Ada Eksavator, Menjawab 'Teriakan' Pengguna Jalan Gatsu-Sadia
https://www.metromini.info/2017/06/ada-eksavator-menjawab-pengguna-jalan.html
Alat berat jenis eksavator sedang membongkar taman di tengah jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Senin, 12 Juni 2017. METROMINI/Agus Mawardy. |
KOTA BIMA - Keluhan pengguna jalan Gatot Subroto yang melintasi sepanjang jalan di Kelurahan sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima dalam sepekan terakhir ramai dikicaukan warga. Tak hanya di dunia maya seperti yang disampaikan oleh Murdianto atau pemilik akun Facebook Vila Wadu Paju.
Kondisi jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sadia. FACEBOOK/Vila Wadu Paju. |
"Pasalnya, pekerjaan YTH GUBERNUR NTB DI MATARAM.... dgn pertimbangan kesehatan masyarakat sadia kota bima, saat sekarang banyak yg menderita sesak napas, radang tenggorokan dan batuk batuk,... akibat dr berantakannya pelaksanaan proyek propinsi jln gatot subroto, dgn tgl mulai kegiatan 19 april 2017, anggaran 17,182 miliyar. Pelaksana PT.BHUMI MAHA MARGA... mohon kiranya gubernur NTB, CQ DINAS.P.U. PROPINSI NTB. ... utk menegur pelaksana kegiatan... agar bisa cepat penyelesaian proyek ini .... sehingga kehidupan masyarakat normal kembali...," tulis dia, Minggu, 11 Juni 2017 kemarin.
Seorang warga Agus juga menilai, lintasan jalan Gatot Subroto sangat membahayakan penggun jalan. Selain kondisi jalan yang rusak, drainase yang tak terurus, debu bertebaran dan sangat mudah menyebabkan penyakit bagi pengguna jalan yang ada.
"Jalan di Sadia, kalau ngak pakai master, pulang-pulang pasti sakit kerokongan. Debu di jalan sangat ngak tahan. Mana berlubang, kalau ada air becek dan drainasenya membahayakan," ujar dia, Senin (12/6/2017) pagi tadi.
Sementara itu, pantauan Metromini, pihak pelaksana perbaikan jalan di kawasan itu, saat ini sedang fokus pada pembongkaran taman yang aa di tengah jalan. Sontak saja, kondisi itu, membuat keadaan semakin tak nyaman dirasakan para pengguna jalan.
Kondisi jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sadia. FACEBOOK/Vila Wadu Paju |
Namun, Agus berharap agar pekerjaan di jalan Gatot Subroto oleh pihak kontraktor tidak dikerjakan pada satu kawasan dan satu jenis kegiatan saja. Harusnya, kata dia, selain permbongkaran taman di tengah, jalan, pembersihan di areal draianse pun harus dikerjakan secara simultan dan beriringan dengan pembongkaran taman ini.
"Karena, hasil pembongkaran jangan sampai nanti menutupi lagi lubang drainase yang sudah dibongkar dan semakin terurai dan membuat lintasan menjadi berkerikil, licin dan membahayakan pengguna jalan," harap Ruslan, warga lainnya kepada media ini.
Papan proyek pekerjaan jalan Gatot Subroto, di Kelurahan Sadia. FACEBOOK/Vila Wadu Paju |
Sementara itu, untuk tahapan dan cara kerja pihak kontraktor (PT. Bhumi Maha Marga), salah seorang pekerja yang ditanya Reporter Metromini mengaku mandor atau pimpinan proyek sedang tidak ada di lokasi.
"Nanti kalau ada, saya kabari ada wartawan yang cari mau konfirmasi tentang pekerjaan jalan ini," ujar pekerja itu, sore tadi. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.