Amin, Mori, Qurais dan Pandangan Mereka Tentang Pilgub

Stiker Ahyar Abduh dan Mori Hanafi beredar di sosial media. FACEBOOK/Hadi Kurniawan

KOTA BIMA - Soal Pasangan bakal calon Gubernur NTB, TGH. Ahyar Abduh dan Mori Hanafi, SE, M. Comm sebagai wakilnya di kancah Pilkada NTB 2018 mendatang, di jawab oleh Mori Hanafi. 

Pada kegiatan Reses di Kota Bima, Minggu (4/6/2017) lalu. Mori mengakui dirinya resmi akan berpasangan dengan TGH Ahyar Abduh. 

"Insya Allah saya akan tampil sebagai kandidat Wakil Gubernur pada Pilkada 2018 mendatang," tegas Mori, di kediamannya, di Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima dihadapan ratusan simpatisannya yang bersilaturahim dengan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB itu, Minggu malam lalu.

Kata dia, pinangan dari TGH. Ahyar Abduh (Walikota Mataram), dia terima dengan rasa bangga dan terharu. Untuk itu, dirinya berharap dukungan dari masyarakat Kabupaten dan Kota Bima dalam kancah Pilkada NTB di tahun 2018 mendatang. 

"Saya berharap ikhtiar kami ini mendapat dukungan luas dari komponen masyarakat Bima, Dompu, Sumbawa, dan Lombok," imbuh pria penuh wibawa itu, dilansir dari www.gardaasakota.com.

Wagub NTB M. Amin saat diwawancara media. GOOGLE/www.kahaba.net

Sementara itu, kehadiran Wakil Gubernur (Wagub) NTB M. Amin saat kunjungan kerjanya terkait dengan suksesi Pilkada Gubernur NTB, Amin tak banyak mau berkomentar soal Pilkada.

Kehadiran Wakil Gubernur ini sebagai lawatannya dalam momentum safari ramadhan. Kehadiran Wagub juga ditemani pejabat teras asal Pemrov NTB baik kunjungannya di Kota dan Kabupaten Bima.

“Soal Pilkada, secara internal partai (Nasdem) belum ada pembahasan yang berarti. Nanti dululah bicara politik. Dan memang saya juga sudah mendaftar di beberapa partai politik sebagai  bakal calon Gubernur NTB,” kata Amin yang diwawancara sejumlah awak media sambil jalan itu.

'Bagaimana jika dengan menggandeng Walikota Bima H. M. Qurais H. Abidin?," tanya salah seorang Wartawan.

M. Amin yang saat itu didampingi H. Qurais, tersenyum saja. Kata dia, dalam politik semua ada kemungkinannya.

“Mengenai H. Qurais, bisa jadi. Dinamika politik itu serba terbuka. Tidak menutup ruang bagi siapapun yang ingin maju. Jadi, semua bisa ada kemungkinan,” tuturnya.

Lantas, bagaimana tanggapan orang nomor satu di Kota Bima?

Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin saat diwawancara wartawan. GOOGLE/www.kahaba.net

Qurais saat ditanya meminta kepada media ini untuk tidak membicarakan dulu masalah politik. Dirinya justeru menginginkan agar masalah itu dibahas selesai ramadan.

“Jangan dulu bicara politik. Tunggu selesai bulan ramadan ini. Nanti di bulan Oktober dan November baru saya berani bicara mengenai politik,” katanya, saat dicegat hendak masuk ke dalam ruangannya, Senin (6/5/2017) kemarin.

Bicara kemungkinan seperti yang disampaikan Wagub, Qurais menjawab semua tidak menutup kemungkinan. Tapi karena bicara kapasitas, dirinya selaku kepala daerah, maka ingin menyelesaikan terlebih dahulu tugas dan tanggungjawab sebagai Walikota Bima.

“Saya ini masih menjadi Walikota, masih banyak yang harus diselesaikan dulu,” tuturnya.

Qurais pun menepis dan tidak mengaku bahwa dirinya pernah mendaftar sebagai Calon Wakil Gubernur di DPW PAN sebagaimana santer yang sudah beredar di publik Kota Bima. Bahkan, dukungan dari pengurus DPC PAN Kota Bima untuk orang nomor satu di Kota ini pun sudah disampaikan dikhalayak ramai. 

“Itu hanya sekedar kabar. Memangnya siapa yang daftar,” kilah Qurais.

Ia mengaku, dirinya hingga saat ini belum merasa mendaftar di DPW PAN NTB sebagai bakal calon Wagub. 

"Saya tidak mendaftar di DPW PAN dan hingga saat ini saya masih menjadi Walikota Bima dan akan menyelesaikan tugasnya sebagai kepala daerah. Intinya, saya masih menjadi Walikota, masih banyak yang harus diselesaikan dulu,” tutur Qurais dikutip dari www.kahaba.net. (RED | WWW.KAHABA.NET | WWW.GARADAASAKOTA.COM)

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn