Nurhayati mengaku hal yang serupa. Dia pun menjadi korban penipuan yang lain ulah sikap nakal Mdn yang menjadi staf di kampus STISIP Mbojo-Bima itu. 

Para mahasiswa itu mengaku, jika masalah ini tidak ada penyelesaiannya. Mereka pun akan menggiring masalah ini ke pihak yang berwajib. 

Lantas Bagaimana Pengakuan Mdn?

Mdn, oknum staf di STISIP yang menggelapkan uang mahasiswa. GOOGLE/www.kahaba.net
Staf atau pegawai Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK ) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima, Mdn pun akhirnya bersuara. Dilansir dari www.kahaba.net, Mdn tak membantah tuduhan dan ia pun mengaku telah menggelapkan uang pendaftaran sejumlah mahasiswa.

Mdn mengakui semua kesalahan itu. Kata dia, kesalahan ini merupakan kesalahan pribadi dirinya dan masalah ini tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga Kampus STISIP. 

"Saya sudah mengakui ke pihak lembaga kampus atas kekhilafan saya ini. Saat ini, pihak kampus sedang mencarikan jalan keluar agar nama-nama mahasiswa yang belum sempat mendaftar ulang tapi sudah membayat itu dicover dalam data base Dikti lewat Kopertis Wilayah VIII," jelas dia, dilansir dari kahaba.net, Kamis (8/6/2017) malam tadi.

Ketua STISIP pun Menanggapi

Ketua STISIP Mbojo-Bima, Drs. Gufran, M.Si (baju kotak-kotak). GOOGLE/www.stisipmbojobima.ac.id
Ketua Lembaga STISIP Mbojo Bima, Drs. Gufran, M.Si, kepada wartawan membenarkan adanya masalah tindakan oknum staf dikampusnya yang menggelapkan uang pembayaran kuliah dari mahasiswa. 

Dijelaskannya, mahasiswa yang sudah membayar uang pendaftaran ulang pada oknum staf di BAAK (Mdn-red). Karena tidak dimasukkan ke rekening kampus tapi diduga disalahgunakan oleh oknum tersebut, akhirnya ada beberapa nama mahasiswa yang memang belum terakomodir sebagai mahasiswa di STISIP. 

"Sebab sesuai aturan, mahasiswa yang dinyatakan lulus usai tes calon mahasiswa akan diakui setelah mendaftar ulang dengan membayar biaya SPP dan biaya lainya di beberapa bank yang sudah ditentukan oleh kampus," ujar Gufran, dikutip dari kahaba.net..

Menurut dia, kasus ini murni kesalahan oknum pegawai tersebut, bukan kesalahan kampus serta tidak ada keterkaitanya dengan lembaga kampus. Namun begitu, pihaknya tidak tinggal diam dan menutup mata dengan adanya persoalan ini.

Terhadap tindakan menyimpang yang dilakukan oknum, Ia berjanji akan menindak tegas oknum tersebut, setelah persoalan para mahasiswa ini diselesaikan lebih dulu.

Kata dia, masalahnya saat ini bukan pada soal uang saja, tapi bagaimana nasib dan kelangsungan semangat belajar para mahasiswa yang telah menjadi korban dalam masalah itu.

“Kami sangat menyayangkan atas ulah oknum, kasihan para mahasiswa yang begitu semangat pengen belajar dan menimba ilmu di kampus ini,” ujarnya.

Saat ini, sambung Gufran, untuk memperjuangkan nasib para mahasiswa ini, pihaknya sudah mengajukan penambahan nama ke Dikti lewat Kopertis VIII agar bisa tercover.

“Semoga saja penambahan nama tersebut bisa dikabulkan oleh Dikti dan Kopertis,” tutup Gufran. (RED | WWW.KAHABA.NET)

Related

Politik dan Hukum 3584960886399134273

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item