BMKG: Minggu dan Senin Kemarin, Ada Gempa di Bima
https://www.metromini.info/2017/06/bmkg-minggu-dan-senin-kemarin-ada-gempa.html
Data BMKG |
KABUPATEN BIMA - Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kota dan Kabupaten Bima, NTB Minggu (11/6/2017). Hal ini diungkap dari hasil analisis BMKG yang menunjukkan gempa bumi terjadi pada pukul 13.50.51 WITA. Menurut BMKG, kekuatan gempa 4,2 Skala Richter dengan episenter terletak di darat pada koordinat 8.35 LS dan 118.04 BT, pada kedalaman 24 km.
Menurut seorang Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, M. Taufik Gunawan, Dipl, SEIS menjelaskan, peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan, bahwa dampak gempabumi berupa guncangan lemah dirasakan di daerah Bima dalam skala intensitas I SIG BMKG atau (II MMI).
“Hal ini dikonfirmasi laporan dari masyarakat bahwa guncangan gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang saja. Dan ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi darat di Bima ini merupakan jenis gempabumi tektonik akibat aktivitas Back Arc Thrust Flores,” jelasnya, dalam rilis resmi BMKG, Minggu dua hari yang lalu.
Selang Sehari, Gempa Lagi
Data BMKG |
Hanya berjarak sehari, gempa bumi kembali menggoyang Kota dan Kabupaten Bima, Senin (12/6/2017) petang kemarin. BMKG mencatat, gempa bumi terjadi pada pukul 18.35.05 WITA dengan kekuatan 4,6 Skala Richter. Episenter gempa terletak di darat pada koordinat 8,83 LS dan 119,17 BT pada kedalaman 135 km.
Menurut Taufik, dari laporan masyarakat bahwa guncangan gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang.
“Ditinjau dari kedalaman hiposenternya gempa bumi darat di Bima ini merupakan jenis gempa bumi tektonik akibat aktivitas sesar aktif,” uajr Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasardalam press release dihimpun Metromini, Senin (12/6/2017) tadi malam.
Menurutnya, hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan. Karena gempa terjadi di darat, maka kejadian tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Untuk itu masyarakat Bima dan sekitarnya dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu dari pihak yang tidak bertanggungjawab,” saran Taufik Gunawan. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.