Bantuan Gubernur Jabar dan Rumah Zakat yang Rp3 Miliar Dipertanyakan Warga
https://www.metromini.info/2017/06/bantuan-gubernur-jabar-dan-rumah-zakat.html
KOTA BIMA - Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan berkunjung ke Kota Bima pada Senin, (16/1/2017) lalu, dalam rangka silaturahim sekaligus menyerahkan bantuan bagi penanganan banjir dari Rumah Zakat dan Pemerintah Provinsi Jabar kepada Pemerintah Kota Bima.
Dalam rilis berita yang disiarkan bagian Humas dan Protokoler Setda Kota Bima, pertengahan bulan Januari 2017 lalu itu. H. Ahmad Heryawan hadir bersama Direktur Komersial Bank Jawa Barat (BJB) Suhartini, pendiri Rumah Zakat H. Abu Syauqi, CEO Rumah Zakat Nor Efendi dan Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Haryadi.
Dalam rilis itu pun disebutkan, hadir pula dalam kegiatan pemberian bantuan itu, Wakil Ketua DPD RI Prof. Dr. Farouk Muhammad, Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer, Wakil Ketua DPRD Kota Bima M. Syafie, ST, pimpinan BUMN/BUMD di Bima, pimpinan SKPD Lingkup Pemerintah Kota Bima, para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta sebagian masyarakat terdampak banjir.
"Bantuan yang dibawa oleh Gubernur Jabar berupa uang tunai sebesar Rp2 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta berupa barang senilai Rp1 miliar dari Rumah Zakat," tulis rilis Bagian HumasPro setda Kota Bima, yang ditandai nama Plt. Kabag HumasPro Setda Kota Bima, Syahrial Nuryadin, SSTP.
Menurut Ryan, sapaan Plt. Kabag muda itu, bantuan dalam bentuk barang antara lain berupa kasur, kompor gas dan tabung gasnya, selimut, perlengkapan dapur, perlengkapan sanitasi, perlengkapan sekolah, karpet untuk masjid, peralatan sholat dan Al-Qur’an.
"Paket barang tersebut diberikan kepada 200 KK atau 730 jiwa yang tersebar di 5 kecamatan," ungkapnya.
Dalam acara itu, penyerahan bantuan barang bagi masyarakat dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jabar kepada tiga orang warga yaitu, M. Kuriana dari Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba, Ratna Juriadin dari Kelurahan Pane Kecamatan Rasanae Barat serta Maimunah dari Kelurahan Manggemaci Kecamatan Mpunda.
"Bantuan berupa uang tunai diterima secara simbolis oleh Walikota Bima M. Qurais H. Abidin. Sementara perlengkapan sekolah diberikan secara simbolis kepada Kepala Sekolah dan pelajar SDN 54 Kota Bima yang berlokasi di Kelurahan Santi. Pemberian bantuan ini usai acara penyambutan kehadiran Gubernur Jabar dan tokoh penting lainnya, di halaman kantor Wali Kota Bima," kata dia, Senin, 16 Januari 2017 lalu.
Sempat pula Ryan mengatakan, saat itu Wali Kota Bima menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Gubernur Jabar, institusi Rumah Zakat dan BJB.
“Dibalik setiap musibah atau ujian, selalu ada hikmah tersembunyi. Musibah banjir bandang yang menimpa Kota Bima pada tanggal 21 dan 23 Desember 2016 telah membawa hikmah yang begitu besar bagi kami, antara lain membuka pintu silaturahim dengan berbagai pihak. Perhatian dan kunjungan dari saudara-saudara di seluruh pelosok tanah air tidak henti-hentinya mengalir,” H. M. Qurais H. Abidin, Wali Kota Bima dua periode itu.
Screenshoot berita terkait bantuan Gubernur Jabar dari salah satu media online di Kota Bima. METROMINI/Dok |
Namun, nilai uang yang disebutkan ini, sekarang menjadi pertanyaan warga Kota Bima. Ruslan, warga Kelurahan Rabadompu Barat yang juga korban banjir lalu mengatakan, dulu diberitakan bahwa pemberitaan total bantuan dari Gubernur Jabar, Rp3 miliar.
"Rp2 miliar dalam bentuk uang dan Rp1 miliar dalam bentuk barang," kata dia.
Namun, nilai Rp3 miliar tersebut, kata Ruslan, berbeda dengan penyampaian penggunaannya oleh Plt Sekda Kota Bima (Drs. Muhtar Landa).
"Pengakuan Plt Sekda, uang dari Gubernur Jabar dialokasikan untuk bantuan pembanguan Mesjid Agung Al Muwahidin Bima Rp1 miliar sedangkan yang dana CSR dari Bank Jabar sebesar Rp500 juta belum dicairkan oleh Bank Jabar," imbuh Ruslam, Selasa (6/6/2017) kemarin.
"Saya mempertanyakan, mengapa nilai bantuan dari Jawa Barat, berbeda pengalokasiannya dengan pernyataan Sekda (Muhtar Landa-red). Dan tentang bantuan-bantuan yang lain pun kalau bisa, pihak Pemkot Bima, transparan menyampaikannya ke publik," tegas dia.
Dia mengaku, saat ini masih banyak warga yang masih membutuhkan bantuan dan menunggu realisasi dari janji Pemerintah Kota Bima.
"Kami di Rabadompu ini, masih menunggu janji-janji Pemkot Bima untuk membantu keadaan kami yang hingga saat ini, masih ada warga yang hidup dalam tenda dan terpuruk keadaannya akibat banjir bandang lalu," tukas dia.
Sementara itu, Plt. Sekda Kota Bima maupun Dinas PPKAD Kota Bima, masih dikonfirmasi terkait nilai bantuan dari Pemprof Jabar yang berbeda nilainya dan masalah bantuan yang dituntut oleh warga agar transparan dalam mempertanggungjawabkannya.
Selain itu, kepastian tentang bantuan lanjutan terhadap warga pasca banjir lalu, masih dikonfirmasi lanjut ke BPBD Kota Bima. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.